MotoGP telah tuntas menggelar GP Inggris akhir pekan lalu sebagai penanda dimulainya putaran kedua musim 2022. Akan tetapi, hasil kurang bagus masih menaungi skuad Honda.
Pol Espagraro pun angkat bicara terkait kondisi Honda yang belum mampu keluar dari masa-masa kurang bagus. Ia mengaku frustrasi atas performa RC213V yang dinilai lambat. Selain itu, pihak tim dirasa tidak menunjukkan kekhawatiran meski terus menerus menuai hasil negatif.
Rasa cemas Pol Espargaro terhadap kondisi Honda saat ini bukan tanpa sebab. Beberapa data menunjukkan bahwa pabrikan asal Jepang itu semakin tertinggal dari para pesaingnya.
Pada GP Inggris, misalnya, tak ada satu pun pembalap Honda yang lolos ke Q2. Pembalap Honda dengan posisi start terbaik adalah Alex Marquez yang berada di posisi ke-17. Sementara itu, Pol Espargaro berada satu baris grid start dengan Alex Marquez. Adik kandung Aleix Espargaro itu menempati posisi start ke-18. Itu menjadi posisi start terburuk Polyccio sejauh ini pada musim 2022.
Saat balapan, Honda juga tak bisa menunjukkan tajinya. Tak ada pembalap mereka yang finis 10 besar. Adapun Takaaki Nakagami adalah pembalap Honda terbaik pada balapan kali ini.
Nakagami membawa pulang tiga poin setelah finis ke-13. Sementara itu, Pol Espargaro menuntaskan balapan di posisi ke-14 dan meraup dua poin. Alex Marquez dan Stefan Bradl gagal menembus zona poin. Alex Marquez melintasi garis finis di posis ke-17 dan Stefan Bradl harus puas berada di posisi ke-19.
Selepas balapan, Pol Espargaro mengeluarkan uneg-uneg sehubungan dengan belum bangkitnya Honda dari rentetan hasil buruk selama musim 2022. Polyccio dengan terang-terangan menuding Honda seolah tak bereaksi apa pun atas kondisi yang terjadi di tim.
"Apa yang menggangguku adalah Honda tak berbicara dan tidak ada reaksi. Aku tak melihat Honda merasa sangat khawatir. Aku tak tahu bagaimana mengartikannya. Hal terburuk adalah pabrikan seperti ini tak menunjukkan kekuatannya," jelas Pol Espargaro dikutip Motorcylce Sports.
Rasa heran Pol Espargaro terhadap nasib Honda tentu tak pernah terpikirkan akan muncul dalam dirinya. Pasalnya, jika menilik beberapa musim ke belakang, rasanya sulit membayangkan Honda bisa terjerembap dalam kondisi sulit seperti saat ini.
"Lima tahun lalu tampaknya tak terbayangkan bahwa pabrikan-pabrikan Jepang akan terkikis sedikit demi sedikit dan pabrikan Italia akan melaju. Itu menjadi sesuatu yang sulit diramalkan," kata Polyccio.
Lebih lanjut, Pol Espargaro juga tak paham apa yang dipikirkan Honda saat ini. Dirinya juga bertanya-tanya apakah masalah yang dihadapi oleh tim utama serta satelit mendapat perhatian dari para petinggi di Jepang.
"Masalahnya aku tak mengerti apa yang Honda sedang pikirkan. Aku tak tahu apakah yang terjadi di sini telah mencapai pihak di Jepang. Sekilas, itu tak terlihat karena kami tak mendapatkan material yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa motor," pungkas Polyccio dilansir Motorsport.com.
Saat ini Honda berada di posisi juru kunci klasemen konstruktor dengan mengemas 88 poin. Mereka tertinggal sangat jauh dari Ducati yang ada di posisi puncak dengan perolehan 271 poin. Mampukah Honda bangkit di sisa musim ini?