Seragam Tim Indonesia di pembukaan Paralimpiade 2020. (dok. NPC Indonesia)
Di belakang rombongan pembawa bendera Merah-Putih terdapat kontingen yang masuk dalam barisan defile yakni Deputi Chef de Mission, Naek Parulian Washington, Wasekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto, serta Andar Perdana Widiastono (CLO).
Selain mereka, ada juga atlet para atletik Saptoyogo Purnomo, Setiyo Budi Hartanto, Karisma Evi Tiarani, Famini, Putri Aulia, Elvin Elhudia Sesa, Bolo Triyanto, Muhamad Nurachman, Slamet Djauhari, dan Irfan Dwi Nurfianto. Kontingen defile mengenakan jaket yang juga hasil rancangan Rory.
Desain Rory ini menggunakan mix and match yang sangat detail, menggambarkan identitas bangsa. Lambang negara Garuda Pancasila terbuat dari kuningan tebal yang disematkan di dada kanan atas. Lambang Paralimpiade disulam lembut di dada kiri atas, sedangkan di belakang ada peta Indonesia.
Rory menggunakan desain Batik Parang untuk seragam tim Indonesia ini. Mengusung motif Parang, jaket tim Indonesia ini tampak kasual dan formal. Jaket ini juga mengusung konsep dinamis dan sporty bagi para atlet Indonesia, ditambah lagi dengan balutan warna merah dan putih.
Merah memiliki makna energi, kekuatan, gairah, motivasi, berani, dan percaya diri. Sedangkan putih itu sederhana, rendah hati, murni dan sempurna. Rancangan ini sebagai simbol dan motivasi bagi para atlet nasional agar selalu berani, jujur dan pantang menyerah.
Nantinya, jaket ini bisa dikenakan dalam acara pesta atau kegiatan semi formal yang memiliki desain sporty, dinamis, dan trendi. Namun tetap memberikan kesan elegan saat dikenakan oleh para atlet kebanggaan Indonesia, termasuk di ajang Paralimpiade 2020.