Mick Schumacher Masih Yakin Bisa Kembali ke Formula 1

Mick Schumacher memang tak lagi di Formula 1. Pembalap berkebangsaan Jerman itu kini berkiprah di World Endurance Championship (WEC). Ia ambil bagian dalam kejuaraan tersebut sejak 2024 bersama Alpine Team.
Walau berjibaku di ajang balap ketahanan, Mick Schumacher tak meredupkan asa untuk kembali ke Formula 1. Ia masih yakin peluang kembali ke kejuaraan tersebut tetap terbuka untuknya. Apalagi, anak kandung Michael Schumacher itu dikaitkan dengan Cadillac yang secara resmi menjadi tim kesebelas di Formula 1 mulai pada 2026.
1. Mick Schumacher semapt membela Haas saat berkiprah di Formula 1
Mick Schumacher sempat merasakan ketatnya persaingan di Formula 1 pada 2021–2022 bersama Haas. Sebelumnya, ia berstatus sebagai pembalap tes untuk tim tersebut pada 2020. Mick datang ke Formula 1 dengan status sebagai juara Formula 2 2020.
Perjalanan Mick sepanjang memperkuat Haas mengalami pasang surut. Pada musim perdana, ia bernasib sama seperti rekan setimnya, Nikita Mazepin, yang tak berhasil meraih poin. Hasil tersebut menempatkan Haas di posisi juru kunci dalam klasemen konstruktor.
Pada 2022, Mick masih sering berkutat di barisan belakang. Walau begitu, ia tercatat mampu finis di zona poin sebanyak dua kali. Hal tersebut terjadi saat finis kedelapan di GP Inggris dan menuntaskan balapan di posisi keenam saat GP Austria.
Torehan tersebut membuat Mick menduduki posisi ke-16 lewat perolehan 12 poin. Walau begitu, peringkatnya berada di bawah Kevin Magnussen yang bercokol di posisi ke-13. Kebersamaan Mick dengan Haas tak berlanjut selepas musim 2022 setelah tim memilih Nico Huelkenberg.
Setelah tak lagi mendapat kursi balap, Mick Schumacher menerima tawaran Mercedes untuk menjadi pembalap cadangan pada 2023. Pengumuman itu disampaikan setelah Ferrari mengakhiri kerjasama dengan pembalap yang kini berusia 25 tahun. Mick menjadi bagian dari Ferrari Driver Academy pada 2019. Setelah itu, Mick memutuskan tak lagi bersama Mercedes pada akhir 2024 untuk sepenuhnya fokus memperkuat Alpine di WEC.
2. Mika Hakkinen percaya Mick Schumacher punya kans kembali berkompetisi di F1
Kiprah Mick Schumacher di Formula 1 terbilang singkat. Meski demikian, kans untuk kembali beradu cepat di ajang tersebut masih terbuka. Hal tersebut diutarakan Mika Hakkinen dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Pemilik dua gelar juara Formula 1 itu bilang, Mick punya sejumlah faktor yang bisa menjadi pertimbangan bagi tim untuk merekrutnya.
“Aku pikir dia masih punya peluang kembali ke Formula 1. Pintu itu masih terbuka. Anda hanya perlu berbicara kepada orang yang tepat,” kata Hakkinen dilansir F1i.
“Dia punya pengalaman di Formula 1 dan berbagai kelas balap. Dia juga masih muda. Ini semua adalah hal bagus dan merupakan faktor yang positif,” imbuhnya.
3. Mick Schumacher turut meyakini pendapat Mika Hakkinen terkait peluang kembali ke F1
Pendapat Mika Hakkinen rupanya sampai ke telinga Mick Schumacher. Ia mengapresiasi kepercayaan yang disampaikan Hakkinen. Mick turut meyakini peluang dirinya kembali terjun ke Formula 1. Musim 2026 menjadi target terdekatnya untuk bisa berkompetisi di kejuaraan tersebut.
“Aku tentu saja senang mendengarnya dari Hakkinen. Dia sangat tahu olahraga ini. Seperti yang aku sudah katakan, aku merasa diriku punya hal yang diperlukan untuk berkiprah di Formula 1. Kita akan lihat apa yang terjadi. Tahun ini masih panjang dan tujuanku adalah kembali pada 2026,” jelas Mick dikutip PlanetF1.
Peluang Mick Schumacher mendapat kursi balap di Formula 1 pada 2026 cukup besar. Setidaknya ada delapan kursi balap yang kosong pada musim tersebut. Adapun sebanyak dua kursi di antaranya adalah milik Cadillac.
Graeme Lowdon selaku team principal Cadillac tak menampik jika timnya menginginkan ada pembalap Amerika Serikat dalam skuad mereka. Itu berdasarkan kepada faktor identitas tim yang berbasis di Negeri Paman Sam. Namun, Lowdon menegaskan Cadillac tetap akan menyeleksi pembalap berdasarkan prestasi.
Selain Cadillac, Mercedes dan Racing Bulls juga punya dua kursi kosong selepas 2025. Sementara itu, Red Bull dan Alpine masing-masing memiliki satu tempat untuk diperebutkan. Menilik kondisi tersebut, tidak mengherankan bursa pembalap F1 2026 menjadi sesuatu yang menarik untuk diamati.