6 Pembalap Ferrari yang Pernah Menjuarai Formula 1 GP Monako

Ferrari pertama kali menjuarai GP Monako pada 1952 melalui Vittorio Marzotto. Namun, ketika itu GP Monako merupakan balapan non-championship sehingga poin dan kemenangan tersebut tak dihitung dalam klasemen. Pembalap pertama Ferrari yang menjuarai GP Monako adalah Maurice Trintignant pada 1950 ketika GP Monako kembali ke kalender Formula 1 setelah absen empat musim karena masalah finansial.

Trintignant tak memulai GP Monako dengan baik karena hanya mampu meraih posisi kesembilan pada sesi kualifikasi. Hal itu jelas bukan modal yang bagus di GP Monako yang dikenal sempit dan sulit untuk menyalip. Meski begitu, Trintignant berhasil membawa mobil Ferrari 625 menjadi yang pertama melintasi garis finis diikuti Eugenio Castellotti dan Cesare Perdisa. 

Kemenangan pembalap asal Prancis tersebut tak lepas dari beberapa pembalap di depan yang mengalami crash. Bahkan, Juan Manuel Fangio, Stirling Moss, dan Alberto Ascari yang sempat menjadi yang terdepan tak mampu menyelesaikan balapan. Kemenangan itu merupakan kemenangan pertama Trintignant di Formula 1.

Pada 1958, Trintignant kembali menaklukan GP Monako. Namun, ketika itu ia berada di balik kemudi Cooper. Selain GP Monako, Trintignant juga pernah menjuarai Le Mans 24 Hours pada 1954.

Setelah kemenangan Trintignant pada 1955, Ferrari harus menunggu dua dekade untuk kembali berjaya di GP Monako. Kemenangan Ferrari akhirnya datang pada 1975 melalui Niki Lauda. Pembalap asal Austria tersebut berhasil mengunci pole position dan tak tersentuh hingga garis finis.

Keberhasilan Lauda kembali terulang semusim berselang. Sama seperti pada 1975, tiga kali juara dunia tersebut tampil begitu dominan dengan memimpin seluruh jalannya balapan. Sementara itu, posisi kedua dan ketiga masing-masing diisi dua pembalap Tyrrell, Jody Scheckter dan Patrick Depailler. 

Pada 1979, Jody Scheckter memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari. Keputusan tersebut tak salah karena mobil Ferrari 312T4 menjadi mobil yang paling kompetitif musim itu. Hal itu membuat pembalap asal Afrika Selatan tersebut meraih gelar juara dunia setelah meraih tiga kemenangan.

Salah satu kemenangan yang diraih Scheckter terjadi di GP Monako. Mengawali balapan dari posisi terdepan, Scheckter tak tersentuh hingga garis finis. Itu merupakan kemenangan kedua Scheckter di GP Monako setelah 1977 ketika masih bersama Wolf.

Gilles Villeneuve datang ke GP Monako 1981 dengan rekor yang tak terlalu bagus. Dari 3 kali melakoni balapan di GP Monako, pembalap asal Kanada tersebut 2 kali gagal finis dan 1 kali berada di posisi kelima. Namun, hasil berbeda diraih Villeneuve pada 1981 dengan berhasil meraih kemenangan.

Pada sesi kualifikasi, Villeneuve mampu meraih waktu tercepat kedua di belakang pembalap Brabham, Nelson Piquet. Pada saat balapan, Piquet mampu mempertahankan posisi terdepan dalam waktu yang cukup lama. Namun, pembalap asal Brasil tersebut mengalami crash pada lap ke-54. 

Setelah itu, pimpinan balapan diambil alih oleh Alan Jones yang mengendarai Williams. Sayang, Jones mengalami masalah bahan bakar yang membuatnya disalip Villeneuve pada lap terakhir. Kemenangan itu merupakan satu-satunya kemenangan yang diraih Villeneuve di GP Monako.

Michael Schumacher merupakan salah satu pembalap tersukses di GP Monako dengan raihan lima kemenangan. Jumlah tersebut sama dengan Graham Hill. Hanya kalah dari Ayrton Senna yang meraih enam kemenangan.

Schumacher meraih 3 dari 5 kemenangan tersebut bersama Ferrari pada 1997, 1999, dan 2001. Hal itu membuat Schumacher menjadi satu-satunya pembalap Ferrari yang mampu tiga kali meraih kemenangan di GP Monako. Sementara itu, dua kemenangan lainnya didapat Schumacher pada 1994 dan 1995 ketika masih membela Benetton.

Ferrari berhasil tampil apik dengan mendominasi GP Monako 2017. Pada sesi kualifikasi, Kimi Raikkonen berhasil menyabet pole position setelah meraih waktu tercepat. Sementara itu, Sebastian Vettel yang meraih posisi kedua membuat dua mobil Ferrari berada di grid terdepan.

Setelah bendera start dikibarkan, Raikkonen berhasil memimpin jalannya balapan. Pembalap asal Finlandia tersebut kehilangan posisi tedepan setelah masuk pit lane pada lap ke-33. Semetara itu, Vettel yang berada di lintasan lebih lama berhasil mendahului Raikkonen ketika keluar dari pit lane. 

Posisi tersebut berhasil dipertahankan Vettel hingga menyentuh garis finis. Posisi kedua yang diraih Raikkonen membuat Ferrari berhasil mengunci podium 1-2. Itu merupakan kemenangan kedua Vettel di GP Monako setelah pada 2011 bersama Red Bull.

Keenam pembalap di atas mampu menaklukan GP Monako ketika membela Ferrari. Lantas, mampukah Ferrari kembali meraih kemenangan di GP Monako pada 2024? Kita lihat saja.