Anggaran Kemenpora Ditambah, Menpora Dito Tersenyum Lebar

- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapat kabar baik terkait pemulihan anggaran bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), khususnya di sektor olahraga.
- Penambahan anggaran diperlukan untuk mendukung para atlet yang menjalankan pelatihan nasional (pelatnas), dengan prioritas pada cabang olahraga yang akan tampil di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games.
- Efisiensi anggaran tidak akan mengganggu ajang internasional yang dihelat di Indonesia, termasuk MotoGP Indonesia 2025 yang digelar pada 3-5 Oktober.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapat kabar baik terkait pemulihan anggaran bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), khususnya di sektor olahraga. Anggaran milik Kemenpora berpotensi ditambah.
Hal tersebut dikabarkan Menpora Dito Ariotedjo. Menanggapi soal tambahan anggaran itu, Dito tersenyum lebar.
"Ya pastinya ditambah," kata Dito dengan riang saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senin (24/3/2025).
1. Agar pelatnas bisa optimal

Penambahan anggaran itu dibutuhkan Kemenpora untuk mendukung para atlet yang menjalankan pelatihan nasional (pelatnas). Namun, Dito belum mau bicara soal nominalnya.
"Untuk lebih pastinya nanti, pokoknya pelatnas tidak berhenti," ujar Dito.
2. Olimpiade, Asian Games dan SEA Games jadi prioritas

Cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan tampil di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games menjadi prioritas. Hanya saja, jumlah anggaran untuk setiap cabor akan dikaji ulang.
"Semua cabor melakukan review anggaran dan semuanya sudah diproses. Pastinya pemerintah memiliki prioritas bagaimana di Asian Games dan Olimpiade dimana SEA Games merupakan jalan menuju ke sana. Kejuaraan dari cabor lain atau keikutsertaan di ajang internasional pasti jalan. Semuanya pasti jalan," ucap Dito.
3. Kalau MotoGP bagaimana?

Efisiensi ini, disebut Dito, juga tidak akan mengganggu ajang internasional yang dihelat di Indonesia. Itu termasuk MotoGP Indonesia 2025, yang digelar pada 3-5 Oktober.
"Efisiensi ini kan bukan memotong otot (melumpuhkan), dan event-event apalagi yang skalanya internasional kan dampaknya sangat baik buat Indonesia sendiri, jadi pasti tetap digelar," kata Dito.