Liku Kisah Cinta Ayrton Senna, sang Legenda Formula 1

Ayrton Senna da Silva adalah pembalap berkebangsaan Brasil yang popularitasnya malang melintang di Formula 1. Dirinya lahir di Sao Paulo, Brasil, pada 21 Maret 1960. Sayangnya, Senna kehilangan nyawa pada 1 Mei 1994 karena mengalami kecelakaan tragis pada Formula 1 Grand Prix San Marino.
Sepanjang hidup, Ayrton Senna diketahui sempat meniti tali asmara dengan perempuan pewaris perusahaan ikonis. Namanya adalah Adriane Yamin. Perempuan ini diketahui mengenal Senna sejak kecil di lingkungan tempat tinggalnya.
1. Ayrton Senna menjalin hubungan mesra dengan Adriane Yamin selama 4 tahun

Adriane Yamin adalah anak dari pengusaha Amilcar Yamin, pendiri Duchas Corona. Dia dan Ayrton Senna bertemu di Angra dos Reis, Rio de Janeiro, Brasil pada suatu sore di atas kapal Amilcar Yamin. Pada 1984, mereka berdua memulai hubungan asmara kala Senna berusia 24 tahun dan Yamin belum menginjak usia 20 tahun.
Hubungan Ayrton Senna dan Adriane Yamin selalu dirahasiakan dan tidak pernah terdengar di Formula 1. Selain itu, keluarga yang sangat konservatif juga membuat Yamin jarang muncul bersama Senna. Pembalap Brasil ini digambarkannya sebagai pria sopan, romantis, dan penuh gairah, tetapi juga cemburu dan maskulin.
Ayrton Senna disebut-sebut sangat menghormati Adriane Yamin, tetapi tidak menginginkan hubungan cinta mereka mengalihkan perhatiannya dari hal-hal penting. Menurutnya, Yamin tidak akan pernah beradaptasi dengan gaya hidupnya, terlepas dari sosok Yamin yang memenuhi semua yang diinginkannya dari seorang perempuan. Kemudian, cinta Senna ternyata beralih kepada perempuan lain.
Kisah kasih Ayrton Senna dan Adriane Yamin berakhir pada 1988, tepatnya saat Natal. Ini terjadi selepas Senna dianugerahi gelar juara dunia pada sebuah pesta Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang digelar di Paris, Prancis. Perselisihan mereka mengakibatkan Senna mengakhiri semuanya.
Adriane Yamin sejatinya memiliki harapan penuh jika saja Ayrton Senna masih hidup. Perempuan yang sekarang bekerja sebagai pengusaha ini optimis bahwa dia dan Senna akan menikah apabila kecelakaan fatal tidak terjadi. Yamin mengaku, Senna adalah cinta terbesar dalam hidupnya dan orang yang paling dekat dengannya.
"Saya rasa iya, kami akan menikah jika bukan karena kecelakaan (fatal) itu. Pada akhir hidupnya, dia (Ayrton Senna) kembali kepada saya. Dia berbicara kepada ayahnya dan mengatakan bahwa dia ingin kembali. Saya berpikir, pada satu sisi, kami terjebak dan harus hidup bersama. Jika jodoh adalah hubungan di luar pemahaman kita, dia adalah jodoh saya dan (begitu juga) sebaliknya. Saya sangat merindukannya. Ayrton adalah cinta terbesar dalam hidup saya dan, sejauh ini, orang yang paling dekat dengan saya," ungkap Adriane Yamin, dilansir Veja SP.
Perjalanan cinta Ayrton Senna dan Adriane Yamin diabadikan melalui sebuah buku berjudul Minha Garota sepanjang 600 halaman. Buku ini diluncurkan pada 2019 dan dicetak sebanyak 1.000 eksemplar. Penulisnya adalah Adriane Yamin itu sendiri.
2. Berpisah dengan Adriane Yamin, Ayrton Senna tak menyerah dalam mencari cinta sejatinya

Mengutip CNN Brasil, terdapat empat sosok perempuan yang menjadi pasangan Ayrton Senna selain Adriane Yamin. Ada nama Lilian de Vasconcellos Souza, Xuxa Meneghel, dan Carol Ann Alt. Ada pula nama Adriane Galisteu yang menjadi cinta terakhir Senna.
Lilian de Vasconcellos Souza adalah satu-satunya pasangan yang dinikahi Ayrton Senna. Keduanya merupakan teman masa kecil yang menikah pada 1981. Sayangnya, mereka berdua berpisah hanya berselang setahun.
Xuxa Meneghel, seorang presenter, aktris, dan penyanyi Brasil, adalah pasangan ketiga Ayrton Senna. Hubungan mereka berlangsung pada 1988–1990. Kecintaan kepada Meneghel membuat Senna terlihat bagaikan anak kecil yang tidak peduli terhadap apa pun, termasuk kariernya sendiri.
Setelah berpisah dengan Xuxa Meneghel, Ayrton Senna melanjutkan kisah cintanya dengan berlabuh di hati Carol Ann Alt. Mereka berdua bertemu dalam sebuah peragaan busana di Milan, Italia. Berbeda dengan Adriane Yamin, Carol Ann Alt berusia sepantaran Ayrton Senna.
3. Di dalam trek, Ayrton Senna adalah pembalap jempolan

Ayrton Senna mengenyam karier di Formula 1 selama 11 musim yang berlangsung pada 1984–1994. Sepanjang karier gemilang tersebut, Senna membalap untuk Toleman pada 1984, Team Lotus pada 1985–1987, McLaren pada 1988–1993, dan Williams pada 1994. Statistiknya di Formula 1 menyebutkan bahwa dia meraup 3 juara dunia pada 1988 dan 1990–1991, 41 kemenangan, 80 podium, 614 poin, serta 8.236 putaran.
Ayrton Senna meninggal dunia dalam kecelakaan di tikungan Tamburello yang terletak di Sirkuit Imola, secara resmi dikenal sebagai Arena Balap Internasional Enzo dan Dino Ferrari. Peristiwa tragis ini terjadi pada ronde ketiga Formula 1 1994, Grand Prix San Marino. Ayrton Senna meninggal dunia pada usia 34 tahun.
Terlepas dari perjalanan asmara yang berliku hingga akhir hayat, Ayrton Senna memang merupakan pembalap F1 fenomenal yang patut diacungi jempol. Beragam prestasi yang dikemasnya di Formula 1 adalah bukti kesuksesan Senna. Namanya bahkan disamakan dengan Pele dan Roger Federer dari cabang olahraga lain.