Debut Johann Zarco di Qatar Bikin Lucio Cecchinello Terpukau

Johann Zarco punya pengalaman menggeber motor Honda pada 2019. Namun, pengalaman itu hanya berlangsung selama 1 musim karena  Zarco membalap bersama Ducati Esponsorama Racing pada 2020. Selang 4 tahun, Zarco comeback menggeber motor Honda RC213V bersama Castrol Honda LCR setelah kontraknya bersama Ducati berakhir pada 2023 lalu.

Penampilan debut Zarco bersama Honda pada 2024 sangat apik. Ia berhasil mengungguli tiga pembalap Honda lain, seperti Luca Marini, Joan Mir, dan Takaaki Nakagami. Ia mengunci posisi ke-12 pada balapan yang berlangsung pada Senin malam WIB.

Sejak sesi free practice 1 (FP1), performa Zarco terbilang cemerlang di antara pembalap Honda lain. Sayangnya, ia harus mengakui keunggulan Mir pada balapan sprint saat berada tepat di belakang Mir dalam perebutan posisi ke-15. Kendati demikian, Zarco berhasil menepis keraguan dengan finis sebagai pembalap Honda tercepat di Qatar.

Torehan Johann Zarco di Qatar tentu tak bisa dianggap remeh. Meski finis ke-12, ia membuktikan dirinya masih punya taji. Fase adaptasi berjalan dengan baik dan Zarco mengaku cukup puas meskipun hanya mengamankan empat poin di Qatar.

Fase adaptasi dengan Honda RC213V berjalan mulus. Menurut Zarco, motor Honda cukup ramah untuk dikendarai. Ada fase saat Honda lebih baik ketimbang Ducati Desmosedici GP. Salah satu yang kurang dari Honda adalah kecepatan. Itu yang harus diperbaiki agar ia dapat meningkatkan waktu putaran.

Menurut Lucio Cecchinello, Johann Zarco berhasil membuktikan diri dalam menggeber motor Honda. Ia sangat senang dengan hasil yang diraih Zarco. Umpan balik darinya usai balapan juga baik. Meski begitu, Cecchinello mengaku, motor mereka harus terus dikembangkan.

Bagi Cecchinello, hasil yang ditunjukan Zarco di Qatar membuatnya terkesan. Salah satu keunggulan Zarco ialah bakat dan pengalamannya di kompetisi. Ia dapat mengelola tingkat keausan ban dengan baik. Bahkan, jika masih ada dua lap tersisi, ia optimistis Zarco dapat menyalip Fabio Quartararo di posisi kesebelas. 

“Ketika kami sepakat memboyong Zarco, HRC tidak menunjukan keraguan. Semua orang percaya dengan pengalamannya di MotoGP itu sangat penting. Kami optimistis dapat memperkecil jarak dengan lawan. Kami butuh pembalap yang berpengalaman untuk melakukan hal itu,” kata Lucio Cecchinello dikutip Speedweek. 

Tugas Johann Zarco tentu tak mudah bersama Honda. Namun, pengalaman panjang Zarco di kompetisi menjadi pertimbangan kenapa Honda dan LCR menggaetnya. Apakah ia dapat kembali tampil ciamik pada seri berikutnya di Sirkuit Algarve, Portugal, pada 22—24 Maret 2024? Mari kita tunggu!