Jakarta, IDN Times - Kesuksesan menggelar Piala Dunia Basket 2023 dan Piala Dunia U-17 2023 agaknya jadi candu bagi Indonesia. Ke depan, akan ada lagi kejuaraan-kejuaraan dunia yang diusahakan hadir di tanah air.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berkata, setelah menggelar Piala Dunia U-17 2023, Indonesia tak akan berhenti mengajukan diri jadi tuan rumah kejuaraan dunia. Ada beberapa ajang yang tengah di-bidding Indonesia. Apa saja itu?
Usai Piala Dunia U-17 2023, Indonesia berencana mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2025 dan Piala Dunia U-17 2025-2029. Rencananya, mereka akan menggandeng Singapura untuk menggelar dua ajang ini.
"Bapak Presiden Jokowi menugaskan Kemenpora bersama PSSI untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2025 dan u17 2024-2029," kata Dito dalam akun Instagram pribadinya.
Selain ajang sepak bola, Dito juga berujar beberapa ajang olahraga lain siap diusahakan hadir di Indonesia. Ada Kejuaraan Dunia Senam 2025, Kejuaraan Dunia Voli 2025, serta Special Olympics World Games 2027.
"Selain itu Bapak Presiden RI juga mendorong pemerintah bersiap untuk mengajukan tuan rumah event internasional berikutnya yaitu Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025, Kejuaraan Dunia Bola Voli 2025, dan Special Olympics World Games 2027," ujar Dito.
Belakangan, Indonesia memang sudah lebih akrab dengan ajang internasional. Mulai dari sepak bola sampai olahraga lain, semua berdatangan ke Tanah Air. Terbaru, ada Piala Dunia Basket dan Piala Dunia U-17 di 2023 ini.
Selain itu, ada juga MotoGP, World Superbike (WSBK), F1 Powerboat, Aquabike Jetski World Championship, Piala Dunia Panjat Tebing, hingga Piala Dunia Sepeda. Ajang-ajang ini mendongkrak ekonomi lokal, terkhusus Piala Dunia U-17 2023 lalu.
"Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 telah menghasilkan perputaran uang sedikitnya Rp305 miliar, memperkuat ekonomi dan meningkatkan PDB Indonesia dengan kontribusi pertumbuhan ekonomi 0,002 persen. Berkali-kali sudah kita buktikan, Indonesia sangat siap menjadi kejuaraan dunia, masih banyak potensi lainnya yang bisa digali!" kata Dito.