Buka-bukaan Irwansyah Soal Kans Latih India dan Nasibnya di PBSI

Jakarta, IDN Times - Nama pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Irwansyah belakangan menjadi sorotan. Ini lantaran pemberitaan media India yang menyebutkan dirinya akan pindah melatih ke Negara Anak Benua itu.
Ketua umum terpilih PBSI, Fadil Imran mengaku belum mendapat laporan langsung dari Irwansyah soal kepindahannya. Dia pun bakal memastikan soal kepastian masa depan sang pelatih di pelatnas.
Kepada IDN Times, Irwansyah buka-bukaan soal kondisinya di PBSI dan alasannya membuka peluang pindah dari Pelatnas PBSI.
Berikut wawancara IDN Times dengan Irwansyah pada Rabu (20/11/2024) malam WIB:
Apakah benar Coach Irwansyah akan pindah ke India?

Tanda tangan semua belum ada. Belum tanda tangan kontra, gak ada. Cuma, memang ada pembicaraan.
Karena di PBSI kan kita belum ada kepastian kita (lanjut) di sini atau tidak. Sedangka,n ini kan beberapa minggu lagi saja sudah bulan 12, akhir kontrak kita.
Jadi memang sudah habis kontrak kita semua pelatih kan akhir bulan 12 ini.
Apakah kontrak pelatih di Pelatnas PBSI berlaku per tahun seperti promosi-degradasi?
Kalau pelatih dua tahun setahu saya. Ini lah memang akhirnya.
Jadi pokoknya belum ada (kepastian) dari PBSI kita dipakai lagi atau tidak. Posisi serba gak pasti. Cuma saya ada ditelepon dari India, dari Singapura, dan ada negara lain lah. Itu hanya pembicaraan saja sih sebenarnya, penawaran gitu.
Karena kan, kita ini kan cinta Indonesia banget, tapi yang saya lihat belum ada kepastian bagaimana (kelanjutannya).
Kenapa memilih membuka peluang untuk tawaran-tawaran itu?
Saya juga harus support keluarga saya kan untuk ke depannya. Jujur, kita ini kan tulang punggung keluarga.
Jadi kalau misalnya kita di sini enggak ada kerjaan kita kan memang harus memikirkan, mau cari kerja.
Tapi memang saya sudah bilang ke negara-negara yang menawarkan itu bahwa saya masih ada kontrak sama PBSI sampai bulan 12 [Desember].
Apalagi saya masih bantu ibu, bapak. Selain itu adik saya juga baru meninggal. Pada 10 tahun yang lalu adik saya yang perempuan meninggal, dan meninggalkan seorang anak.
Minggu lalu adik saya meninggal dan meninggalkan dua orang anak. Dan saya punya orang tua. Keluarga lah semua. Yang pasti anak istri.
Jadi kita juga harus punya kerjaan kan? Ke mana lagi kita kalau PBSI enggak memakai saya lagi?
Tawaran dari luar itu datang setelah Olimpiade atau sebelumnya?

Mungkin setelah Olimpiade itu. Semua juga sama kan? Banyak yang cari pelatih. Tapi saya juga tidak ada untuk berpikiran pindah.
Tiba-tiba mereka dapat nomer telepon saya dari mana pun saya tidak tahu. Tiba-tiba menghubungi. Ada saja yang telepon, kita gak nyangka juga.
Dipanggilnya untuk melatih Pelatnas negara-negara tersebut atau profesional?
Dari pelatnasnya, tim nasional lah. Pemain-pemain top-nya mereka.
Apakah memang ada tanda-tanda yang Coach Irwansyah lihat bahwa tak akan diperpanjang di Pelatnas PBSI?

