Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Pelari Putuskan Naik Kapal Buntut Erupsi Gunung Lewotobi

Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)
Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Pelari asal Bekasi, Bayu Prasetyo, awalnya hanya ingin mengikuti IFG Labuan Bajo Marathon 2024. Sejak Jumat (8/11/2024), dia sudah tiba di Bajo tanpa menyadari, Gunung Lewotobi Laki-Laki tengah erupsi.

"Tujuan saya ke Labuan Bajo itu, memang saya ingin mengikuti IFG Labuan Bajo Marathon 2024," ujar Bayu saat ditemui di Pelabuhan Wae Kelambu, Labuan Bajo, Rabu (13/11/2024).

Siapa sangka, keputusannya mengikuti ajang ini memberikannya sebuah pengalaman baru. Dia jadi terpaksa harus menaiki kapal terlebih dulu untuk bisa kembali lagi ke Jakarta melalui Surabaya.

1. Awalnya merencanakan pulang Minggu

Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)
Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)

Bayu dan rekan-rekannya sesama pelari sudah tiba di Labuan Bajo sejak Jumat (8/11/2024). Selepas mengikuti IFG Labuan Bajo Marathon pada Sabtu (9/11/2024), mereka berencana pulang esok harinya (10/11/2024).

"Namun, kami mendapat kabar terjadi erupsi di Gunung Lewotobi Laki-Laki. Jadi kami pun menunda penerbangan, dan maskapai juga membatalkan beberapa penerbangan mereka," ujar Bayu.

2. Menunggu lama, sampai akhirnya harus naik kapal

Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)
Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)

Adanya pembatalan penerbangan dari beberapa maskapai membuat Bayu dan rekan-rekannya memilih tinggal di Labuan Bajo hingga Selasa (12/11/2024). Nyatanya, sampai Selasa, mereka tak mendengar kabar baik.

"Pas Rabu (13/11/2024), Lewotobi erupsi lagi. Jadi, akhirnya kami memutuskan untuk naik kapal laut, karena tidak tahu ke depannya apakah akan ada erupsi lagi atau bagaimana, seperti itu," ujar Bayu.

3. Harapan agar kondisi segera baik-baik saja

Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)
Wisatawan Labuan Bajo yang harus menggunakan jalur laut untuk kembali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (IDN Times / Sandy Firdaus)

Terkait kondisi erupsi Lewotobi Laki-Laki ini, Bayu hanya bisa berharap agar kondisi ke depan segera membaik. Dengan begitu, para wisatawan yang masih tertahan di Labuan Bajo bisa pulang ke rumah.

"Untuk kondisi erupsi Lewotobi Laki-Laki, semoga kondisi segera membaik, dan untuk maskapai penerbangan semoga kembali aktif. Biar teman-teman yang masih tertahan di Labuan Bajo bisa kembali ke rumah masing-masing," ujar Bayu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us