Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyerahan Trofi Piala Konfederasi 1995 kepada Michael Laundrup. (footyroom.co)

Tak terasa Piala Dunia sudah di depan mata. Menilik kalender FIFA, Piala Dunia 2022 akan diselenggarakan pada bulan November dengan pertimbangan menghindari musim panas di negara Qatar.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Piala Dunia 2022 digelar tanpa turnamen pemanasan atau yang biasa kita kenal dengan nama Piala Konfederasi. Biasanya, turnamen yang mempertemukan juara dari berbagai benua ini diselenggarakan tepat setahun sebelum Piala Dunia berlangsung.

Namun, tahun ini Piala Konfederasi tak digelar karena problematika pandemi dan beberapa alasan lain dari FIFA.

Tetapi tahukah kamu, ternyata Piala Konfederasi awalnya bukan turnamen resmi dari FIFA, lho! Ajang ini merupakan turnamen yang diselenggarakan atas inisiasi Kerajaan Arab Saudi untuk menjadi turnamen persembahan bagi sang raja.

Penasaran bagaimana awal cerita lahirnya Piala sang Raja hingga bertransformasi menjadi Piala Konfederasi? Berikut kami sajikan ulasannya.

1. Awal lahirnya Piala sang Raja

potret Saudi Arabia kontra Argentina di Piala Konfederasi 1992 (twitter.com/FIFAcom)

Pada tahun 1992, untuk pertama kalinya cikal bakal Piala Konfederasi diselenggarakan dengan nama King Fahd Cup. Nama ini diambil dari nama Raja Arab Saudi yakni, Fahd Abdulaziz Al-Saud untuk mengenang nama besar dan jasanya.

Edisi pertama turnamen ini hanya diikuti oleh 4 peserta, yakni Argentina sebagai juara Copa America 1991, Amerika Serikat sebagai juara Piala Concacaf 1991, Pantai Gading sebagai juara Piala Afrika 1992, dan Arab Saudi sebagai juara Piala Asia 1988 sekaligus menjadi tuan rumah turnamen.

Pada edisi King Fahd Cup pertama atau Piala Konfederasi 1992, Argentina berhasil mengukuhkan diri sebagai juara dengan mengalahkan Arab Saudi di babak final dengan skor 1-3.

2. Dari King Fahd Cup menjadi Piala Konfederasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di