Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Francis Ngannou, Juara Dunia UFC yang Pindah ke Tinju 

Francis Ngannou (kiri) saat berhadapan dengan Tyson Fury (kanan). (instagram.com/francisngannou)

Ada hal yang menarik dari dunia tinju profesional. Seorang petinju debutan berhasil memukul jatuh juara dunia kelas berat (heavy weight), Tyson Fury, pada ronde ketiga. Ia adalah Francis Ngannou yang baru memulai kariernya sebagai petinju profesional.

Walaupun Ngannou harus kalah angka dari Tyson Furry, ia berhasil mengejutkan penggemar tinju di seluruh dunia. Siapakah Francis Ngannou? Simak profil dan perjalanan karier petarung berjuluk The Predator ini.

1. Francis Ngannou dikenal sebagai seorang petarung UFC sebelum berkarier di tinju profesional

Francis Ngannou (kiri) saat mencoba membanting lawan di UFC. (instagram.com/francisngannou)

Francis Ngannou berasal dari sebuah desa kecil bernama Batie di Kamerun. Petarung kelahiran 5 September 1986 ini kemudian memilih merantau ke Eropa, tepatnya ke Prancis pada usia 26 tahun. Ngannou kemudian mulai berlatih di sebuah sasana di Paris.

Di tempat inilah ia dikenalkan kepada mix martial arts (MMA) oleh pelatihnya. Fans berat Mike Tyson ini kemudian menekuni MMA di MMA Factory, Paris. Ia melakukan debut MMA profesionalnya pada 2013. Ia berhasil mengalahkan Rachid Benzia dalam waktu satu ronde.

Kariernya di MMA profesional cukup gemilang. Dalam 6 pertandingan, ia hanya mengalami 1 kekalahan dari Zoumana Cisse. Hal inilah yang membuatnya mendapat kesempatan bertarung di Ultimate Fighting Championship (UFC). The Predator melakukan debut di UFC pada 2015. Ngannou yang dikenal memiliki pukulan yang sangat keras ini berhasil menundukkan Luis Henrique Barbosa de Oliveira secara KO.

2. The Predator berhasil meraih sabuk juara kelas berat UFC pada 2021

Francis Ngannou membawa sabuk juaranya. (instagram.com/francisngannou)

Perjalanan kariernya di UFC terbilang cemerlang. Dalam 14 pertandingan, ia hanya mengalami 2 kekalahan, yaitu saat berhadapan dengan Stipe Miocic (2018) dan Derrick Lewis (2018). Selebihnya, ia meraih kemenangan. Pada gelaran UFC 260 2021, ia mendapatkan kesempatan menantang juara kelas berat (heavy weight), Stipe Miocic.

Pada pertandingan kali ini, Ngannou berhasil membalas dendam kekalahannya dari Miocic pada 2018. Ngannou berhasil memukul roboh Stipe Miocic pada ronde kedua. Kemenangan KO ini mengantarkannya menjadi juara dunia kelas berat UFC.

Pada 2022, ia harus menjalani pertandingan pertama untuk mempertahankan gelar juaranya. Ia menghadapi penantangnya, Ciryl Gane. Pertarungan keduanya berlangsung sengit hingga lima ronde. Ngannou berhasil mempertahankan sabuk juaranya dengan kemenangan secara decision (unanimous).

3. UFC memutus kontrak Francis Ngannou dan melucuti gelar juara dunianya

Francis Ngannou (kanan) saat memukul roboh lawannya di UFC. (instagram.com/francisngannou)

Secara mengejutkan, pada Januari 2023, UFC mencopot gelar juara kelas berat Francis Ngannou. Hal ini terjadi karena tidak adanya kesepakatan kontrak di antara keduanya. Secara otomatis, Ngannou juga didepak dari UFC.

Dilansir MMA Fighting, Francis Ngannou menginginkan tiga kontrak pertarungan baru sebelum beralih ke tinju. Ia juga meminta UFC untuk tidak memperpanjang kontrak setelah tiga pertarungan tersebut karena dirinya akan beralih ke tinju. Menurut Ngannou, UFC tidak menginginkan dirinya ada hubungannya dengan tinju, sehingga tidak menyetujui kontrak sesuai dengan keinginannya.

Saat ini, gelar juara kelas berat UFC sedang kosong alias tidak ada petarung yang memegang sabuk juara. Jone Jones yang merupakan mantan juara kelas berat ringan UFC akan menghadapi Ciryl Gane. Pertarungan perebutan gelar juara ini rencananya berlangsung pada UFC 285, Maret 2023, di Las Vegas, Amerika Serikat.

4. Pindah ke tinju, Francis Ngannou langsung menghadapi juara dunia WBC

Francis Ngannou (kiri) saat memukul roboh Tyson Fury (kanan). (instagram.com/francisngannou)

Perjalanan Francis Ngannou sebagai petarung tidak terhenti begitu saja. Selepas didepak UFC, ia memilih untuk bertarung di ring tinju. Tak tanggung-tanggung, ia langsung menghadapi juara dunia kelas berat WBC, Tyson Fury. Duel bertajuk Battle of the Baddest ini dilangsungkan pada Sabtu (28/10/2023) waktu setempat atau Minggu (29/10/2023) dini hari waktu Indonesia di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi.

Pertandingan ini mempertemukan dua petarung dari disiplin berbeda. Francis Ngannou yang sempat memegang gelar juara dunia kelas berat UFC menghadapi Tyson Fury yang memegang sabuk juara dunia kelas berat WBC. Laga yang menggunakan aturan tinju di bawah naungan Dewan Kontrol Tinju Britania Raya (BBBofC) ini berlangsung seru.

Francis Ngannou yang dikenal memiliki pukulan yang sangat keras ini mampu merepotkan pemegang sabuk juara dunia WBC. Secara mengejutkan, Francis Ngannou membuat Tyson Fury mencium kanvas pada ronde ketiga dengan pukulan kerasnya. Namun, pertandingan yang berlangsung dalam sepuluh ronde ini dimenangi Tyson Fury dengan kemenangan angka (split decision).

Laga melawan Tyson Fury membuat Francis Ngannou dilirik WBC. Mereka menempatkan Ngannou di peringkat sepuluh WBC. Hal ini membuat Francis Ngannou berkesempatan untuk merebut gelar juara kelas berat WBC. Akankah terjadi? Menarik untuk disimak perjalanan The Predator di kancah tinju WBC!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us