DBON Mau Diubah, Perlu atau Nggak?

Tandiyo menilai setidaknya dalam dua tahun terakhir, arah olahraga prestasi di Indonesia sudah tepat. Semuanya, lanjut dia, serba terukur dan terencana. Semua karena DBON yang lahir dari Perpres No. 86 Tahun 2021.

Ibarat alat untuk mencapai tujuan, DBON saat ini sudah dianggapnya sebagai peta jalan yang berperan sangat baik dalam mengembangkan dan memaksimalkan potensi olahraga di Indonesia.

"Semuanya serba terukur dan terencana. Dan terlalu naif bila menilai keberhasilan sebuah desain pembinaan hanya dalam tiga tahun. Apalagi, sudah jelas DBON adalah sebuah desain yang jangka waktunya panjang," ungkap Tandiyo.

Tandiyo mengaku optimistis Indonesia bisa terus berprestasi, khususnya pada Olimpiade 2024 di Paris. Apalagi, ada DBON yang sejatinya bisa jadi pengarah bagi Indonesia untuk meningkatkan beberapa cabor.

Dengan sebagian besar cabang olahraga yang berhasil di Asian Games 2022 akan dipertandingkan di Olimpiade Paris kembali, dia meyakini Indonesia masih memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri.

Berkaca dari hasil Indonesia di Asian Games 2022 di Hangzhou, sebenarnya ada cabor DBON yang mendulang hasil buruk. Bulu tangkis adalah salah satu cabor yang dimaksud.

Mereka sama sekali tak meraih medali di Asian Games 2022. Catatan itu, menjadi yang terburuk buat Pasukan Merah Putih sepanjang sejarah cabang olahraga bulu tangkis Indonesia di Asian Games.

Sementara, cabor seperti menembak, wushu, sepeda, angkat besi, dan panjat tebing, berkontribusi dalam memberikan medali kepada Indonesia di Asian Games dengan total tujuh emas, 11 perak, dan 18 perunggu.