Formula 1 musim 2021 telah usai awal Desember 2021 lalu. Namun, pembahasan terkait perebutan gelar juara yang terjadi pada GP Abu Dhabi masih menjadi topik hangat.
George Russell memberikan komentarnya terkait keriuhan GP Abu Dhabi yang hingga kini masih terasa. Menurutnya, Lewis Hamilton mampu meraih gelar juara dunia kedelapan musim lalu, tapi gagal karena keputusan kontroversial Michael Masi.
Lewis Hamilton memimpin balapan sejak lap pertama. Sempat berduel dengan Sergio Perez pada lap 20, Hamilton mampu mengambil alih pimpinan balapan satu lap berikutnya. Posisinya setelah itu tak goyah hingga lap ke-57 meski safety car masuk memimpin balapan karena insiden yang menimpa Nicholas Latifi pada lap 54.
Namun, gelar juara di depan mata Hamilton pupus pada lap 58 yang merupakan putaran terakhir GP Abu Dhabi. Keputusan Michael Masi untuk memulai balapan dalam kondisi normal tanpa safety car pada lap terakhir menjadi titik balik yang mengubah posisi Hamilton.
Verstappen mampu menyalip pembalap bernomor mobil 44 tersebut dan melenggang menuju garis finis sebagai pemenang GP Abu Dhabi. Keberhasilan pembalap Red Bull itu sekaligus membuatnya mampu menyegel gelar juara dunia untuk kali pertama.
Keputusan Michael Masi selaku Race Director pada lap-lap terakhir GP Abu Dhabi memantik kontroversi. Pasalnya, ia hanya mengizinkan lima pembalap untuk melakukan unlap dengan menyalip safety car. Padahal, ada delapan pembalap yang posisinya tertinggal satu lap.
Kontroversi tersebut mendorong FIA melakukan investigasi mendalam. Hasilnya, Michael Masi dicopot dari jabatannya sebagai Race Director. Niels Wittich dan Eduardo Freitas mengisi posisi yang ditinggalkan Michael Masi.
Menanggapi keriuhan yang terjadi pada GP Abu Dhabi, George Russell merasa Hamilton bisa meraih gelar juara dunia kedelapan musim lalu. Hanya saja, kesalahan yang terjadi membuat Hamilton gagal menjadi juara.
“Dia menjalani balapan yang sepenuhnya di bawah kendalinya. Dia hanya perlu untuk membawa gelar itu ke rumah dan menjadi juara delapan kali, tapi itu terambil darinya. Kesalahan terjadi saat momen panas muncul dan emosi orang-orang berada pada level tinggi. Dalam olahraga, selalu ada tekanan dalam jumlah besar pada setiap individu, apakah itu tertuju pada atlet, pelatih, manajer, teknisi, wasit, atau Race Director,” kata Russell dilansir BBC.
Lebih lanjut, Russell mengapresiasi langkah FIA untuk mencari solusi terbaik agar kejadian GP Abu Dhabi tak terulang. Rencana penerapan Virtual Race Control Room juga dinilai baik oleh mantan pembalap Williams itu. Ini akan membantu dalam mengambil keputusan saat terjadi insiden ketika balapan berlangsung.
“Aku pikir solusi VAR pada Formula 1 (dikenal dengan sebutan Virtual Race Control Room) sangat bagus dan masuk akal untuk mendapat bantuan lebih lanjut. Orang-orang menganalisis secara langsung dan lebih banyak masukan untuk memperoleh pandangan serta keputusan yang lebih cepat,” ujar Russell dikutip PlanetF1.
George Russell akan menjadi tandem Lewis Hamilton di Mercedes pada musim 2022. Keduanya pun juga sudah menjajal mobil W13 saat filming day di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada Jumat (18/2/2022).
Fokus mereka kini tertuju pada persaingan musim 2022. Akankah Mercedes mampu mempertahankan gelar juara konstruktor? Lalu, bisakah Lewis Hamilton mencatatkan rekor sebagai pembalap Formula 1 pertama yang meraih gelar juara dunia kedelapan pada musim ini?