Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Gagal ke Piala Dunia Basket 2023, Pejic: Apakah realistis?

Marques Bolden di FIBA Asia Cup 2022. (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas Basket Indonesia, Milos Pejic, memberi kode selepas skuad Merah Putih tumbang di play-off perempat final FIBA Asia Cup 2022. Menurutnya, Indonesia masih jauh melangkah Piala Dunia Basket 2023.

Dalam sesi jumpa pers selepas laga, Pejic berujar bahwa tidak terbayang rasanya jika Indonesia lolos ke Piala Dunia Basket 2023. Dengan level Indonesia yang masih rendah saat ini, ke Piala Dunia Basket jadi sesuatu yang tidak realistis.

"Kami menetapkan tujuan yang sangat tinggi, yaitu menuju Piala Dunia. Jadi, bisa dibayangkan jika kami lolos, apa yang akan terjadi di Piala Dunia, levelnya sangat tinggi. Apakah realistis saat ini? Dengan kualitas Indonesia sekarang?" ujar Pejic.

1. Indonesia masih berusaha menuju Piala Dunia

Marques Bolden di FIBA Asia Cup 2022. (IDN Times/Tata Firza)

Pejic berujar, meski level Indonesia rendah di basket, skuad Merah Putih masih bertujuan untuk menuju ke sana. Kendati level Piala Dunia Basket itu tinggi, Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih level tersebut.

"Kami tetap mencoba menuju ke sana, menuju ke Piala Dunia. Kami tidak mau bersedih dan kecewa Kami masih punya kesempatan di masa depan, kami hanya tinggal meneruskan apa yang sudah kami lakukan sekarang," ujar Pejic.

2. Kualitas kompetisi yang harus ditingkatkan

FIBA Asia Cup 2022, Indonesia Melawan Jordan (IDN Times/Tata Firza)

Salah satu langkah yang harus dilakukan agar level basket Indonesia kembali meninggi adalah dengan meningkatkan lagi kualitas dari Indonesia Basketball League (IBL). Dengan kompetisi yang baik, akan banyak pemain bagus bermunculan.

"Jadi, kami harus meningkatkan kualitas IBL (kompetisi basket Indonesia). Lewat IBL, jika diatur dengan baik, kami bisa menemukan pemain-pemain bagus, seperti Derrick Michael yang baru," kata Pejic.

Pejic juga mengatakan, para pemain Indonesia harus melakoni banyak laga kompetitif. Minimal, sepekan sekali, mereka harus bersua pemain-pemain selevel tim Yordania, Australia, hingga China.

"Saya bisa lihat bahwa soal fisik dan talenta, kita tidak kalah dari negara-negara lain di Asia. Namun, tim Indonesia kurang menjalani laga kompetitif. Kita butuh lawan-lawan kuat macam Australia ini setiap pekan, agar bisa berkembang jauh," ujar Pejic.

3. Indonesia masih bisa berkembang lagi

Indonesia vs Australia di FIBA Asia Cup 2022. (Dok. FIBA Asia)

Lebih lanjut, Pejic juga menekankan bahwa level basket Indonesia sejatinya tidak jauh dengan tim-tim lain di Asia. Indonesia punya banyak hal yang bisa dikembangkan, yang pada akhirnya bisa membawa Indonesia menuju Piala Dunia Basket.

"Kami punya banyak hal yang bisa dikembangkan, tetapi ya kami juga butuh kompetisi yang bagus. Pemain-pemain macam Prastawa dan Arki harus main di liga lokal dengan tingkat kompetitif yang tinggi. Dari situ, kami bisa ke Piala Dunia Basket kelak," ujar Pejic.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Sandy Firdaus
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us