6 Tim NBA yang Mengirim Lebih dari Satu Pemain pada NBA All-Star 2022

Milwaukee Bucks kembali menunjukkan dominasi mereka pada musim ini dengan menempatkan dua pemainnya, yakni Giannis Antetokounmpo dan Khris Middleton, pada NBA All-Star 2022. Bagi Giannis ini menjadi kali keenam secara beruntun ia terpilih masuk jajaran All-Star.

Pemain asal Yunani tersebut musim ini sukses mencetak 28,9 poin, 11,3 rebound, dan 6 assist per game. Berkat raihan tersebut Giannis bahkan dijagokan meraih gelar MVP ketiganya tahun ini. Ia juga akan memulai All-Star tahun ini sebagai starter.

Bagi Middleton, ini merupakan ketiga kali namanya masuk All-Star. Ia menjadi pemain terbaik kedua Bucks dengan 19,6 poin, 5,6 rebound, dan 5,2 assist per game. Kedua pemain tersebut juga berperan besar ketika Bucks meraih gelar juara musim lalu.

Setelah sempat terseok-seok dalam dua musim sebelumnya, Golden State Warriors musim ini kembali ke jalur juara. Pasukan yang dipimpin oleh Steve Kerr tersebut masih bercokol di papan atas wilayah barat. Hal itu tentunya tak bisa lepas dari peran Stephen Curry, Andrew Wiggins, dan Draymond Green.

Meskipun akhir-akhir ini performanya tengah menurun, Stephen Curry tetap menjadi pemain terbaik Warriors dengan sumbangan 25,9 poin, 5,4 rebound, dan 6,3 assist per game. Curry musim ini juga memecahkan rekor tembakan tiga angka terbanyak yang sebelumnya dipegang Ray Allen.

Sementara itu, Draymond Green memang bukanlah mesin pencetak angka di timnya. Terbukti musim ini ia hanya membuat 7,9 poin per game. Namun, peran sebenarnya Draymond adalah dalam hal bertahan. Musim ini ia kembali menjadi favorit untuk meraih gelar Defensive Player of The Year.

Andrew Wiggins musim membuktikan dirinya layak menjadi first pick pada NBA draft 2014 dengan masuk All-Star untuk pertama kalinya. Padahal, dirinya sempat diragukan ketika masih membela Minnesota Timberwolves. Musim ini ia bahkan menjadi starter dengan catatan 18,2 poin, 4,3 rebound, dan 2,1 assist per game.

Chicago Bulls tampil mengejutkan musim ini dengan merajai wilayah timur. Hal itu tak terlepas dari pembelian beberapa pemain yang terbukti memberikan kontribusi positif bagi Bulls. Salah satu nama yang paling bersinar adalah DeMar DeRozan.

Sejak bergabung dengan Bulls, karier DeRozan terbukti kembali naik usai sempat tenggelam kala membela San Antonio Spurs. Terbukti dengan terpilihnya kembali ia ke jajaran All-Star sejak 2018. Musim ini ia mengemas 26,5 poin, 5,1 rebound, dan 5 assist per game.

Sementara itu, Lavine kembali membuktikan dirinya layak menjadi bintang Bulls dengan masuk ke jajaran All-Star dalam dua musim secara beruntun. Lavine sendiri musim ini mencatatkan 24,7 poin, 4,8 rebound, dan 4,3 assist per game. Jika keduanya sukses mempertahankan performanya, bukan tak mungkin Bulls akan menggenggam cincin juara di akhir musim.

Usai musim lalu tampil gemilang dengan menembus partai final NBA. Phoenix Suns membuktikan mereka masih yang terbaik saat ini. Hingga tanggal 4 Februari 2022, mereka masih memegang rekor menang kalah terbaik dengan 41-10. Chris Paul dan Devin Booker menjadi alasan kenapa Suns begitu dominan musim ini.

Tahun ini menjadi kali ketiga bagi Booker masuk ke NBA All-Star. Ia menjadi mesin pencetak angka bagi Suns dengan torehan 25,5 poin per game. Tak hanya itu, Booker juga membuat 5,3 rebound dan 4,3 assist per game.

Bagi Chris Paul ini merupakan kali ke-12 namanya masuk All-Star. Hanya LeBron James yang punya catatan lebih banyak darinya musim ini. Sejak kedatangannya, Paul memang memberi dampak positif kepada Suns. Terbukti mereka musim lalu sukses masuk partai final dan musim ini masih merajai wilayah barat.

Pemain berjuluk CP3 tersebut musim ini mampu membuat 14,9 poin, 4,5 rebound, dan 10,5 assist per game. Menariknya, tak satu pun pemain Suns yang menjadi starter pada All Star tahun ini meskipun mereka masih memegang rekor terbaik musim ini.

Brooklyn Nets menjadi penantang serius juara musim ini. Pasalnya, mereka punya Kevin Durant, James Harden, dan Kyrie Irving yang merupakan para bintang NBA. Memang Irving tak bergabung sejak awal musim akibat menolak vaksinasi. Hal itulah yang membuatnya tak masuk All-Star musim ini.

Kevin Durant harus kembali absen membela Nets usai mengalami cedera. Padahal, ia tampil prima sepanjang musim dengan catatan 29,3 poin, 7,4 rebound, dan 5,8 assist per game. Bahkan, namanya sempat masuk nominasi peraih MVP sebelum terkena cedera. Bersama LeBron James, ia menjadi kapten pada All-Star tahun ini.

James Harden memang tak mencetak poin sebanyak beberapa musim sebelumnya dengan hanya mencatatkan 22,5 poin per game. Aturan baru mengenai foul baiting membuatnya tak lagi punya kesempatan menembak banyak free throw. Namun, tetap saja ia masih salah satu pemain terbaik di NBA saat ini.

Untuk ketiga kalinya secara beruntun Utah Jazz mampu mengirim Rudy Gobert dan Donovan Mitchell ke NBA All-Star. Meski tak lagi menjadi pemuncak wilayah barat seperti musim lalu, Jazz masih menjadi salah satu tim terbaik di wilayah barat musim ini.

Mitchell kembali menjadi andalan Jazz dalam sisi serangan dengan raihan 25,5 poin, 4 rebound, dan 5,2 assist per game. Ia juga beberapa kali mencetak lebih dari 30 poin musim ini.

Sementara itu, Gobert menjadi tembok tangguh di lini pertahanan Jazz. Ia merupakan peraih Defensive Player of The Year musim lalu. Gobert mencatatkan 16 poin, 15,1 rebound, dan 1,2 assist per game. Di sisi lain, Gobert juga mampu membuat 2,3 blok per game.

Keenam tim tersebut merupakan penghuni papan atas baik di wilayah barat dan timur NBA musim ini. Tak heran jika mereka mampu menempatkan lebih dari satu pemain pada NBA All-Star tahun ini. Lantas, tim manakah yang akan menjadi pemenang musim ini?