Alpine Pertahankan Bruno Famin sebagai Team Principal di F1 2024

Memasuki Formula 1 2024, Alpine mengangkat Bruno Famin sebagai Team Principal. Sebelumnya, Famin berstatus interim sejak pertengahan 2023, tepatnya setelah GP Belgia. Keputusan ini sekaligus menjawab teka-teki siapa yang akan mengemban posisi penting tersebut pada 2024.
Famin mendapat tanggung jawab besar untuk membawa Alpine kembali tampil kompetitif. Pasalnya, tim asal Prancis tersebut musim lalu digadang-gadang untuk merajai papan tengah dan bahkan merangsek ke papan atas. Namun, Alpine justru keteteran sepanjang musim berjalan.
1. Bruno Famin mulai menjadi Team Principal Alpine pada pertengahan 2023

Alpine yang pada 2022 tampil apik dengan menempati urutan keempat klasemen konstruktor terlihat keteteran pada awal 2023. Hal itu membuat Alpine melakukan perombakan besar-besaran pada jajaran tim. Otmar Szafnauer yang baru ditunjuk sebagai Team Principal pada 2022 dipecat oleh Alpine. Selain Szafnauer, Alpine juga ditinggal Alan Permane yang dulunya menjabat sebagai Sporting Director dan Pat Fry yang merupakan Chief Technical Officer.
Sebagai pengganti Szafnauer, Alpine menunjuk Bruno Famin sebagai Team Principal sementara. Di bawah arahan Famin, Alpine sebenarnya tak terlalu banyak mengalami peningkatan performa. Masalah reliabilitas mesin membuat Pierre Gasly dan Esteban Ocon sering gagal menyelesaikan balapan. Alpine juga hanya sekali mendapat podium melalui Gasly pada Formula 1 2023 GP Belgia.
2. Famin merupakan Vice President Alpine Motorsport

Bruno Famin bisa dibilang merupakan orang baru dalam dunia Formula 1. Pria asal Prancis tersebut bergabung dengan tim yang bermarkas di Viry, Prancis, tersebut pada 2022 sebagai Executive Director. Baru pada 2023, ia dipromosikan untuk menjabat sebagai Team Principal menggantikan Otmar Szafnauer.
Meski baru di dunia Formula 1, Famin punya banyak pengalaman di dunia balap. Ia pertama kali berkarier di dunia balap pada 1989 ketika bergabung dengan Peugeot. Pada 2005, Famin dipromosikan sebagai Technical Director. Kemudian, pada 2012 ia menjabat sebagai Director Peugeot.
Famin berperan penting dalam proyek Peugeot 908 yang memenangi 24 Hours of Le Mans. Selain itu, Famin juga berhasil membawa pabrikan asal Prancis tersebut merajai Rally Dakar pada 2016--2018. Famin juga sukses di ajang World Rallycross Championship dengan menjadi juara pada 2015. Pengalaman tersebut yang ingin ia bawa bersama Alpine di Formula 1.
3. Famin ingin membuat Alpine kembali kompetitif

Sebagai salah satu pabrikan besar di Formula 1, performa Alpine pada 2023 bisa dibilang mengecewakan. Mereka hanya menempat posisi keenam klasemen konstrutkor, turun dari musim sebelumnya yang menghuni posisi keempat. Alpine juga hanya mampu dua kali membawa pembalapnya naik podium.
Pada 2024, Famin ingin memperbaiki performa Alpine di lintasan. Ia berfokus untuk meningkatkan performa mobil dalam berbagai aspek untuk bisa tampil lebih kompetitif. Meski begitu, Famin masih belum menjawab secara pasti target apa yang ingin mereka capai musim depan.
"Kami perlu terus meningkatkan tim untuk membawanya ke level berikutnya. Kita semua tahu bahwa kemajuan tidak pernah linier. Itu sebabnya kami tidak akan mengumumkan target numerik apa pun.
Kami berfokus pada diri kami sendiri dan perbaikan di berbagai bidang untuk memungkinkan kami menunjukkan daya saing yang lebih baik. Ini akan menjadi pertarungan sengit baik di dalam maupun di luar lintasan dan kami bermaksud untuk menjadi bagian dari kompetisi yang ketat tersebut," ungkap Famin mengutip situs resmi Formula 1.
Mengarungi Formula 1 2024, Alpine masih diperkuat oleh Esteban Ocon dan Pierre Gasly di balik kemudi. Dengan adanya Bruno Famin sebagai Team Principal, mampukah mereka tampil kompetitif?