Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih Emas

Greysia Polii sempat didiskualifikasi di Olimpiade 2012

Jakarta, IDN Times - Pebulu tangkis Indonesia, Greysia Polii, resmi bakal gantung raket pada Minggu (12/6/2022). Dia akan menyampaikan salam perpisahannya di babak final Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan Jakarta.

Selama 30 tahun Greysia menghabiskan hampir separuh hidupnya menekuni dunia bulu tangkis. Kini, pahlawan putri olahraga Indonesia ini menyudahi jalan terakhirnya dengan segudang prestasi.

1. Greysia selama 19 tahun menghuni pelatnas PBSI

Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih EmasGreysia Polii (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Greysia Polii memang menjadi atlet putri paling senior yang masih menghuni Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Sudah 19 tahun dihabiskan perempuan berusia 34 tahun ini bersama di markas pebulu tangkis tanah air.

Greysia sendiri mulai menekuni dunia bulu tangkis sejak masih belia. Didukung keluarganya, dia hijrah ke Jakarta dari Manado untuk bisa menimba ilmu lebih baik di sekolah bulu tangkis. 

Dia pun lantas tergabung dalam klub PB Jaya Raya. Perlahan kemampuannya mulai terasah hingga bisa tampil di pelbagai kejuaraan junior.

2. Greysia punya medali emas multievent olahraga yang lengkap

Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih EmasMedali emas ASIAN Games Incheon 2014 Greysia Polii (Instagram.com/GreysPolii)

Greysia juga mungkin layak disebut sebagai Ratu Multievent olahraga lantaran kesuksesannya menyabet medali emas. Tak hanya itu, raihan medali emas Greysia pun terbilang komplet mulai dari hajatan olaraga nasional hingga internasional.

Greysia Polii mengamankan medali emas dari ajang PON Samarinda 2008. Ini jadi medali emas multievent perdana eks pasangan Nitya Krishinda Maheswari tersebut. 

Lalu, dia bersama Nitya meraih prestasi tertinggi di ajang Asian Games Incheon 2014. Tak tanggung-tanggung, medali emas berhasil diboyong pasangan ini ke Indonesia. 

Tak sampai di situ, lima tahun berselang Greysia mampu mempersembahkan medali emas di SEA Games Filipina. Hal itu diraihnya saat bersama dengan pasangan keempatnya di ganda putri, Apriyani Rahayu.

Dua tahun berselang, Greysia/Apriyani mencatatkan tinta emas yang tak bisa dilupakan sepanjang kariernya. Mereka berhasil merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

3. Greysia Polii pernah didiskualifikasi di Olimpiade 2012

Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih EmasGreysia Polii (Instagram.com/greyspolii)

Tak selamanya Greysia menjali karier yang cemerlang. Dia harus merasakan pasang-surut prestasi saat membawa nama Indonesia di kancah internasional.

Greysia bahkan sempat terseret dalam kasus kontroversial di Olimpiade London 2012. Berpasangan dengan Meiliana Jauhari kala itu, mereka harus didiskualifikasi di fase grup. Mereka dinilai melakukan main mata untuk bisa melaju ke babak gugur.

Peristiwa tersebut bermula ketika pasangan China, Wang Xiaoli/Yu Yang diduga bermain 'sabun' saat berhadapan dengan pasangan Korea, demi tak bertemu wakil senegara di Semifinal. Hal yang sama juga terjadi saat pasangan Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari melawan pasangan Korea lainnya, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.

Panitia pun langsung mendiskualifikasi keempat pasangan tersebut dengan alasan manipulasi hasil pertandingan. 

Hal tersebut dinilai sebagai hal memalukan yang menimpa cabang olahraga andalan Indonesia ini di ajang internasional. Dia pun sempat dianggap tak bermain sportif dan jadi bahan pembicaraan banyak pencinta bulu tangkis dunia.

Kejadian tersebut sempat membuat trauma dalam diri Greysia Polii.

Baca Juga: Apriyani: Final Indonesia Masters 2022 Jadi Kado untuk Greysia Polii

4. Greysia bawa pulang satu-satunya medali emas untuk Indonesia dari Olimpiade Tokyo 2020

Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih EmasPebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Polii (Kiri) dan Apriyani Rahayu mencium medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Greysia/Apriyani meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai menaklukkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Laga berlangsung straight game, Greysia/Apriyani menang 21-19, 21-15.

Pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020, medali Greysia/Apriyani sekaligus menjadi satu-satunya medali emas untuk merah putih.

Medali emas ini terasa sangat istimewa bagi Greysia. Bersama Apriyani, keduanya mampu memecahkan rekor dengan menjadi ganda putri Indonesia pertama dalam sejarah yang sukses bawa pulang medali emas dari ajang Olimpiade.

5. Greysia catatankan rekor sebagai pebulu tangkis tertau peraih emas Olimpiade

Profil Greysia Polii: Ratu Multievent Olahraga Spesialis Peraih EmasGreysia Polii (Instagram.com/greyspolii)

Fakta menarik lainnya, Greysia Polii menjadi pebulu tangkis tertua yang meraih medali emas di Olimpiade. Saat meraup prestasi tertingginya itu, Greysia berusia 33 tahun 356 hari.

Grey, demikian perempuan periang ini biasa disapa, menggeser rekor pebulu tangkis China, Zhang Ning. Kala itu Zhang berusia 33 tahun 89 hari saat meraih emas di Olimpiade Beijing 2008.

Greysia menjadi pebulu tangkis Indonesia kedua yang mampu meraih medali emas di Olimpiade. Sebelumnya, ada Liliyana Natsir yang membawa pulang medali emas di nomor ganda campuran. Dia meraihnya saat berusia 30 tahun 432 hari di Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.

Kini, Greysia Polii segera purnatugas. Dia pun akan berpamitan secara resmi di hadapan publik sebagai pebulu tangkis profesional. Kisah dan prestasinya untuk bulu tangkis Indonesia pun bakal selalu dikenang sepanjang masa. 

Baca Juga: Deretan Pasangan Greysia Polii Sebelum Gantung Raket, Ada Apriyani!

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya