Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Valentino Rossi lakukan wheelie usai kualifikasi GP Valencia. (motogp.com)

Terhitung sejak Rossi juara dunia MotoGP terakhir kalinya pada 2009, hanya sedikit rider Italia yang mampu tampil kompetitif. Selepas itu, setiap seri MotoGP hampir didominasi oleh para pembalap Spanyol seperti Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan lainnya. Kepindahan Rossi ke pabrikan Ducati pada 2011 pun tetap tidak memberikan dampak positif.

Pun, ketika Rossi pulang ke Yamaha pada 2013, hasilnya masih nihil. The Doctor belum bisa bicara banyak. Hingga pensiun di akhir musim lalu, Rossi juga belum mampu mengangkat prestasi pembalap Italia.

Tapi, menariknya mulai ada harapan yang muncul dari sejumlah pembalap Italia untuk meneruskan trah Rossi yang sempat terhenti selama 13 tahun. Siapa saja mereka? Berikut IDN Times sajikan seperti dilansir berbagai sumber.

1. Francesco Bagnaia

Foto Francesco "Pecco" Bagnaia (Instagram.com/pecco63)

Francesco Bagnaia merupakan rider kelahiran 1997. Pecco merupakan murid Valentino Rossi yang dilatih di Academy VR46. Dia tergabung ke dalam squad pabrikan Ducati sejak tahun 2019 bersama tim satelit Pramac Racing.

Selama dua tahun di tim satelit, Pecco terus berkembang dan mengasah kemampuannya di bawah bimbingan Rossi. Pasang surut selama dua musim awal di MotoGP merupakan pengalaman yang baik, hingga Pecco ditarik ke tim pabrikan Ducati.

Ketika membela tim pabrikan, Pecco terus berkembang dan mampu bersaing untuk berebut posisi terdepan. Bahkan, Pecco berhasil memberikan warna baru dalam persaingan gelar juara MotoGP.

Pecco bersaing ketat dengan Fabio Quartararo hingga beberapa seri terakhir. Sayangnya, karena insiden kecelakaan di Sirkuit Misano, Pecco harus berlapang dada memberikan gelar juara dunia kepada El Diablo (julukan Quartararo).

2. Enea Bastianini

Enea Bastianini sedang istirahat pada tes pra-musim MotoGp (Instagram.com/bestia23)

Performa apik yang ditampilkan sepanjang 2021 membuatnya menjadi salah satu kandidat juara musim 2022. Desmosedici model 2021 memberikan banyak keuntungan baginya.

Tahun lalu, Bastianini harus menggunakan motor model 2019, yang kurang cocok buatnya. Tapi, berkat kegesitannya, dia mampu bersaing dengan pembalap pabrikan seperti Jack Miller dan Pecco.

"Saya pikir, hasil tes kami di Mandalika sangat baik. Kami satu langkah lebih maju setelah Sepang dan saya belajar banyak di sini. Saya mampu menekan di setiap putaran. Saya hanya fokus pada kecepatan balapan. Saya senang dan merasa siap untuk Qatar," kata Bastianini dikutip GPOne.

3. Franco Morbidelli

Franco Morbidelli mengendarai Yamaha YZR M1 (Instagram.com/frankymorbido)

Cedera panjang yang dialami oleh rider berdarah Brazil dan Italia, Franco Morbidelli, selama musim 2021 membuatnya tak bisa tampil kompetitif. Setelah menjalani operasi pada Juni 2021 lalu, dia dipaksa untuk beristirahat penuh.

Tapi, usai menjalani masa pramusim di Mandalika, Morbidelli mulai merasa lebih percaya diri. Hasil di Mandalika terbilang memuaskan buatnya.

"Beberapa pekan ke depan akan sangat penting bagi saya buat menutup jarak. Saya harus terus berlatih selama proses pemulihan lutut agar dapat tampil lebih sempurna. Saya tidak bisa melakukan latihan yang biasa dilakukan di rumah selama masa penyembuhan," kata Morbidelli dikutip Speedweek.

4. Luca Marini

Marini merupakan saingan terberat Bastianini dalam perebutan juara dunia Moto2 2020. Penampilan konsisten Marini menjadi bekal promosinya ke MotoGP pada 2021 lalu.

Marini yang saat ini tergabung di Mooney VR46 Racing Team adalah adik dari Valentino Rossi. Sejak bergabung di kelas para raja, dia menimba banyak pengalaman sepanjang musim 2021.

Walau tidak tampil konsisten dalam setiap sesi, dia memberikan kesan positif selama tes pramusim di Mandalika. Bahkan, Marini sempat menjadi yang tercepat di hari kedua.

"Beberapa pekan ke depan akan sangat penting. Ini adalah hari yang sangat baik untuk saya," ujar Marini.

5. Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso berjalan memasuki paddock (Instagram.com/andreadovizioso)

Rider veteran satu ini telah melanglang buana ke berbagai tim MotoGP, seperti Honda, Yamaha, dan Ducati. Dia bergabung di MotoGP pada 2008 silam bersama JIR Team Scot.

Setahun berselang, Dovi memutuskan untuk merapat ke Repsol Honda dengan Dani Pedrosa dan Casey Stoner. Pada 2012, Dovi memilih untuk hengkang dari Honda dan bergabung dengan Yamaha Tech 3. Namun, seiring dengan kepulangan Rossi ke Yamaha pada 2013, Dovi memilih pindah ke Ducati.

Tapi, bersama Ducati, Dovi malah menemukan sentuhan emasnya. Periode terbaiknya adalah pada 2017 hingga 2019. Dia bisa menyaingi Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia. Meski selalu kalah, Dovi setidaknya bisa mengembalikan pamor pembalap Italia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team