Enea Bastianini Tepis Ide Team Order pada Sisa MotoGP 2024

MotoGP 2024 kini menyisakan dua seri balap. Persaingan perebutan gelar juara antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin masih berlangsung sengit. Pertarungan tersebut akan berlanjut di GP Malaysia yang berlangsung pada 1–3 November 2024.
Di tengah ketatnya kontestasi gelar juara, pembicaraan terkait team order kembali menyeruak. Enea Bastianini tak luput dari pertanyaan seputar pembahasan tersebut. Akan tetapi, pembalap berkebangsaan Italia itu mengesampingkan ide untuk membantu Bagnaia dalam seri balap yang tersisa musim ini.
1. Enea Bastianini tak lagi masuk dalam persaingan gelar juara MotoGP 2024

Enea Bastianini dipastikan tak lagi masuk dalam persaingan gelar juara MotoGP 2024 selepas GP Thailand. Pembalap Ducati Lenovo Team itu kini berjarak 108 poin dari Jorge Martin setelah mengemas total 14 poin saat pekan balap di Chang International Circuit. Alhasil, Bastianini secara matematis tak lagi bisa mengejar posisi dua besar mengingat total poin yang diperebutkan dalam dua pekan balap pemungkas adalah 74 poin.
Bastianini sejatinya memperoleh hasil bagus saat sprint race GP Thailand dengan finis sebagai pemenang. Sayangnya, ia gagal mengulangi catatan positif tersebut ketika grand prix race. Bastianini kehilangan banyak posisi pada awal balapan sehingga melorot ke posisi 13.
Bastianini sempat memperbaiki posisi sehingga berada di posisi ketujuh. Sayangnya, ia mengalami insiden pada lap kesembilan. Bastianini mengaku masuk ke tikungan kedelapan terlalu cepat sehingga kehilangan daya cengkeram di bagian depan. Ia akhirnya melintasi garis finis di posisi ke-14.
“Sejujurnya, aku tak tahu apa yang terjadi saat start balapan. Aku kehilangan banyak posisi juga dari area keluar tikungan pertama di trek lurus seolah-olah aku memiliki 30 horsepower lebih sedikit. Aku tidak menggunakan front device saat start. Itu karena tim bilang bahwa lebih baik tidak menggunakannya karena bisa mengalami spin dengan front device,” jelas Bastianini dilansir Crash.
2. Enea Bastianini mengincar hasil maksimal dalam seri balap tersisa di MotoGP 2024

Selepas kegagalan meraih hasil maksimal saat grand prix race GP Thailand, Enea Bastianini kini mengincar kemenangan dalam pekan balap GP Malaysia. Hal tersebut sekaligus menepis ide dirinya akan membantu Francesco Bagnaia dalam kontestasi gelar juara MotoGP 2024. Apalagi, Bastianini masih punya peluang menduduki posisi ketiga di klasemen pembalap mengingat jarak poin dengan Marc Marquez tersisa 11 poin.
“Sirkuit Sepang (GP Malaysia) adalah salah satu sirkuit favoritku. Kami tahu itu dan aku juga tampil cepat di sana pada waktu sebelumnya. Sirkuit Ricardo Tormo (GP Valencia) bukanlah favoritku. Aku harus melakukan yang terbaik karena aku bisa meraih posisi ketiga di kejuaraan dan aku ingin mencobanya,” tegas Bastianini.
Bastianini punya catatan bagus saat balapan di Sirkuit Sepang. Ia berhasil naik podium secara berturut-turut dalam dua musim terakhir. Pada 2022, pembalap bernomor motor 23 itu finis runner-up di belakang Francesco Bagnaia dengan jarak 0,270 detik. Setahun berselang, Bastianini berhasil finis terdepan lewat keunggulan 1,535 detik atas Alex Marquez.
3. Marc Marquez tepis anggapan punya pengaruh dalam kontestasi gelar juara MotoGP 2024

Tak hanya Enea Bastianini, Marc Marquez juga menepis anggapan bahwa dirinya punya pengaruh dalam persaingan antara Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Pembalap Gresini Racing itu merasa team order hanya diperlukan bagi pembalap untuk meraih gelar juara jika mereka bukan yang tercepat dibandingkan pembalap lain. Marc Marquez yakin pembalap tercepat akan memenangkan kontestasi.
“Pada akhirnya, aku selalu mengatakan hal yang sama. Jika Anda memiliki kecepatan, maka Anda tidak perlu team order. Jika Anda adalah pembalap tercepat di luar sana, maka tak perlu melakukan team order. Jadi, aku pikir pembalap tercepat yang akan menang,” kata Marc Marquez.
Menjelang GP Malaysia, Jorge Martin memiliki keunggulan 17 poin atas Francesco Bagnaia. Peluang kedua pembalap meraih gelar juara dunia masih terbuka lebar meskipun Martin kini dalam posisi unggul. Jika salah satu pembalap membuang peluang dalam dua seri tersisa, maka kans yang mereka miliki bisa dalam bahaya.