Diana Taurasi, Penjaga Tradisi Emas Amerika Serikat di Olimpiade

Amerika Serikat sukses menjaga tradisi emas di Olimpiade 2024 Paris. Tim putri dan tim putra sama-sama naik ke podium tertinggi. Perjalanan tim putri sendiri terbilang lebih mentereng daripada tim mana pun. Pasalnya, mereka mampu menjaga tradisi emas sejak 1996.
Secara total, tim putri telah menyabet delapan medali emas sampai 2024 ini. Enam perolehan medali di antaranya melibatkan satu nama: Diana Taurasi. Sejak 2004, pemain kelahiran Glendale, California, Amerika Serikat, pada 11 Juni 1982 itu memang konsisten naik ke podium tertinggi bersama Tim Nasional Bola Basket Putri Amerika Serikat.
Diana Taurasi sendiri tercatat sebagai langganan Olimpiade sekaligus pemain tertua kedua di Olimpiade 2024. Usianya hanya kalah tua dari Lauren Jackson (Australia) yang lahir pada 11 Mei 1981. Namun, soal prestasi, tidak ada yang lebih mentereng darinya saat ini.
1. Debut bersama Timnas Amerika Serikat di Olimpiade pada 2004

Diana Taurasi sempat kuliah di University of Connecticut pada 2000—2004. Dia tumbuh sebagai pemain top di NCAA dengan tiga gelar juara bersama UConn Huskies. Tidak heran Phoenix Mercury berani merekrutnya di urutan pertama WNBA Draft 2004.
Sejak terjun ke dunia profesional, Taurasi menjadi langganan tim nasional senior. Dia pertama kali tampil di Olimpiade Athena, Yunani, pada 2004. Saat itu, Taurasi menjadi bagian dari tim putri yang menyabet medali emas.
Perjalanan Diana Taurasi bersama tim nasional sendiri tidak dimulai di tingkat senior. Sebab, dia sudah menjadi nama beken sejak di kelompok usia. Taurasi memegang peranan penting saat Amerika Serikat U-18 menyabet medali emas di FIBA Americas Championship 2000 dan saat Amerika Serikat U-19 menyabet medali perunggu di FIBA Americas Championship 2001.
2. Langganan masuk tim nasional sejak debut

Diana Taurasi tidak pernah absen membela Timnas Amerika Serikat di Olimpiade. Sejak debut pada 2004, namanya selalu terdaftar sebagai pemain mereka. Oleh karena itulah dia bisa menyabet enam medali emas Olimpiade.
Perolehan medali itu didapat secara berturut-turut sepanjang 2004—2024. Itu artinya, Taurasi telah bermain selama 20 tahun sebagai seorang profesional. Selama itu pula, dia sukses mengukuhkan diri sebagai atlet FIBA paling berprestasi kedua di dunia. Taurasi telah mengoleksi 5 emas Olimpiade, 3 emas Piala Dunia, dan 1 perunggu Piala Dunia.
Pengalamannya tetap dibutuhkan Amerika Serikat untuk naik ke podium tertinggi di Olimpiade, terutama di Olimpiade 2024 Paris, meski usianya menua. Dia juga masih mampu tampil dalam 5 dari 6 pertandingan AS di Paris, Prancis, dengan rata-rata 5 poin, 4 rebound, 6 assist, dan 1 steal.
Angkanya memang menurun dari masa primanya, tetapi kehadirannya di ruang ganti selalu menjadi penyeimbang tim. Dia menjadi pemimpin yang suaranya tidak pernah tidak didengar koleganya di tim putri. Bahkan, saat tidak bermain pada partai final Olimpiade 2024, Taurasi tetap ikut mengarahkan mereka agar tidak keluar dari jalur prestasi.
3. Menjadi pemain tertua Amerika Serikat di Olimpiade 2024

Diana Taurasi mencetak rekor baru di Olimpiade 2024 Paris. Sudah berusia 42 tahun, dia tercatat sebagai pemain tertua setelah Lauren Jackson dari Timnas Australia yang berusia 43 tahun. Dengan usia itu, Taurasi sendiri otomatis menjadi pemain tertua di Timnas Amerika Serikat pada 2024.
Taurasi bahkan berjarak 9 tahun dengan pemain tertua kedua AS di Olimpiade tahun ini, Brittney Griner (33 tahun). Taurasi juga lebih tua dari LeBron James, pemain tertua tim putra saat ini, yang berusia 39 tahun. Meski begitu, James masih lebih berpengalaman di dunia profesional karena memulai karier di NBA sejak 2003.
Menariknya, Diana Taurasi dan LeBron James merupakan satu-satunya anggota Timnas AS dari angkatan 2004. Mereka debut di Olimpiade 2004 Athena masing-masing bersama tim putri dan tim putra. Namun, saat James dkk hanya mendapat medali perunggu di Athena, Taurasi dkk justru sukses menyabet medali emas.
Tradisi emas Olimpiade tim putri pun terjaga sampai setidaknya 2024 ini. Diana Taurasi menjadi salah satu pemain yang ikut mewujudkan itu. Selama 2 dekade, dia selalu sukses mengantarkan tim ke podium tertinggi. Mungkinkah Taurasi melakukannya lagi pada Olimpiade berikutnya? Sebagai catatan, Diana Taurasi akan berusia 46 tahun saat Olimpiade 2028 Los Angeles tiba. Mampukah dia berkarier selama itu?