Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP Italia

Hass tak dapat poin dalam sembilan balapan beruntun

GP Italia 2023 menjadi pekan balap yang buruk bagi dua pembalap Haas, Kevin Magnussen dan Nico Huelkenberg. Keduanya tak hanya gagal mendapat poin, tetapi juga menjadi dua pembalap terakhir yang menyentuh garis finis. Melihat hasil buruk tersebut, Magnussen pun tak dapat menahan rasa frustrasinya.

Pembalap Formula 1 asal Denmark tersebut bahkan menyebut GP Italia sebagai balapan terburuknya pada 2023. Hasil ini sekaligus membuat Haas gagal mendulang poin dalam sembilan balapan beruntun. Tak heran jika Magnussen begitu frustrasi dengan hasil yang ia dapat.

1. Kevin Magnussen menyebut GP Italia sebagai balapan terburuknya

Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP ItaliaKevin Magnussen (formula1.com)

Rasa frustrasi Kevin Magnussen sudah terjadi sejak sesi kualifikasi. Magnussen tak mampu lolos dari sesi Q1 dan harus puas menempati urutan ke-19 dari 20 pembalap. Pada saat balapan, Magnussen tak memiliki kecepatan yang membuatnya hanya finis ke-18.

Posisi tersebut menjadi yang terakhir dari semua pembalap yang menyentuh garis finis. Bahkan, Magnussen tertinggal hingga satu putaran dari sang juara, Max Verstappen. Padahal, ia sempat tampil bagus pada sesi latihan bebas tiga dengan menempati urutan ketujuh.

Atas hasil buruk tersebut, Magnussen menganggapi, GP Italia merupakan balapan terburuknya musim ini. Ia mengatakan mobilnya tak punya kecepatan. Degradasi ban yang parah membuatnya kesulitan sepanjang balapan. Magnussen bahkan menganggap balapan di Monza seperti mendaki bukit yang curam.

2. Nico Huelkenberg setuju dengan pendapat Kevin Magnussen

Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP ItaliaNico Huelkenberg (formula1.com)

Senada dengan rekan setimnya, Nico Huelkenberg juga menyebut GP Italia sebagai pekan yang sulit bagi Haas. Pembalap asal Jerman tersebut sejatinya mampu tampil lebih baik dari Kevin Magnussen pada sesi kualifikasi. Huelkenberg mampu lolos hingga sesi Q2 untuk mengamankan posisi ke-13.

Ia bahkan melakoni start yang bagus sehingga membuatnya menempati urutan kesembilan. Namun, hal tersebut tak berlangsung lama, Huelkenberg terlihat kesulitan di sisa balapan. Alhasil, ia hanya mampu finis satu posisi di depan Magnussen.

Huelkenberg yang membenarkan pendapat Mangussen juga menyebut jika mobilnya tak punya kecepatan dan keseimbangan. Degradasi ban yang parah membuatnya tercecer di barisan belakang. Menurut Huelkenberg, satu-satunya hal bagus dari race tersebut terjadi pada saat start. Sisanya harus bekerja sangat keras sepanjang balapan.

Baca Juga: Nico Huelkenberg Tak Menyesal Memperkuat Haas di Formula 1 2023

3. Karakter Sirkuit Monza yang membutuhkan low downforce tak cocok dengan Haas

Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP ItaliaSirkuit Monza (formula1.com)

Masalah kurangnya kecepatan dan degradasi ban bukan satu-satunya kendala Haas di GP Italia. Karakter Sirkuit Monza yang cepat membuat mobil dengan low downforce yang baik sangat diuntungkan. Hal inilah yang tak dimiliki Haas sehingga membuat kedua pembalapnya kesulitan. 

"Kami tidak memiliki paket low downforce, kami bahkan tidak memiliki penutup low downforce untuk sayap depan yang baru, jadi saya menggunakan yang lama yang tidak membantu dan ya, itu tidak cukup untuk tempat seperti itu," ucap Nico Huelkenberg mengutip situs resmi Formula 1.

4. Haas sudah tak meraih poin dalam sembilan balapan beruntun

Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP ItaliaKevin Magnussen (formula1.com)

Hasil tanpa poin di GP Italia membuat Haas gagal meraih poin dalam sembilan balapan secara beruntun. Terakhir kali ada pembalap Haas yang mendulang poin terjadi di GP Miami ketika Kevin Magnussen finis kesepuluh. Tim asal Amerika Serikat tersebut juga baru meraih poin dalam tiga balapan musim ini.

Di luar balapan utama, Nico Huelkenberg sempat mendapat poin ketika finis keenam pada sesi sprint race GP Austria. Hasil buruk tersebut membuat Haas kini menghuni posisi kedelapan di klasemen konstruktor. Mereka hanya unggul 1 poin dari Alfa Romeo dan tertinggal 10 poin dari Williams.

5. Optimistis mendapat hasil lebih baik di GP Singapura

Kevin Magnussen Frustrasi setelah Hasil Buruk di F1 GP ItaliaKevin Magnussen dan Nico Huelkenberg (formula1.com)

Setelah hasil buruk di GP Italia, kini fokus Haas adalah mendapat hasil lebih baik di GP Singapura. Haas pun mengaku jika mereka lebih optimis dengan balapan di GP Singapura. Hal itu karena Sirkuit Jalan Raya Marina Bay membutuhkan high downforce yang mana lebih cocok dengan mobil mereka.

Nico Huelkenberg pun membandingkannya dengan apa yang mereka raih pada GP Belanda yang sama-sama membutuhkan high downforce. Meskipun tak mendapat poin, ia merasa punya kecepatan yang bagus di sana. Hal itulah yang membuatnya sedikit optimistis bisa mendapat hasil yang lebih baik di GP Singapura.

Rasa frustrasi jelas membayangi Kevin Magnussen dan Nico Huelkenberg setelah hasil buruk di GP Italia. Kini, mereka harus membayarnya dengan hasil positif pada seri berikutnya di GP Singapura.

Baca Juga: Kevin Magnussen Yakin Haas Punya Potensi Salip McLaren dan Alpine

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya