Babak Belur, Hanya Tersisa 3 Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025

- Pemain senior PBSI kandas di 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
- Ganda putra dan ganda campuran juga tersingkir lebih awal dari ajang tersebut.
- Target PBSI untuk meraih gelar juara melalui pemain senior menjadi tanda tanya setelah hanya tersisa tiga wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025.
Jakarta, IDN Times - Wakil Indonesia babak belur di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025. Dari sembilan wakil yang melaju ke babak ketiga, hanya tersisa tiga wakil yang bertahan di perempat final.
Hasil ini menjadi alarm berbahaya untuk PBSI. Sebab, federasi sempat memasang target untuk membawa pulang setidaknya satu gelar juara lewat para pemain senior.
1. Pemain senior babak belur

PBSI berharap pada pemain seniornya untuk bisa berprestasi di Kejuaraan Dunia 2025. Siapa sangka, para pemain senior Pelatnas PBSI malah kandas di babak 16 besar ajang akbar tersebut.
Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, yang diharapkan bertahan hingga semifinal, kalah dari wakil Korea Selatan, Sim Yu Jin, dengan skor 15-21, 18-21. Pemain senior lain yang juga kandas adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sementara, dua pemain senior lain tumbang bahkan sebelum menembus babak 16 besar seperti Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campurna). Kini, hanya tersisa Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dari ganda putri sebagai pemain senior Indonesia yang masih bertahan di Kejuaraan Dunia 2025.
2. Ganda putra dan campuran habis

Ganda puta dan campuran sempat menjadi harapan di Kejuaraan Dunia 2025. Namun, sektor ini malah babak belur lebih awal.
Fajar/Rian yang menjalani laga terakhir sebagai pasangan, berharap bisa menutup karier bersama selama 11 tahun dengan titel Juara Dunia. Namun, keduanya kandas di babak 16 besar dari ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan skor 21-13, 11-21, 17-21.
Nasib serupa dialami pula oleh pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Sudah sejak awal mengantisipasi pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, Leo/Bagas tetap kalah di babak 16 besar dengan skor 21-17, 9-21, 4-21.
Wakil Indonesia lainnya, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, juga tumbang di babak 32 besar dalam debutnya Kejuaraan Dunia dari wakil Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard.
Wakil sektor ganda campuran pun habis. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentar kandas di 32 besar dari pasnagan Hong Kong, Tang Chun Mna/Tse Ying Suet, dengan skor 16-21, 14-21. Pasangan muda yang belakangan jadi andalan, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, kalah di babak 16 besar dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei dengan skor 21-14, 19-21, 17-21.
3. Akankah target PBSi terpenuhi?

PBSI semula berharap wakil senior bisa menyumbang prestasi bahkan meraih gelar di Kejuaraan Dunia 2025. Namun, mereka menggantungkan harapan ke pemain senior. Dengan peta yang ada, pemain senior tersisa adalah Konatan Christie, sementara Ana/Tiwi serta Putri Kusuma Wardani menjadi kejutan tersendiri karena bisa menembus perempat final.
“Di Kejuaraan Dunia 2025 saya menargetkan satu gelar juara. Saya berharap dari semua sektor, terutama pemain senior bisa menunjukkan prestasi," kata Kabid Binpres Pelatnas, Eng Hian dalam keterangan tertulis pada Kamis (14/8/2025) lalu.