Combat Sport yang Minim Perhatian Pemerintah
Jakarta, IDN Times - Perhatian, itulah yang ditagih-tagih para atlet combat sport kepada pemerintah. Sama halnya dengan Ronal Siahaan, seorang petarung yang merasa olahraga kesukaannya itu belum mendapat dukungan penuh dari pemangku kepentingan.
Ronal begitu lantang mewakili harapan rekan-rekannya agar combat sport bisa dilirik lebih tajam oleh pemerintah. Meski seorang prajurit TNI, Ronal tetap berani melontarkan hal tersebut.
Apa yang disuarakan Ronal sama seperti keluhan pentolan MMA Indonesia, Rudy 'Golden Boy' Agustian. Rudy, yang kini menjadi promotor saja sulit mendapat izin untuk menggelar pertandingan dari pemerintah.
Eksklusif kepada IDN Times, Ronal bercerita banyak seputar keluhannya kepada pemerintah. Apa saja harapannya?
Memang benar ya combat sport minim dukungan dari pemerintah?
Khususnya untuk pemerintah Indonesia, baiknya memberi satu peluang seperti memberikan dukungan kepada atlet (combat sport) Indonesia. Dukung kami, agar kita bisa bersaing dengan negara lain. Kita juga pengen di suport negara kita.
Kayak sekarang saja, yang ngasih dukungan kami itu Mola. Kita itu bisa bersaing di kancah internasional. Makanya, kami butuh perhatian kalian.

Dukungan itu jadi salah satu faktor petarung Indonesia kurang menonjol?
Di daerah ku itu banyak teman-teman yang punya potensi besar. Tapi, wadahnya yang enggak ada. Makanya, pemerintah lebih support lah.
Ya, walaupun kita kurang didukung, kita harus tetap semangat. Jangan berkecil hati. Saya juga minim suport, tapi bisa sampai di sini.
Kamu kan seorang TNI, bagaimana kamu membagi waktu antara di ring dan di kesatuan?
Ini juga salah satu pengabdian, karena ini kan kami berjuang untuk meraih prestasi. Kami berjuang untuk nama bangsa, bukan hanya untuk diri kita sendiri.
Makanya, dari kesatuan itu sangat mendukung. Kita bawa bendera Merah Putih dan ini salah satu pengabdian juga.
Jeka Saragih sudah mendapat kontrak dari UFC, apa itu salah satu yang memotivasi kamu?
Selama kita training camp (di Amerika) ada rekan kita Jeka, jeka selalu memberi motivasi, semangat kepada kita, bahwasanya petarung Indonesia bisa tembus ke UFC.
Kalau sudah banyak yang tembus ke UFC, kita bisa dilirik. Karena kita selama ini petarung indonesia bisa dibilang dianggap remeh. Dengan munculnya Jeka, kita mulai dilirik. Indonesia punya potensi untuk bergabung di MMA tertinggi ini.

Oh iya, kamu jadi petarung setelah atau sebelum jadi TNI?
Aku menggeluti MMA ini justru setelah jadi anggota. Kan awalnya di divisi satu kostrad itu ada seleksi atlet Kostrad yang mau bergabung ke suatu camp, tapi yang membuat ini dari instansi Kostrad.
Jadi, dari situ, saya lolos. Saya masuk audisi MMA yang ada di Indonesia. Saya bergabung juga atas perintah. Saya gak bisa bergerak sesuka saya kalau tidak ada perintah.
Apa harapan kamu untuk calon petarung Indonesia?
Untuk atlet muda, teruslah latihan yang keras. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa. Karena, berdoa dan latihan itu harus seimbang, pasti ada jalan terbaik untuk kalian. Kalau saya bisa, semua masyarakat pasti bisa.