Dan ciri-cirinya itu memang terlihat. Saya harusnya berangkat ke China (untuk mendampingi di China Masters 2024), gak berangkat. Gak tahu, gak ada kabar.
Saya tanya kan, karena paspor mau diperbaharui. Saya bilang nanti dulu karena saya harus berangkat ke China. terus katanya enggak ada datanya. Jadi saya tanya ke yang mengurus tiket. Waktu saya tanya kenapa nama saya gak ada, katanya memang gak ada.
Kita kan dari tanda-tanda seperti itu kan sudah bisa membaca situasi. Dan, rumornya yang saya dengar, walaupun dari orang luar (Pelatnas), PBSI lagi nyari pelatih tunggal putra. jadi dengan situasi seperti itu, ada yang menawarkan seperti itu.
Tapi saya menjelaskan bahwa saya masih ada kontrak dengan PBSI, tapi memang kontraknya berakhir bulan 12 ini.
Apakah pernah terjadi sebelumnya? Mungkin kesalahan memasukkan nama untuk mendampingi di turnamen?
Engga pernah, apalagi yang berangkat Jonatan (Christie) dan (Anthony Sinisuka) Ginting.
Kalau Ginting kan memang kemarin ditarik karena cedera, tapi kan masih ada Jonatan di situ. Dan ini penting untuk Jonatan juga supaya bisa mengikuti World Tour Final, karena masih ada kesempatan. Jadi dari situ kan, kita membaca.
Ada beberapa juga tanda-tanda lainnya. Saya gak bisa ungkapkan semuanya. Saya gak mau memperkeruh juga.
Tapi memang kita ini kerja itu memang 100 persen. Gak ada berpikir ke mana-mana. Hanya ingin memajukan tunggal putra Indonesia ini. Jadi saya fokusnya memang untuk itu aja.
Jadi kalau kita dipakai lagi atau tidak itu kan memang terserah sama PBSI saja. Tapi, saya sudah memberikan yang terbaik. Dan kalau dibilang hasil tidak jelek juga.

Kalau dibilang prestasi, hasil, walaupun di olimpiade terakhirnya kita memang enggak bagus hasilnya, tapi sebelum Olimpiade itu kan banyak kejuaraan yang membuat sejarah juga.
Seperti (All Indonesian Final) All England 2024. Itu kan baru bulan tiga atau bulan empat. Dan itu Olimpiade akhir bulan tujuh atau awal bulan delapan, itu kan baru hangat-hangatnya sebenarnya.
Kalau menurut saya itu sejarah dengan (mengakhiri penantian All Indonesian Final di All England setelah) 30 tahun dan semuanya. Jadi kalau menurut saya sih tunggal putra juga enggak jelek dan bisa dibanggakan.
Selama saya di sini dari awal saya tiga kali Thomas cup, tiga kali final, sekali juara, dan itu tunggal putra membawa peran penting juga. Terakhir (2024) walaupun kalah di final, Jonatan dari tunggal putra yang menyumbang poin.
Jadi kalau dibilang hasilnya enggak bagus, enggak juga menurut saya. Tapi kalau menurut saya ya. Kalau menurut orang lain yang menilai saya gak tau, saya gak bisa memaksa karena itu penilaian orang.
Ada juga Alwi Farhan yang Juara Dunia Junior (2023) yang belum pernah (terjadi di tunggal putra Indonesia). Dan itu benar-benar sayang genjot selama satu tahun Alwi Farhan itu. Karena memang baru pertama kali kan junior itu di tunggal putra.
Walaupun Christian cedera, tapi dia juara SEA Games (2023). Mengejutkan juga. Jadi makanya kalau menurut saya dulu-dulu juga (prestasi seperti ini) belum ada.
Juara Asia. Bergantian. Ginting Tahun 2023 Juara Asia, sekarang 2024 Jonatan. Jadi setiap tahun ada yang juara. Loh apa jelek? Itu juara Asia lho.
Menyangkan soal tak berangkat mendampingi tim ke China Masters 2024 nggak?
Ini kan habis masa kontrak kita. Jadi sebenernya tidak ada yang dirugikan juga. Tapi tanda-tanda itu kok kayak yang harusnya berangkat ke China, apalagi terakhir terakhir ini kan saya juga mau membawa Jonathan, Ginting, Chico (Aura Dwi Wardoyo), Alwi (Farhan) untuk terakhir terakhir kejuaraan. Kenapa aku gak dikirim?
Ya saya kan mau juga mendampingi terakhir kali. Diperpanjang atau tidak lagi, tapi mendampingi yang terakhir kali lah. Kan masih dalam masa kontrak kita. Kenapa tidak dilanjutkan saja sampai habis, selesai, ya sudah.
Tanda-tandanya saja, karena kita kan juga aware dan mengerti. Kan kita bisa membaca situasi seperti itu.
Sedangkan tawaran (dari luar) ini, pekerjaan ini, bisa ada lagi kalau misalnya memang kita sudah menolak. Di mana kita mau nanti bekerja? Bagaimana keluarga kita? Sedangkan (keluarga) membutuhkan kita semua.
Katanya Coach Irwansyah belum bilang ke PBSI soal isu kepindahan ini, kenapa?

