Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, menyerahkan Credential Letter (Surat Kepercayaan) dari Presiden Joko “Jokowi" Widodo kepada Paus Fransiskus (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus dijadwalkan untuk berkunjung ke Jakarta pada Selasa (3/9/2024) hingga Jumat nanti. Rencananya, Paus Fransiskus akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.30 WIB.

Kedatangan Paus Fransiskus disambut dengan suka cita oleh seluruh elemen warga di Indonesia. Kehadirannya dianggap merupakan simbol dari adanya persamaan semangat perdamaian antara Indonesia dengan Vatikan.

Memang, Paus Fransiskus beberapa kali menyerukan adanya perdamaian di dunia. Pada Selama Olimpiade dan Paralimpiade 2024 Paris digelar, Paus Fransiskus berharap momen itu bisa digunakan dengan baik. Gencatan senjata, menurut Paus Fransiskus, sudah seharusnya dilakukan di daerah perang demi menghormati tradisi Yunani Kuno ketika turnamen multievent tersebut digelar.

"Menurut tradisi kuno, semoga Olimpiade menjadi kesempatan untuk mencapai gencatan senjata dalam perang, menunjukkan keinginan tulus untuk perdamaian," kata Paus Fransiskus, dilansir CBS News.

1. Olahraga punya kekuatan

Potret bentuk podium Olimpiade Paris 2024 (press.paris2024.org)

Olahraga, ditegaskan Paus Fransiskus, pada hakikatnya memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi masyarakat. Paus Fransiskus meyakini olahraga mampu menyatukan orang di seluruh dunia, tanpa memandang ras, agama, negara, dan lainnya. Diharapkan, kekuatan itu muncul sepanjang Olimpiade digelar.

"Saya berharap turnamen ini dapat menjadi tanda dunia inklusif yang ingin kita bangun dan para atlet, dengan kesaksian olahraga mereka, dapat menjadi pembawa pesan perdamaian serta teladan berharga bagi generasi muda," kata Paus Fransiskus.

2. Perang adalah kekalahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di