Jelang Piala Uber, China Kirim Pesan 'Ancaman' untuk Tim Putri Indonesia

Satu bulan jelang dimulainya Uber Cup 2018, tim juara bertahan Uber Cup 2016, China, mengirimkan pesan kepada semua calon lawannya, termasuk tim putri Indonesia. Pesan itu adalah kembalinya mantan tunggal putri terbaik China, Li Xuerui. Lama tidak tampil karena cedera yang dialaminya di Olimpiade Rio 2016, Li kembali ke lapangan. Tak sekadar comeback, pemain 27 tahun ini pun langsung juara di turnamen Lingshui China Masters yang berakhir, Minggu (15/4/2018). China bahkan panen gelar dengan raihan 4 gelar (kecuali tunggal putra).
Menariknya, dalam sebuah wawancara dengan media China, peraih medali emas Olimpiade London 2012 ini mengaku siap untuk comeback ke tim bulu tangkis putri China demi memperkuat sektor tunggal putri. Bila Li Xuerui masuk tim Uber China, tentunya itu menjadi peringatan bagi Indonesia yang satu grup dengan China.
1. Tim putri China mendapat kabar gembira jelang Uber Cup 2018

Kembalinya Li Xuerui ke lapangan bulu tangkis tentunya menjadi kabar gembira bagi tim putri bulu tangkis China. Terlebih, dia kembali di saat tepat, satu bulan menjelang dimulainya Uber Cup yang akan digelar di Bangkok, Thailand mulai 20 Mei mendatang. Meski performa nya mungkin masih belum kembali seperti dulu, tetapi pengalamannya tampil di Uber Cup, tentunya akan menjadi pertimbangan bagi tim pelatih China.
Terlebih, di sektor tunggal putri, setelah cederanya Li Xuerui, tim putri China hanya mengandalkan Chen Yufei dan He Bingjiao yang belum mampu masuk top 5 tunggal putri terbaik dunia. Dalam wawacara dengan China Daily, Li Xuerui menyebut persaingan di sektor tunggal putri dunia sekarang ini memang lebih ketat. Dia juga menyampaikan penilaiannya pada dua tunggal putri utama China tersebut.
"Ketika menghadapi pebulu tangkis top dari negara lain, rekan setim saya terlihat masih kurang percaya diri dan juga kurang agresif, serta sering kehilangan poin di momen penentuan. Saya harap, kami bisa bersatu dan berjuang bersama," ujar Li. Pernyataan Li tersebut menunjukkan bahwa dirinya siap tampil di Uber Cup 2018.
2. Comeback Li Xuerui bisa jadi senjata tim putri China untuk pertahankan gelar di Piala Uber 2018

Sejak cederanya Li Xuerui, serta pensiun nya dua tunggal putri senior Tiongkok, yakni Wang Shixian dan Wang Yihan setelah Olimpiade Rio, kekuatan tunggal putri China memang jauh berkurang bila dibandingkan dengan tim yang tampil jadi juara di Piala Uber 2016 lalu.
Ketika tampil di Kejuaraan Beregu Asia 2018 pada Februari lalu, tim putri China yang tampil di final, bahkan kalah telak 0-3 dari Jepang. Dua tunggal putri China, Chen Yufei dan He Bingjaio, keduanya kalah dari tunggal putri Jepang.
Padahal, di Piala Uber 2016, ketika tim China jadi juara, trio Li Xuerui, Wang Shixian dan Wang Yihan jadi penyumbang poin reguler. Di Piala Uber 2018, tim putri Jepang yang jadi juara BATC 2018, jadi unggulan utama. Bila Li kembali ke tim, tentunya akan menjadi senjata bagi tim putri China bila berhadapan dengan Jepang di laga penting.
3. Ancaman bagi tim putri Uber Indonesia

Kembalinya Li Xuerui tentunya juga menjadi sinyal ancaman bagi tim putri Indonesia. Sebab, sesuai hasil drawing Uber Cup 2018, tim putri Indonesia dan China tergabung dalam Grup D bersama Malaysia dan Prancis seperti dikutip dari Bwfthomasubercups.com. Tim putri Indonesia dijadwalkan bertemu dengan China di pertandingan terakhir Grup D.
Bila Li Xuerui kembali ke tim putri China, tentunya akan menjadi tantangan bagi tim putri Indonesia bila ingin mendapatkan poin di nomor tunggal. Sebab, China akan memiliki tiga pemain tunggal yang sama-sama kuat.
Di Kejuaraan Beregu Asia (BATC) 2018 lalu, Indonesia pernah mengalahkan China 3-2 di babak penyisihan grup. Kala itu, tunggal pertama Indonesia, Fitriani berhasil mengalahkan Chen Yufei. Namun, tunggal kedua Indonesia, Gregoria Mariska dikalahkan He Bingjiao serta tunggal ketiga, Ruselli Hartawan juga kalah dari Chen Xiaoxin seperti dikutip dari insidethegames.biz.