Comeback, Juara Olimpiade Ini Jadi Ancaman Pemain Indonesia di Lingshui Masters

Pekan ini, turnamen bulutangkis Lingshui China Masters 2018 akan digelar mulai Selasa (10/5/2018) hingga Minggu (15/10/2018). Turnamen BWF Tour level Super 100 ini tentu saja tidak gemerlap seperti China Open. Karenanya, tidak banyak pemain top dunia yang tampil. Pesertanya mayoritas adalah pemain-pemain lapis dua di negaranya.
Namun, ada satu nama yang menyita perhatian. Yakni pebulu tangkis tunggal putri China, Li Xuerui. Bagi pecinta bulutangkis, nama Li Xuerui bukanlah nama asing. Dia pernah masuk jajaran tunggal putri terbaik dunia sebelum menghilang karena cedera. Nah, Lingshui Masters 2018 akan menjadi comeback baginya.
1. Comeback ke lapangan setelah vakum 20 bulan akibat cedera parah

Persaingan sektor tunggal putri bulu tangkis dunia bakal semakin ketat. Salah satu tunggal putri top China, Li Xuerui akhirnya kembali lagi ke lapangan. Kabar comeback-nya pemain berusia 27 tahun ini setelah menghilang selama sekitar 20 bulan akibat cedera parah, disampaikan oleh beberapa media China seperti dikutip dari 138490.xyz.
Beberapa media China menyebut kabar kembalinya Li Xuerui tersebut sebagai “very good news” alias kabar yang sangat bagus. Li mengalami cedera ketika tampil di semifinal Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Kala itu, 18 Agustus 2016, dia bermain menghadapi pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin yang akhirnya lolos ke final dan kemudian berhasil meraih medali emas. Li mengalami masalah pada lututnya dan kemudian menjalani operasi di Jerman.
2. Bertemu pemain Indonesia di R1 Lingshui Masters 2018

Nama Li Xuerui tercantum dalam salah satu daftar pemain tunggal putri yang akan tampil di Lingshui China Masters 2018. Menariknya, di pertandingan pertama, Xuerui akan berhadapan dengan wakil Indonesia Yulia Yosephin Susanto seperti dikutip dari bwfbadminton.com.
Tentunya ini akan menjadi awal turnamen yang berat bagi Yulia meski dirinya diunggulkan di tempat kelima. Memang, lama tidak bermain boleh jadi akan membuat kemampuan Xuerui tidak sehebat dulu. Permainannya mungkin tidak akan memukau seperti sedia kala.
Walau demikian, nama besar sebagai mantan ratu bulutangkis dunia jelas tetap menjadi salah satu kekuatan untuk meneror mental lawan.
3. Li Xuerui pernah mendominasi tunggal putri di era 2010 hingga 2016

Di masa jayanya dulu, Xuerui merupakan salah satu pemain yang paling ditakuti di nomor tunggal putri. Dia cukup mendominasi gelar juara turnamen level superseries di tahun 2010 hingga 2016. Sepanjang karirnya, Xuerui sudah meraih segudang prestasi.
Dia mengoleksi total 14 gelar juara superseries. Ia juga menjadi pemain penting China saat menjuarai Piala Uber (2012, 2014, 2016) dan dua kali juara Piala Sudirman (2013, 2015).
Li Xuerui juga pernah menjadi juara Kejuaraan Asia 2010 dan 2012, serta meraih medali emas di Asian Games di Incheon pada tahun 2014. Namun, pencapaian tertingginya adalah ketika meriah medali emas Olimpiade 2012 di London.
Kala itu, dia mengalahkan rekan senegaranya yang dijuluki ratu turnamen superseries di sektor tunggal putri, Wang Yihan (telah meraih 20 gelar) seperti dikutip dari chinadaily.com.cn.