Soal Pokja Olimpiade, Taufik Hidayat: Telat Tapi Daripada Tidak?

Khawatir Indonesia tak dapat medali di Paris

Jakarta, IDN Times - Legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat angkat bicara soal pembentukan Pokja Olimpiade 2024 Paris yang dibentuk PBSI. Peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena ini mengakui langkah PBSI terbilang terlambat.

Wajar, tak banyak waktu tersisa untuk perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada musim panas 2024 mendatang. Namun, bagi Taufik keterlambatan ini masih lebih baik ketimbang tidak dilakukan sama sekali.

1. Terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali

Soal Pokja Olimpiade, Taufik Hidayat: Telat Tapi Daripada Tidak?Legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Taufik mengakui PBSI memang terlambat membentuk Pokja untuk Olimpiade 2024. Namun, menurut dia tetap adanya pergerakan membentuk Pokja ini terbilang jadi niatan baik PBSI.

"Mau gimana ya? Kalau dilakuin memang sudah telat tapi kalau enggak ada lakuin juga salah juga. Sekarang ini kan lagi bentuk tim Pokja, kan lagi digodok siapa nanti disitu pelatihnya, mudah-mudahan bisa," kata Taufik ditemui di Plataran GBK pada Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: Gagal Total di Asian Games 2022, PBSI Diminta Berbenah

2. Khawatir skuad Indonesia pulang tanpa medali dari Paris

Soal Pokja Olimpiade, Taufik Hidayat: Telat Tapi Daripada Tidak?potret Greysia Polii/Apriyani Rahayu pamer medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (twitter.com/Tokyo2020)

Sebagai mantan peraih medali emas Olimpiade, Taufik mengakui punya kekhawatiran tim Indonesia akan kehilangan tradisi medali emas Olimpiade. Inkonsistensi prestasi bulu tangkis Indonesia saat ini menjadi penyebab utama kekhawatirannya.

"Kita kan takut kita nih khawatir. Dari kemarin-kemarin sampai Olympic kadang kita takut. Tapi apa kita mau biarin aja? Dibiarin aja salah juga. Apa kita tega kalau nanti gak dapat apa-apa?" kata Taufik.

Baca Juga: PBSI Bentuk Satgas Jelang Olimpiade 2024, Gak Dipimpin Ketum

3. PBSI bentuk Pokja

Soal Pokja Olimpiade, Taufik Hidayat: Telat Tapi Daripada Tidak?Irjen Fadil Imran diarak saat meninggalkan Mapolda Metro Jaya. Fadil menanggalkan jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya setelah dimutasi menjadi Kabaharkam Polri (IDN Times/Amir Faisol)

Pulang tanpa medali dari Asian Games 2022 Hangzhou beberapa waktu lalu, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akhirnya membentuk sebuah Satuan Tugas atau Kelompok Kerja. Tak cuma itu, mereka membentuk pula Kelompok Kerja agar memenuhi target main dan mempersembahkan emas di Olimpiade 2024 Paris mendatang.

Pokja dan Satgas ini dibentuk kurang dari 10 bulan jelang Olimpiade yang berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 mendatang. Nantinya, Satgas dan Pokja tak dipimpin oleh Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna.

Pokja dan Satgas ini justru dinahkodai Sekretaris Jenderal PBSI, Mohammad Fadil Imran. Dia berjanji tradisi emas bulu tangkis Olimpiade 2024 terjaga.

"PP PBSI menunjuk Sekjen PP PBSI, Mohammad Fadil Imran, sebagai Ketua Kelompok Kerja dan Satuan Tugas Road To Olympics Paris 2024," kata Agung mengutip keterangan tertulis PBSI pada Oktober 2023 lalu.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya