Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenson Button Sesali Kerja Sama Singkat Honda dan McLaren di Formula 1

mantan pembalap Formula 1 Jenson Button (planetf1.com)

Honda sudah memutuskan untuk hengkang dari Formula 1 selepas musim 2021. Mereka menutup buku dengan manis lewat gelar juara dunia pembalap yang diraih pembalap Red Bull, Max Verstappen.

Namun, masih ada kisah lain mengenai Honda di Formula 1. Kali ini datang dari mantan pembalap, Jenson Button. Ia menyesali kerja sama singkat pabrikan asal Jepang itu dengan McLaren di rentang waktu 2015 hingga 2017.

1. Honda mengundurkan diri dari Formula 1 pada 2008 karena alasan krisis ekonomi

mobil Honda RA108 yang dikemudikan Jenson Button pada musim 2008 (en.wikipedia.org)

Honda kembali ke Formula 1 setelah memutuskan mengundurkan diri pada 2008 silam karena alasan krisis ekonomi. Kala itu Honda berdiri sebagai tim sendiri bernama Honda Racing F1 Team pada 2006 hingga 2008.

Adapun tim tersebut dibeli oleh Ross Brawn yang ketika itu menjabat sebagai Team Principal Honda Racing F1 serta Nick Fry yang berposisi sebagai Chief Executive. Hal ini menyebabkan tim berubah menjadi Brawn GP pada musim 2009. Jenson Button dan Rubens Barrichello tetap dipertahankan sebagai pembalap meski tim berganti nama.

2. Honda kembali musim 2015: dibuang McLaren, sukses bersama Red Bull

Max Verstappen merayakan gelar juara dunia (twitter.com/HondaRacingF1)

Tujuh tahun berlalu, Honda kembali ke Formula 1 pada musim 2015. Mereka menjalin kemitraan dengan McLaren sebagai pemasok mesin. Namun, umur kebersamaan kedua belah pihak hanya berlangsung selama tiga musim.

Honda tak mampu memberikan hasil terbaik untuk McLaren. Alhasil, Honda pun angkat kaki dan memilih menyokong Toro Rosso (kini bernama AlphaTauri) pada 2018. Rupanya, hal tersebut membuka jalan mereka bekerja sama dengan Red Bull semusim berselang.

Kebersamaan Honda dan Red Bull berbuah hasil di musim 2021. Max Verstappen sukses keluar sebagai juara dunia. Pembalap asal Belanda itu menjadi pembalap bermesin Honda pertama yang juara dunia sejak terakhir kali pada 1991.

3. Rasa sesal Jenson Button pada kerja sama singkat Honda dengan McLaren

Jenson Button saat memperkuat McLaren Honda pada 2016 (commons.wikimedia.org)

Melihat kesuksesan Honda dan Red Bull menyisakan rasa sesal dalam diri Jenson Button. Juara dunia Formula 1 2009 itu menceritakan kesulitan yang dialami Honda saat kembali ke ajang balap jet darat tersebut musim 2015 bersama McLaren.

“Aku bersama dengan mereka di awal era V6 hybrid dan itu tak mudah untuk mereka. Mereka kesulitan saat datang pertama kali di era tersebut. Pastinya, mereka tertinggal beberapa tahun di belakang yang lain. Ada banyak isu reliabilitas.

Aku pikir itu adalah hal mengecewakan bahwa McLaren tidak bertahan dengan mereka. Mudah bagi McLaren menunjuk jari saat mereka tidak kompetitif dan mereka menunjuk ke bagian yang sangat tidak dapat diandalkan yaitu mesin,” kata Button dikutip Autosport.

4. Meski kecewa, Button senang dengan keberhasilan Honda bersama Red Bull

Verstappen merayakan juara dunia Formula 1 bersama tim Red Bull. (formula1.com)

Meski merasa kecewa Honda pergi cepat dari McLaren saat ia memperkuat tim itu, Button merasa senang melihat Honda kembali menang lagi. Analis untuk Sky Sports F1 itu juga melihat kemitraan antara kedua pihak sangat bagus.

“Senang melihat Honda menang lagi sebab balapan terakhir yang dimenangkan Honda sebelum era dengan Red Bull adalah 2006 dan aku yang melakukannya. Sebuah waktu yang lama di ajang ini.”

5. Red Bull bakal ambil alih pengembangan power unit dan mesin dari Honda

Max Verstappen pada balapan GP Turki (twitter.com/redbullracing)

Red Bull kini mengambil alih pengembangan power unit dan mesin dari Honda setelah membentuk divisi yang diberi nama Red Bull Powertrains. Dilansir Motorsport.com, Red Bull dan AlphaTauri masih akan mendapat dukungan dari Honda untuk power unit sebelum pada akhirnya Red Bull Powertrains mengambil alih sepenuhnya tanggung jawab mulai musim 2023.

Lika-liku perjalanan Honda saat awal kembali ke Formula 1 pada 2015 hingga memutuskan hengkang lagi dari kejuaraan di akhir musim 2021 akan menjadi cerita yang akan selalu dikenang. Menarik dinanti kiprah selanjutnya dari Red Bull setelah Honda tak lagi ada di Formula 1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us