Marquez Bersaudara yang Tak Seimbang di MotoGP 2022

Jakarta, IDN Times - Sempat berada dalam satu tim, Marc serta Alex Marquez kini harus bersaing ketat. Usai gagal memenuhi ekspektasi bersama Repsol Honda, Alex kini terdampar di tim satelit LCR.
Memang, tak mudah bagi Alex buat hidup di bawah bayang-bayang kesuksesan sang kakak. Ada saja cibiran yang membuatnya pasti drop. Wajar saja, karena standar Marc yang begitu tinggi.
Cibiran itu rata-rata berkutat pada label "pembalap titipan". Ya, Alex sering dianggap tak sehebat kakaknya dan masuk Honda karena adanya pengaruh dari Marc.
1. Marc Marquez, the record breaker!

Marc sudah memegang sejumlah rekor di usianya yang masih 29 tahun. Dia mampu mencatatkan diri sebagai juara termuda MotoGP.
Torehan itu dicatatkan oleh Marc ketika promosi ke MotoGP di 2013 silam. Kala itu, usianya baru 20 tahun 63 hari. Marc memecahkan rekor juara termuda yang dipegang Freddie Spencer. Padahal, rekor itu mampu bertahan selama 30 tahun.
Marc juga mampu menyejajarkan diri dengan Kenny Roberts, sebagai rookie yang langsung juara di kelas premium.
Bukan cuma itu rekor yang dimiliki pembalap 29 tahun tersebut. Marc juga masuk dalam jajaran pembalap dengan koleksi gelar juara terbanyak di kelas premium ini. Dia sudah mengoleksi enam gelar juara dunia, hanya kalah dari Valentino Rossi.
2. Inovator teknik ekstrem

Secara prestasi, memang begitu berat buat menyejajarkan diri dengan Marc. Namun, melihat indikator lainnya, Alex pasti akan makin terbenam dengan kilau sang kakak.
Marc selama ini disebut-sebut sebagai inovator dalam balapan modern MotoGP. Sama seperti Rossi, Marc dianggap punya teknik menikung yang ekstrem.
Dengan kemiringan yang begitu rendah, Marc seakan ingin jatuh dan terpeleset. Namun, teknik itu berhasil dikuasainya dan berguna dalam overtaking dalam sudut sempit.
Lewat teknik itu, Marc pun sukses membuat sejumlah pembalap senior, termasuk Rossi, kesal. Sebab, tekniknya mampu memperdaya mereka, sekaligus menakuti para pesaing akibat terlalu agresif ketika menyalip dari dalam.
3. Alex tak ada apa-apanya ketimbang Marc

Sejumlah keunggulan Marquez tersebut tak dimiliki oleh Alex. Maka dari itu, publik kerap menyebutnya hidup di bawah bayang-bayang Marquez.
Sejak promosi di 2019, memang belum ada hal yang bisa dibanggakan oleh Alex. Dia bahkan harus turun kasta ke LCR Honda.
Pria 25 tahun itu hanya mampu finis di urutan 14 dan 16 pada musim 2020 serta 2021. Dari dua musim itu, dia cuma dua kali masuk podium. Alex tak pernah merebut pole positions atau mencatatkan lap terbaik di balapan.
Perbedaan kelas yang sangat jauh. Ya, memang kalau bisa dibilang, nasib saudara itu bisa berbeda, tak mesti sama.
4. Mengenal Sirkuit Pertamina Mandalika

Sirkuit Pertamina Mandalika akan menyambut ajang MotoGP yang akan digelar pada 18 hingga 20 Maret 2022. Ini menjadi kali pertama buat Indonesia menyambut kembali MotoGP sejak terakhir kali digelar pada 1997 silam di Sentul.
Sirkuit Mandalika memiliki panjang sekitar 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Sirkuit ini awalnya memiliki desain yang tikungannya lebih banyak, 19. Namun, karena alasan keamanan, akhirnya tikungan itu dikurangi.
Ada alasan sportif pula mengapa tikungannya dikurangi, yakni agar aksi overtaking lebih banyak.