Finish 10 Besar, Mario Aji Cetak Sejarah untuk Indonesia

- Mario Aji finis kesembilan di Moto2 Grand Prix of the Americas 2025, mencatat sejarah baru untuk Indonesia.
- Balapan di Circuit of the Americas (COTA) rumit, Mario Aji menyelesaikan balapan dengan selisih waktu 33.466 detik dari pembalap terdepan.
- Meskipun meraih capaian luar biasa, Mario Aji tidak puas dan berkomitmen untuk terus belajar dan meningkatkan performanya di masa mendatang.
Jakarta, IDN Times - Kabar baik datang dari pembalap Honda Team Asia, Mario Suryo Aji. Pembalap asal Indonesia ini finis pada urutan kesembilan di ajang Moto2 Grand Prix of the Americas 2025 pada Senin (31/3/2025) dini hari WIB.
Capaian Mario Aji ternyata mencatatkan sejarah baru untuk Indonesia. Mario Aji menjadi orang Indonesia pertama yang finish di 10 besar balapan Grand Prix.
1. Komentar usai tembus 10 besar

Balapan di Circuit of the Americas (COTA) cukup rumit dengan kondisi yang ada. Namun, Mario Aji dapat menyelesaikan balapan dengan selisih waktu 33.466 detik lebih lambat dibandingkan pembalap ELF Marc VDS Racing Team, Jake Dixon yang membukukan catatan waktu 37 menit 24.220 detik.
Ramalan cuaca semula memprediksi balapan akan berlangsung dengan situasi berawan. Namun cuaca malah kering dan tiba-tiba hujan. Ini disebut Mario Aji menjadi perubahan yang membuatnya dan tim harus mengambil keputusan yang sulit.
“Selesai dengan posisi 10 besar dalam kondisi yang rumit seperti itu adalah pengalaman yang rasanya tidak nyata,” kata Mario Aji mengutip laman Honda Racing.
2. Tak cepat puas

Mario mencetak sejarah di panggung Grand Prix. Mario mengaku bangga atas capaiannya, terlebih karena pesaingnya tak bisa dianggap sepele.
Namun, Mario Aji tak mau telrena. Dia menegaskan tak puas dengan capaiannya saat ini. “Tetapi finis di 10 besar sebagai pembalap Indonesia pertama yang melakukannya adalah pencapaian yang luar biasa. Meskipun demikian, saya bahagia, tetapi tidak pernah puas, saya selalu lapar akan lebih,” kata Mario.
3. Sadar PR nya masih banyak

Meski sudah menorehkan sejarah, Mario Aji berusaha untuk kembali fokus dan menganalisis penampilannya. Mario menyadari masih banyak PR yang harus diselesaikannya untuk bisa menjadi yang terbaik.
“Perjalanan belajar tidak pernah berhenti. Saya akan terus berjuang untuk hasil yang lebih baik di balapan berikutnya. Saya ingin mendedikasikan hasil ini untuk tim saya, karena saya tidak bisa melakukannya tanpa mereka,” kata Mario.