4 Pembalap Alumni MotoGP yang Sukses Rebut Titel Juara Dunia WSBK
Di dunia balap, bukan hal aneh ketika pembalap saling pindah ajang kompetisi. Pembalap MotoGP, misalnya, sering kali pindah ke ajang World Superbike (WSBK) ketika kehilangan tempat.
Begitu juga sebaliknya, jika ada kesempatan, pembalap WSBK akan mencoba peruntungan di MotoGP untuk membuktikan kualitas balapnya. Ini sudah terjadi berkali-kali. Meski begitu, tak semua pembalap bisa berhasil di kompetisi baru yang mereka ikuti.
Hanya segelintir rider yang berhasil beradaptasi dan tampil mumpuni. Sejak era MotoGP berlangsung pada 2002, ada beberapa alumni MotoGP yang mampu tampil gemilang dan sukses memuncaki klasemen WSBK. Siapa saja?
1. Alvaro Bautista (2022)
Pembalap alumni MotoGP yang menjadi juara dunia WSBK teranyar adalah Alvaro Bautista. Spaniard merengkuh titel ini pada musim 2022 bersama Ducati. Bautista meraih 601 poin, unggul lumayan jauh dari Toprak Razgatlioglu (529) dan Jonathan Rea (502). Poin besar itu ia raih setelah mengumpulkan 31 podium, termasuk 16 kemenangan.
Alvaro Bautista turun balap di WSBK sejak 2019 setelah pensiun dari MotoGP pada akhir 2018. Di kelas tertinggi MotoGP, Bautista berkiprah dari musim 2010—2018 memperkuat Suzuki, Honda, Aprilia, dan Ducati. Ia mengoleksi 3 podium selama periode tersebut.
2. Sylvain Guintoli (2014)
Sebelum Bautista ada Sylvain Guintoli yang meraih titel juara dunia WSBK pada 2014 bersama Aprilia. Musim itu Guintoli merebut 16 podium termasuk 5 kemenangan dan mengumpulkan 416 poin. Ia unggul tipis dari Tom Sykes (410) yang runner-up dan Jonathan Rea (334) yang masuk tiga besar.
Guintoli mengaspal di WSBK sejak 2010 hingga 2016. Saat di MotoGP, pembalap asal Prancis ini terakhir kali menjadi rider reguler pada musim 2008. Pada musim 2007 dan 2008, Guintoli pernah merasakan persaingan di kelas premier bersama Yamaha dan Ducati.
3. Carlos Checa (2011)
Carlos Checa merebut gelar juara dunia WSBK pada musim 2011 bersama Ducati. Checa unggul jauh di depan rivalnya dengan meraih 505 poin. Marco Melandri dan Max Biaggi yang bertengger di posisi tiga besar klasemen masing-masing hanya mengoleksi 395 dan 303 poin. Di WSBK, Checa membalap selama 5 musim. Pembalap Spanyol ini turun balap sejak 2008 sampai 2013.
Checa memang lebih lama berkarier di MotoGP yang ia lakoni selama 12 musim (1996—2007) bersama Honda, Yamaha, dan Ducati. Ia mengalami 6 musim era 500cc dan 6 musim era MotoGP. Selama itu ia pernah menang balapan dua kali.
4. Max Biaggi (2010 dan 2012)
Pembalap era MotoGP pertama yang pernah merebut gelar juara dunia WSBK adalah Max Biaggi. Rider Italia ini dua kali menjadi pemuncak klasemen pada musim 2010 dan 2012.
Pada musim 2012, kemenangan Biaggi termasuk dramatis. Pembalap berjuluk Roman Emperor ini meraih 358,5 poin, hanya unggul 0,5 poin dari Tom Sykes. Usai merebut gelar, Biaggi pensiun setelah berlaga di WSBK sejak 2007.
Di MotoGP, Biaggi terakhir kali turun balap pada musim 2005. Di kelas premier tersebut Biaggi sudah 8 tahun mengaspal (1998—2005) bersama Yamaha dan Honda. Selama sewindu tersebut, ia 3 kali runner-up musim 1998, 2001, dan 2002.
5. Juara dunia WSBK lain yang sebelumnya pernah turun balap di era 500cc
Selain keempat pembalap era MotoGP di atas, masih ada lagi pembalap alumni MotoGP peraih titel di WSBK. Hanya saja, pembalap ini berlaga di Grand Prix era 500cc.
Neil Hodgson yang pernah berkompetisi di kelas 500cc pada 1995, jadi juara dunia WSBK era 2003. John Kocinski, juara dunia WSBK tahun 1997, pernah turun balap di kelas 500cc pada 1991, 1992, dan1994. Lalu ada Raymond Roche yang jadi juara dunia WSBK 1990. Roche pernah turun balap di kelas 500cc pada 1984—1987.
Untuk musim 2023, beberapa pembalap eks MotoGP berlaga di WSBK. Selain Alvaro Bautista, ada juga Iker Lecuona dan Remy Gardner. Bisakah para alumni MotoGP tersebut unjuk gigi dan merebut titel juara dunia?
