Danilo Petrucci: Aku Dicintai Selama di MotoGP, tetapi Tak Dihormati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Danilo Petrucci tak akan menghiasi grid MotoGP pada 2022 mendatang. Ia akan berkiprah di ajang Dakar Rally pada awal Januari mendatang.
Meski begitu, Petrucci punya kesan dan pandangannya terhadap kariernya di kelas utama. Ia percaya bahwa dirinya dicintai meski tak dihormati selama berkiprah di sana.
1. Mulai berkiprah di MotoGP pada 2012, perkuat Pramac Racing pada 2015 selama 4 musim
Danilo Petrucci memulai lembaran sebagai pembalap MotoGP pada 2012. Ketika itu, ia bergabung dengan tim IodaRacing Project yang kala itu termasuk dalam Claiming Rule Teams (CRT).
Pada 2015, pembalap asal Italia itu bergabung ke Pramac Racing. Ia berada di tim tersebut selama 4 musim dengan prestasi terbaik finis ke-8 di klasemen pembalap pada 2017 dan 2018.
2. Naik ke tim utama Ducati pada 2019, lalu pindah ke Tech3 KTM pada 2021
Musim 2019 menjadi momen naiknya Petrucci ke tim utama. Selama 2 musim, ia memperkuat tim pabrikan Ducati bersama dengan Andrea Dovizioso. Dua kemenangan mampu dipersembahkannya. Namun, performanya masih kalah jika dibandingkan dengan Dovizioso.
Petrucci pun pindah ke Tech3 KTM pada 2021. Namun, ia tak bisa tampil maksimal dan kehilangan posisi pada 2022. Ia dan Iker Lecuona harus rela posisinya diisi oleh Remy Gardner serta Raul Fernandez.
Baca Juga: Karier Danilo Petrucci, Dari Superstock ke MotoGP dan Kini Reli Dakar
3. Merasa dicintai banyak orang, tetapi tidak dihormati selama di MotoGP
Editor’s picks
Menanggapi perjalanan kariernya selama 10 yang naik-turun, Petrucci punya penilaian tersendiri. Menurutnya, ia merasa dicintai oleh penggemar dan orang-orang di paddock. Akan tetapi, dirinya tak yakin mendapat respek pada saat yang bersamaan.
“Aku berkarier di MotoGP selama 10 tahun, tetapi aku sudah ada di sini sejak ayahku bekerja. Aku pikir aku sudah ada di paddock untuk pertama kali kurang lebih 25 tahun lalu.
Aku pikir alasannya adalah Anda tak bisa dicintai dan dihormati dalam waktu yang bersamaan. Mungkin aku telah dicintai, tetapi tidak dihormati,” kata Petrucci dilansir Motorsport.
4. Menyebut dirinya mungkin bersikap kurang ramah andai punya karier lebih lama di MotoGP
Lebih lanjut, Petrucci menjelaskan seperti apa dirinya selama berada di paddock. Ia menuturkan bahwa ia sebisa mungkin bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Selain itu, Petrux, julukan Petrucci, berandai-andai jika kariernya panjang dirinya mungkin menjadi orang yang kurang ramah.
“Saat hasil bagus tak datang, aku selalu menempatkan diriku dalam sorotan untuk meningkatkan kekurangan, tidak berteriak kepada orang lain untuk menemukan sesuatu atau beberapa alasan terkait hasil yang kudapat.
Aku pikir aku punya karier panjang, bisa jadi lebih lama jika saya mulai berteriak pada seseorang dan tidak bertanggung jawab untuk diri sendiri seperti pembalap lainnya,” ujar Petrucci dikutip Autobala.
5. Berusaha bersikap seperti yang biasa dilakukannya selama ini
Walau punya pemikiran demikian, Petrucci tak ingin bertindak seperti itu. Ia berusaha bersikap seperti yang biasa dilakukannya selama ini, yang membuatnya dicintai banyak orang.
“Aku tidak pernah bertindak seperti lainnya, aku selalu bersikap seperti yang aku lakukan dan tidak berusaha melakukan sesuatu yang berbeda di sini atau di luar. Namun, alasannya adalah Anda tak bisa dicintai dan dihormati bersamaan.”
Selain akan berkiprah di Dakar Rally, Petrucci juga kabarnya akan berkompetisi di MotoAmerica pada 2022 mendatang. Well, semoga Petrux bisa memperoleh hasil bagus di ajang balap lainnya.
Baca Juga: Terdepak Musim Depan, KTM Tawarkan Petrucci Balapan di Dakar Rally
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.