4 Musim saat Ducati Mendominasi MotoGP, Kapan Saja?

Sejak 2016, Ducati selalu berhasil menempatkan pembalapnya di podium tertinggi tiap musimnya. Sejak itu pula, mereka langganan menjadi penantang gelar juara dunia. Puncaknya adalah kesuksesan merengkuh titel juara dunia beruntun dalam 3 tahun terakhir.
Ducati memang sedang mendominasi MotoGP. Dengan ketangguhan Desmosedici di lintasan, ditambah kualitas para pembalapnya yang mumpuni, pabrikan lain tak bisa melawan. Ducati bahkan pernah hampir menyapu bersih semua kemenangan dalam semusim.
Sejatinya, Ducati juga pernah tampil digdaya pada belasan tahun lalu. Desmosedici begitu tak terkejar di lintasan lurus. Beruntungnya, ada pembalap hebat yang bisa mengendalikan Desmosedici di tikungan. Dengan kombinasi keduanya, Ducati merebut juara dunia pertama.
Sepanjang keikutsertaannya di Grand Prix sejak 2003, setidaknya ada 4 musim saat Ducati begitu mendominasi MotoGP. Kemenangannya dalam semusim mencapai dua digit. Kapan saja itu terjadi? Simak ulasannya berikut ini!
1. Ducati pertama kali dominan pada 2007
MotoGP 2007 jadi milik Ducati. Lewat Casey Stoner, pabrikan Borgo Panigale tampil mengejutkan sepanjang musim. Bayangkan saja, dari 18 seri yang dilombakan, pembalap Ducati bisa merebut 11 kemenangan di antaranya.
Stoner bisa menang sepuluh kali meski harus melawan pembalap kawakan sekaliber Valentino Rossi. Sedangkan, Loris Capirossi menambahkan satu kemenangan lagi. Pada akhir musim, Stoner mempersembahkan gelar juara dunia pertama untuk Ducati.
2. Belasan tahun berselang, Ducati kembali mendominasi MotoGP 2022
Butuh waktu belasan tahun bagi Ducati untuk kembali mendominasi MotoGP. Setelah berbagai inovasi, Desmosedici bertransformasi menjadi mesin paling mumpuni. Pada 2022, pembalap Ducati merebut 12 kemenangan dari 20 balapan yang dilombakan.
Francesco Bagnaia tampil paling konsisten. Ia merebut tujuh kemenangan yang mengantarkannya merebut gelar juara dunia kedua bagi Ducati. Pembalap lainnya yang menang di atas Desmosedici adalah Enea Bastianini yang menang 4 kali dan Jack Miller yang menang 1 kali.
3. Pada 2023, Ducati tetap jadi pabrikan paling mumpuni
Memasuki 2023, Ducati tetap berada di barisan paling depan. Enam pembalap Ducati bahkan bisa merebut 17 kemenangan dari 20 balapan yang dilombakan. Francesco Bagnaia masih tampil paling dominan dan bisa mempertahankan gelarnya.
Bagnaia meraih 7 kemenangan meski ditantang secara brutal oleh Jorge Martin yang memboyong 4 kemenangan. Marco Bezzecchi juga merebut tiga kemenangan dan sempat menjadi penantang gelar. Penggeber Desmosedici lainnya yang menang masing-masing sekali adalah Johann Zarco, Enea Bastianini, dan Fabio Di Giannantonio.
4. Musim 2024 menandai superioritas Ducati karena hampir menyapu bersih kemenangan
Pada 2024, dominasi Ducati tak bisa ditandingi pabrikan lain. Dari 20 seri balap yang dikompetisikan, Ducati hampir menyapu bersih semua kemenangan. Para pemacu Desmosedici mengoleksi total 19 kemenangan dalam semusim.
Paling sering menang adalah Francesco Bagnaia dengan sebelas kemenangan. Hanya saja, yang bisa merebut gelar juara dunia adalah Jorge Martin, pembalap tim satelit Ducati yang konsisten dan bisa merengkuh tiga kemenangan. Selain Bagnaia dan Martin, pembalap Ducati lainnya yang jadi kampiun adalah Marc Marquez dengan 3 kemenangan dan Enea Bastianini dengan 2 kemenangan.
5. Daftar jumlah kemenangan Ducati pada era MotoGP
Jika diurutkan dari 2003, terlihat bahwa Ducati tak selalu mendominasi. Ada periode ketika pabrikan Borgo Panigale tak bisa merengkuh satu kemenangan pun. Namun, kini Ducati sedang di atas angin. Berikut ini daftar jumlah kemenangan Ducati sejak debut pada era MotoGP:
- 2003: 1 kemenangan (Loris Capirossi);
- 2004: 0 kemenangan;
- 2005: 2 kemenangan (Loris Capirossi);
- 2006: 4 kemenangan (Loris Capirossi 3, Troy Bayliss 1);
- 2007: 11 kemenangan (Casey Stoner 10, Loris Capirossi 1);
- 2008: 6 kemenangan (Casey Stoner);
- 2009: 4 kemenangan (Casey Stoner);
- 2010: 3 kemenangan (Casey Stoner);
- 2011: 0 kemenangan;
- 2012: 0 kemenangan;
- 2013: 0 kemenangan;
- 2014: 0 kemenangan;
- 2015: 0 kemenangan;
- 2016: 2 kemenangan (Andrea Iannone 1, Andrea Dovizioso 1);
- 2017: 6 kemenangan (Andrea Dovizioso);
- 2018: 7 kemenangan (Andrea Dovizioso 4, Jorge Lorenzo 3);
- 2019: 3 kemenangan (Andrea Dovizioso 2, Danilo Petrucci 1);
- 2020: 2 kemenangan (Andrea Dovizioso 1, Danilo Petrucci 1);
- 2021: 7 kemenangan (Francesco Bagnaia 4, Jack Miller 2, Jorge Martin 1);
- 2022: 12 kemenangan (Francesco Bagnaia 7, Enea Bastianini 4, Jack Miller 1);
- 2023: 17 kemenangan (Francesco Bagnaia 7, Jorge Martin 4, Marco Bezzecchi 3, Johann Zarco 1, Fabio Di Giannantonio 1, Enea Bastianini 1); dan
- 2024: 19 kemenangan (Francesco Bagnaia 11, Jorge Martin 3, Marc Marquez 3, Enea Bastianini 2).
Ducati bakal menurunkan enam pembalap pada MotoGP 2025. Mereka adalah Francesco Bagnaia, Marc Marquez, Fabio Di Giannantonio, Franco Morbidelli, Alex Marquez, dan rookie Fermin Aldeguer. Duet Bagnaia dan Marquez paling disegani. Bisakah mereka kembali mendominasi?