Jamal Murray Perpanjang Kontrak Bersama Denver Nuggets

Denver Nuggets kembali mengamankan salah satu pemain intinya. Mereka dan Jamal Murray telah menyetujui perpanjangan kontrak 4 tahun pada Sabtu (07/09/2024). Menurut Adrian Wojnarowski, Murray berhak atas total 208 juta dolar (3,2 triliun rupiah) dalam kontrak maksimum barunya ini.
Jamal Murray telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kunci utama kesuksesan Nuggets dalam beberapa tahun terakhir. Selain turut membawa Nuggets jadi juara pada 2023, ia juga berhasil meningkatkan produktivitasnya di lapangan dari waktu ke waktu. Namun, dengan perpanjangan kontrak ini, Murray akan menghadapi berbagai tantangan serius hingga masa kontraknya berakhir pada 2028/2029.
1. Salah satu pemain kunci saat Denver Nuggets jadi juara NBA 2023

Selain tiga kali MVP NBA, Nikola Jokic, Jamal Murray juga turut mengambil peran penting dalam kesuksesan Denver Nuggets. Perfomanya impresifnya di playoff berhasil membuat Nuggets menjadi salah satu kandidat favorit untuk juara NBA sejak 2020. Murray dan Nuggets pun akhirnya meraih gelar juara pertama mereka pada 2022/2023.
Musim 2022/2023 merupakan kali pertama Murray kembali menginjakkan kaki di lapangan NBA setelah menderita cedera lutut pada 2021, yang membuatnya harus absen hingga 555 hari. Setelah beberapa bulan beradaptasi, performa Murray perlahan mulai kembali seperti yang diharapkan Nuggets. Ia mencatat rata-rata 20 poin, 6,2 assist, dan 4 rebound dengan akurasi tembakan 45,4 persen pada 2022/2023.
Di playoff 2023, Murray memberikan permainan yang luar biasa. Pada pertandingan kedua melawan Minnesota Timberwolves pada putaran pertama, ia mencetak 40 poin, 5 assist, 3 rebound, dan 6 tripoin. Saat berhadapan dengan Los Angeles Lakers di final wilayah barat, Murray tampil dominan dengan rata-rata 32,5 poin, 6,3 rebound, dan 5,3 assist.
Murray sangat menyukai tekanan yang diberikan di panggung tertinggi. Pada pertandingan ketiga Final NBA 2023, ia mencetak triple-double 34 poin, 10 rebound, dan 10 assist. Ia akhirnya mencatat rata-rata double-double 21,4 poin, 10 assist, dan 6,2 rebound serta dinobatkan sebagai juara setelah mengalahkan Miami Heat dalam 5 pertandingan.
2. Performa terus meningkat tiap musim

Masih berusia 27 tahun, Jamal Murray terus berkomitmen untuk memberikan permainan terbaik untuk Denver Nuggets di lapangan. Ia memang sempat mengalami cedera berat yang berpotensi merenggut kariernya, tetapi hal tersebut tidak menghambatnya untuk tetap bersinar. Performanya justru makin meningkat seiring berjalannya waktu.
Murray mencatat rata-rata 21,2 poin, 6,5 assist, dan 4,1 rebound pada 2023/2024. Rata-rata poin dan assist-nya ini merupakan yang tertinggi selama berkarier di NBA. Murray tidak pernah mengalami penurunan statistik pada musim reguler selain pada 2022/2023, ketika baru saja sembuh dari cedera lutut.
Hingga saat ini, Murray masih memegang rekor jumlah tripoin masuk terbanyak (990) dalam sejarah Denver Nuggets. Ia juga berhasil memberikan momen-momen ikonik di playoff 2024. Kembali bertemu dengan Lakers, kali ini pada putaran pertama, Murray mampu memasukkan tembakan terakhir penentu kemenangan dalam dua pertandingan yang berbeda. Dengan ini, Murray makin menguatkan dirinya sebagai salah satu pemain yang dapat dipercaya Nuggets pada saat-saat krusial.
3. Kesehatan dan inkonsistensi jadi tantangan terbesar

Jamal Murray memang berhasil membuktikan potensinya sebagai pemain kelas bintang di NBA. Namun, dengan perpanjangan kontrak ini, ia akan mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar dibanding musim-musim sebelumnya. Berbagai tantangan berat sepanjang musim pun bisa terus berdatangan kepadanya.
Salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan Murray di NBA adalah perihal kesehatan. Meski 2023/2024 merupakan musim terbaiknya secara statistik, ia hanya bermain dalam 59 pertandingan karena berbagai cedera. Ia tidak bisa tampil maksimal di playoff 2024, khususnya saat melawan Minnesota Timberwolves pada putaran kedua, karena mengalami cedera betis.
Banyaknya cedera yang dialami Murray ini juga berdampak terhadap performanya di lapangan. Ia masih bermain tidak konsisten di berbagai pertandingan, baik musim reguler maupun playoff. Hal ini juga terlihat jelas saat Olimpiade 2024 Paris lalu. Hanya mencatat rata-rata 6 poin dan 3,8 assist, Jamal Murray gagal memberikan performa yang memuaskan untuk Kanada karena kondisi badannya yang tidak sepenuhnya sehat. Ia lebih sering mendekam di bangku cadangan.
Denver Nuggets tetap mengambil keputusan yang dianggap tepat dengan memperpanjang kontrak Jamal Murray. Bersama Nikola Jokic, ia merupakan salah satu duet paling mematikan di NBA. Nuggets masih memiliki banyak kesempatan untuk meraih lebih banyak gelar juara sebelum produktivitas Murray dan Jokic menurun.