Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Sukses Tim Menembak Indonesia di Asian Games 2022

Skuad nomor 10 meter running target tim putra di Asian Games 2022 Hangzhou (dok.NOC Indonesia /M. Rifqy Priadiansyah)

Jakarta, IDN Times - Tim menembak putra Indonesia meraih catatan gemilang di Asian Games 2022 Hangzhou. Bahkan, skuad Garuda berhasil mencetak sejarah dengan mengakhiri penantian medali emas selama 72 Indonesia di ajang Asian Games.

Medali emas pertama kontingen Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou pun datang dari cabang olahraga menembak.

Indonesia mendapat dua medali emas dari nomor running target putra dan nomor 10 meter running target mixed putra lewat Muhammad Sejahtera Dwi Putra.

Sementara, dua medali perunggu diamankan dari nomor 10 meter running target mixed beregu putra dan 10 meter running target beregu putra lewat penampilan Muhammad Sejahtera Dwi Putra (Tera), Muhammad Badri Akbar (Akbar), dan Irfandi Julio (Julio).

Berikut wawancara eksklusif IDN Times bersama dengan skuad menembak Indonesia yang berhasil cetak sejarah di Asian Games, termasuk sang pelatih, Masruri.

Bagaimana perasaan kalian bisa mendapat medali?

Tim beregu cabor menembak di Asian Games 2022. (Dok. NOC Indonesia).

Tera: Perasaannya sangat bangga dan terharu atas pencapaian saya saat ini. Saya berterima kasih. Ini karunia langsung dari Allah yang telah memberi ridho saat saya bertanding. Saya sangat bersyukur.

Julio: Alhamdulillah. Ini atas dukungan semua rakyat indonesia. Khususnya keluarga. Khususnya pengurus yang dengan segenap pengorbanannya bisa memberi hasil yang cukup baik ini.

Akbar: Rasanya senang, bangga, sedih. Semua campur aduk. Terima kasih atas doa dan dukungan semuanya dari keluarga dan federasi kita.

Tera menyumbang medali emas pertama untuk Indonesia. Dan secara khusus Pak Joko "Jokowi" Widodo mem-posting. Bagaimana perasaan Tera?

Unggahan Joko "Jokowi" Widodo untuk Muhammad Sejahtera Dwi Putra (instagram.com/jokowi)

Tera: Itu juga saya tahu dari grup keluarga saya. Tiba-tiba ada yang share dari Instagram-nya Pak Jokowi. Kaget saya. Pertama kali. "Seberapa penting sih saya?" menurut saya dalam hati saya, sampai di-share sama presiden langsung. Momen langka buat saya. Terima kasih Pak Jokowi.

Untuk mencapai prestasi ini, berapa lama persiapan yang dibutuhkan tim menembak Indonesia?

Tera: Persiapan tim running target, prosesnya ada banyak dari seleksi sampai latihan. Kita berjalan dari 2018 sampai di acara Asian Games ini. Jadi latihannya itu banyak suka dan dukanya. Dan tentunya gak pernah kalah sama namanya capek, gak pernah kalah sama rasa malas, dan harus dispilin.

Katanya sempat menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan?

Masruri: Kemarin sempat latihan di Korea karena kita perlu beradaptasi dengan mesin yang digunakan di China. Kebetulan mesin yang persis di pakai di China, di kita ada sedikit problem. Jadi latihan gak maksimal. Makanya kita minta latihan di lapangan yang gak rusak. Jadi kita bisa evaluasi dan koreksi sebelum berangkat ke Asian Games.

Bagaimana persiapannya saat di Korea Selatan?

Penyerahan medali cabor menembak. (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Julio: Sebulan terakhir di Korea kita maksimalkan dengan fasilitas yang memadai dan mumpuni dan ada koreksian atas Masruri. Kami banyak dapat koreksi-koreksi penting dan di Korea. Selama satu bulan itu benar-benar skornya naik alhamdulilah. San alhamdulilah nya kita bisa memberikan hasil yang cukup maksimal.

Akbar: Latihannya (di Korea Selatan) sebulan lebih. Gak libur. Sabtu dan Minggu dihajar latihan. Libur cuma setengah hari.

Tera kan lebih dulu mendapat medali emas. Jadi emas pertama menembak. Apa bedanya saat mendapat medali pertama dan medali kedua?

