Ini 16 Atlet Bulu Tangkis yang Berlaga di Asia Mixed Team Championship
Jakarta, IDN Times – Atlet bulu tangkis Indonesia mengikuti kompetisi Badminton Asia Mixed Team Championship. Pertandingan akan diselenggaraan di Queen Elizabeth Satdium, Hong Kong mulai 19-24 Maret 2019.
Sebanyak 16 atlet bulu tangkis telah dipilih Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk mewakili Indonesia. Pertandingan Badminton Asia Mixed Team Championship 2019 merupakan pertandingan kejuaraan beregu campuran dengan format Tunggal Putra (MS) – Tunggal Putri (WS) – Ganda Putra (MD) – Ganda Putri (WD) – Ganda Campuran (XD).
1. Squad Indonesia
Berikut nama-nama atlet yang dibawa PBSI menjadi wakil Indonesia:
Putra : Ihsan Maulana Mustofa, Shesar Hiren Rhustavito, Muhammad Rian Ardianto, Fajar Alfian, Sabar Karyaman Gutama, Frengky Wijaya Putra, Tontowi Ahmad, dan Alfian Eko Prasetya.
Putri : Fitriani, Ruselli Hartawan, Rizki Amelia Pradipta, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris, Tania Oktaviani Kusumah, Winny Oktavina Kandow, dan Marsheilla Gischa Islami.
2. Indonesia berada di Grup C
Menjalani pertandingan ini, Indonesia berada di Grup C pada babak penyisihan bersama Thailand dan Srilanka. Laga pertama akan mempertemukan Indonesia dengan Srilanka pada Selasa (19/3).
Indonesia akan bertemu tim Thailand pada Kamis (21/3). Di grup lainnya, Jepang akan bertemu dengan tuan rumah, Hong Kong (grup A), Taiwan akan bertemu dengan India dan Singapura (Grup B), dan Tiongkok akan bertemu dengan Malaysia dan Makau (Grup D).
3. Indonesia ditargetkan semifinal
Manajer tim Indonesia, Susy Susanti mengatakan dirinya merasa optimistis Indonesia dapat lolos penyisahn grup dan memenuhi target ke babak semi final.
“Untuk fase grup kami yakin bisa lolos. Target sendiri ingin ke semifinal dulu, mudah-mudahan bisa lebih,” kata Susy dikutip dari badmintonindonesia.org.
4. Bertujuan mencari poin untuk para atlet
Susy megakui tim yang dibawa oleh PBSI memang bukan tim ini. Hal ini dilakukan lantaran tujuan PBSI ikut serta dalam turnamen ini adalah mengumpulkan poin bagi para atlet.
“Memang tim yang dibawa bukan tim inti, karena tujuan kami di turnamen ini adalah mencari poin buat para atlet,” kata Susy.
“Sama juga dengan negara lain yang tidak membawa tim inti. Di tengah padatnya jadwal pertandingan, kami harus bisa memilah dan memilih turnamen yang sesuai kebutuhan,” tambah dia.
