Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembalap McLaren di Formula 1 (unsplash.com/James Watson)
ilustrasi pembalap McLaren di Formula 1 (unsplash.com/James Watson)

Intinya sih...

  • Insiden antara pembalap McLaren di Formula 1 GP Kanada 2025 melibatkan Lando Norris dan Oscar Piastri

  • Sejarah menunjukkan insiden antara pembalap McLaren, seperti Alain Prost dan Ayrton Senna di GP Jepang 1989 serta Mika Hakkinen dan David Coulthard di GP Austria 1999

  • Lewis Hamilton dan Jenson Button juga bertabrakan di GP Kanada 2011, menambah daftar insiden antar sesama pembalap McLaren

Formula 1 GP Kanada 2025 seharusnya menjadi balapan yang didominasi duo McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri. Sayang, keduanya justru gagal naik podium karena mengalami insiden pada akhir balapan. Kejadian itu membuat Norris gagal finis, sementara Piastri hanya mampu berada di posisi keempat.

Sebagai salah satu tim yang punya sejarah besar di Formula 1, insiden antara rekan setim bukanlah hal yang mengejutkan bagi McLaren. Apalagi ketika McLaren memiliki dua pembalap yang tengah mengincar gelar juara dunia. Berikut empat insiden antar sesama pembalap McLaren paling ikonik di Formula 1.

1. Alain Prost dan Ayrton Senna bertabrakan di GP Jepang 1989

Insiden antara Alain Prost dan Ayrton Senna di GP Jepang 1989 merupakan salah satu momen paling ikonik di Formula 1. Keduanya saat itu menjadi kandidat terkuat untuk meraih gelar juara dunia. Prost lebih diuntungkan karena memiliki keunggulan 16 poin dari Senna dengan 2 balapan tersisa.

Senna berhasil meraih pole position pada balapan tersebut. Namun, manuver apik Prost pada tikungan pertama membuatnya mengambil alih pimpinan balapan. Senna yang terus menempel Prost tak kunjung menemukan cara untuk menyalip rekannya tersebut.

Pada lap ke-47, keduanya bertabrakan di Casino Triangle chicane. Prost tak mampu melanjutkan balapan setelah itu. Sementara, Senna yang butuh kemenangan mencoba kembali ke lintasan.

Senna sebenarnya mampu keluar sebagai pemenang. Namun, steward mendiskualifikasi Senna karena dianggap memotong chicane serta mendapat bantuan dari marshall ketika kembali ke lintasan. Diskualifikasi Senna membuat Prost keluar sebagai juara dunia.

2. Mika Hakkinen dan David Coulthard bersenggolan di GP Austria 1999

Mika Hakkinen datang ke GP Austria 1999 sebagai pemuncak klasemen. Ia dijagokan meraih gelar juara dunia setelah pesaing terdekatnya, Michael Schumacher, mengalami kecelakaan di GP Inggris. Namun, gelar juara dunia tersebut hampir melayang setelah ia mengalami insiden dengan rekan setimnya, David Coulthard.

Hakkinen mengawali balapan tersebut dari pole position diikuti Coulthard di belakangnya. Pada lap pertama, Coulthard menyenggol bagian belakang mobil Hakkinen di tikungan kedua. Kejadian tersebut membuat Hakkinen keluar lintasan dan langsung berada di posisi paling belakang.

Hakkinen yang masih bisa meneruskan balapan hanya mampu finis di urutan ketiga. Sementara, kemenangan diraih pembalap Ferrari, Eddie Irvine, diikuti Coulthard. Hasil itu membuat Hakkinen hanya berjarak dua poin dari Irvine. Beruntung, konsistensinya pada akhir musim membuatnya keluar sebagai juara dunia.

3. Lewis Hamilton dan Jenson Button bertabrakan di GP Kanada 2011

Tabrakan antara Oscar Piastri dan Lando Norris bukanlah yang pertama bagi McLaren di GP Kanada. Kejadian serupa lebih dulu terjadi antara Jenson Button dan Lewis Hamilton pada 2011. Tabrakan tersebut tak lepas dari kondisi cuaca yang buruk saat itu.

Pada lap ketujuh, Hamilton mencoba mendahului Button melalui sisi kiri di lurusan start. Namun, karena ruang yang sempit, Hamilton justru menabrak bagian belakang mobil Button. Kejadian tersebut membuat Hamilton harus masuk garasi lebih cepat. Sementara, Button sanggup meneruskan balapan dan bahkan bisa meraih kemenangan.

4. Lando Norris dan Oscar Piastri bertabrakan di GP Kanada 2025

Lando Norris dan Oscar Piastri menjadi dua kandidat terkuat untuk memenangi GP Kanada 2025. Namun, keduanya justru mengalami pekan balap yang kurang memuaskan. Pada sesi kualifikasi, Piastri hanya mampu menempati urutan keempat, sementara Norris berada tiga posisi di belakangnya.

Hasil buruk pada sesi kualifikasi tak mampu diperbaiki pada saat balapan. Keduanya justru bertabrakan ketika balapan tinggal menyisakan tiga lap. Norris salah melakukan perhitungan ketika mencoba menyalip Piastri dari sisi kiri di lurusan start. Hal itu membuat keduanya bertabrakan sehingga memicu safety car memasuki lintasan.

Norris yang menghantam dinding pembatas tak sanggup melanjutkan balapan. Beruntung, Piastri masih bisa menyelesaikan balapan di urutan keempat. Seusai balapan, Norris mengakui jika itu merupakan kesalahannya dan telah meminta maaf kepada Piastri.

McLaren rupanya cukup sering mengalami insiden yang melibatkan dua pembalapnya. Meski beberapa mampu melanjutkan balapan, hanya Jenson Button yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team