Muhammad Sejahtera Dwi Putra di 10 meter running target putra Asian Games 2022 Hangzhou (dok.NOC Indonesia /M. Rifqy Priadiansyah)

Tera: Memang ada kepuasan dan pengen lebih lagi. Di hari kompetisi semua pemikiran itu jadi racun buat saya. Jadi harus kita hilangkan. Masukin proses-prosesnya lagi. Banyak visualisasi. Mulai dari di kamar mandi, sebelum tidur, bangun tidur, di bus, di perjalanan itu yang dipikirin prosesnya. Pikiran tetap positif, jernih, sehingga prosesnya bisa terbayangkan jadi pas di garis tembak saat bertanding.

Julio: Jadi tidak boleh merubah kebiasaan. Selalu berdoa dan minta dukungan dari keluarga. Lakukan apa yang biasa kita lakukan.

Akbar: Kita saling semangat mendoakan dan saling men-support satu sama lain.

Strategi seperti apa sih yang diterapkan saat bermain kemarin?

Sejahtera Dwi Putra di Asian Games 2022. (Dok. NOC Indonesia)

Masruri: Kalau strategi, dari awal kita harus tahu kekuatan lawan. Yang harus kita waspadai memang Korea Utara sama Korea Selatan. Karena di Asian Games 2018 mereka yang mendapat emas. Saat di Korea Selatan sehari-hari saya punya prediksi kekuatan kita imbang dengan mereka. Dengan Vietnam juga imbang. Di SEA Games memang mereka di bawah kita sedikit, kemarin kondisi petembak mereka bagus. Itu lawan saya dulu saat saya masih jadi atlet. Jadi, saat punya modal yang sama, kita siasati di lapangan yang penting menjaga kondisi mental, pikiran terutama. Kita diskusi dengan pak Syaifil (pelatih mental) untuk meminimalisir keadaan saat kita mendapat tekanan yang sangat kuat sekali

Tera kan mencetak sejarah untuk Indonesia. Bagaimana perasaannya bisa melakukan ini?

Tera: Perasaannya, sangat bangga. itu harus disyukuri. Apa yang sudah saya latih, apa yang sudah saya kerjakan, terbayar sudah hari ini dan harus diapresiasi.

Atlet putri dan masih banyak atlet Indonesia yang akan main. Ada pesan?

Penyerahan medali cabor menembak. (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Tera: Untuk temen-teman atlet yang masih bertanding, tetap semangat. Tetap berjuang. Jangan menyerah. Jangan lupa berpikir positif. Lakukan yang terbaik semaksimal mungkin, sesuai latihan dan kemampuan. Yang paling utama, doa.

Tim menembak kan punya pelatih mental. Menurut kalian itu penting tidak?

Tera: Jujur, saya sama pelatih mental itu, kang Syaiful baru kenal dua bulan. Kadang saya merasa sombong sama dia. Tapi di saat atau waktu yang krusial, saya merasa sangat butuh. Suatu keharusan buat saya ketemu dia. kang Ipul juga sering share di grup, itu yang sangat saya pelajari terus.

Biasanya juara kan dapat hadiah dan apresiasi dari pemerintah. Apa yang mau dilakukan dengan hadiah itu dan apa harapannya?

Penyerahan medali cabor menembak. (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Tera: Saya diskusikan sama istri sama keluarga. Saya sudah punya istri satu, anak satu, hehehe. Saat ini saya bekerja di Kemenpora.

Julio: Sama kurang lebih. Konsultasi sama keluarga dan juga kedepannya minta yang terbaik dari pemerintah. Dan saya minta kerjaan juga. Saya jadi juniornya Tera gapapa deh di Kemenpora hehehe.

Akbar: Saya mau lanjut kuliah. Lalu, menabung. Terutama untuk kedepannya, untuk masa depan. Dan semoga nantinya bisa kerja di PNS.

Apa pesan pelatih untuk para atletnya yang sudah berhasil juara ini?

Muhammad Sejahtera Dwi Putra jadi peraih medali emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2022, Senin (25/9/2023). (Instagram/@noc.indonesia)

Masruri: Pesan saya terhadap anak-anak saya, disaat mereka sudah sukses melalui perjuangan panjang, saat ada apresiasi, manfaatkan lah dengan baik. Untuk masa depan, tabungan untuk keluarga. Tetap jadi orang yang rendah hati, tidak sombong, jadi orang biasa. Karena saat anda jadi orang sombong, itulah titik kehancuran Anda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us