Memang belum ada sih pembicaraan. Karena kontrak kita masih habis bulan 12 ini. Tapi kontrak kita habis bulan 12 dan saya juga belum ada tanda tangan kontrak dengan pihak yang baru.
Jadi kalau misalnya memang sudah enggak di sini pasti saya nanti juga bicara, mengucapkan terima kasih. Tapi, kan belum ada tanda tangan apa-apa. Jadi, mau bagaimana kita untuk bicarakan selanjutnya?
Yang penting apa pun yang terjadi ke depannya, yang terbaik saja. Tunggal putra kan mau dibentuk lagi supaya bisa bersaing lebih kuat.
Memang Jonatan, Ginting saat ini memang kalau menurut saya masa-masa emasnya mereka sebenarnya. Tapi ya itulah generasi di bawahnya juga berlomba untuk mau melewati mereka. Mau lebih bagus juga.
Sampai terakhir kita masa kerja kita harus profesional. Harus benar-benar selesai pekerjaan kita kontrak kita.
Jadi mereka juga saya persiapkan untuk tahun depan. Januari sudah padat turnamen. Ada persiapan untuk Kejurnas juga.
Jadi tidak akan mengikat kontrak dengan negara mana pun sampai kontrak dengan PBSI berakhir?

Pokoknya saya jalani dulu saja sampai akhir. Memang ini jujur, rasa kebanggaan itu melatih di Indonesia ini bangga banget. Kalau dengar lagu Indonesia raya itu menetes ini di mana saja mendengarnya. Bangga banget.
Tapi kalau kita misalnya enggak dipakai lagi, masa kita mau bertahan terus? Dan kesempatan di luar itu kan juga bukannya akan selalu ada lagi.
Jadi pembicaraan ini sama mereka pun berjalan juga. Saya akui memang ada pembicaraan itu.
Sudah melatih di Pelatnas PBSI sejak 2016, apakah pernah terpikir suatu saat nanti akan kembali melatih di luar Indonesia?
Kita kan sistem kerja, kita siap saja sih. Tapi memang untuk melatih di tim nasional Indonesia ini, memang kebanggaan banget.
Suatu saat kita juga sudah siap saja sih. Memang konsekuensi pekerjaan.
Dulu sempat lama juga ditetapkan sebagai pelatih kepala tapi Coach Irwasnyah tetap bertahan, bedanya apa dengan situasi saat itu?
Dulu diremehkan, diragukan. Tapi tanda-tanda kayak gini gak ada. Jadi saya termotivasi untuk membuktikan. Sekarang tandanya ada.
Apakah teman-teman pemain sudah tahu soal ini?

Ke pemain-pemain? mungkin mereka tau begitu saja sih. Saya juga gak mau ganggu pemikiran mereka. Tapi mereka juga membaca media, melihat semuanya. Saya masih melatih Ginting, Christian (Adinata), Saut ( Yohanes Saut Marcellyno), ada Alwi juga baru pulang dari Jepang, biasa saja.
Saya juga enggak ada membicarakan hal seperti ini karena saya gak mau juga ganggu, tapi pasti mereka tau. Mereka tahu, agak sedikit namanya sudah dekat sama mereka.
Kemarin waktu adik saya meninggal Ginting sampai ke Medan. Saya gak tau tiba-tiba Ginting, Christian, Saut, pelatih fisik kita (Ahmad) Jaelani, sama istrinya Ginting (Mitzi Abigail).
Waktu saya pulang itu kan buru-buru karena adik saya serangan jantung, menunggu saya juga untuk menguburkan yang memandikan. Jadi saya dikabari istri saya karena mereka tau saya lagi sibuk, istri saya bilang Ginting sudah di airport sudah sampai Medan. Mereka berlima.
Sudah seperti keluarga saling peduli. Jadi memang dekat, tapi kita gak mau mengganggu banget juga mereka pikirannya. Tapi, nanti pasti dikasih tau kalau memang sudah ada keputusan pastinya.