Mulyo Handoyo Akui Progres Tunggal Putra Indonesia Tertinggal

- Pemain muda Indonesia tertinggal dalam persaingan tunggal putra dunia menurut pelatih PBSI
- Alwi Farhan, juara dunia junior, kalah dari pemain Prancis yang lebih sukses di turnamen internasional
- Mulyo Handoyo ingin mempercepat progres para pemain muda dengan program akselerasi untuk mengejar ketertinggalan
Jakarta, IDN Times - Pelatih kepala tunggal putra pelatnas PBSI, Mulyo Handoyo bicara soal persaingan tunggal putra Indonesia di kancah dunia. Mulyo mengakui, secara progres, wakil Indonesia terbilang tertinggal.
Ini diucapkan Mulyo bukan tanpa alasan. Sebab, sejumlah pemain muda dari negara lain sudah mulai menunjukkan taringnya sementara para pelapis Indonesia masih jatuh bangun untuk menuju ke jajaran elite dunia.
“Kalau saya bilang agak sedikit ketinggalan, artinya terutama pemain muda,” kata Mulyo saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung beberapa waktu lalu.
1. Alwi Farhan jadi sorotan

Secara spesifik, Mulyo menyebut nama pemain muda tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan. Dia menyoroti Alwi yang sempat menjadi Juara Dunia Junior kini tersalip pemain muda Prancis, Alex Lanier. Padahal, Alex terhenti di semifinal kejuaraan yang sama.
“Lihat saja Alwi Farhan yang kemarin juara junior, tapi yang semifinal jauh lebih sekarang di atas, pemain Prancis, Alex Lanier,” kata Mulyo. Ini menjadi sorotan penting bagi Mulyo.
Lanier tercatat mampu menyabet gelar juara dari Luxembourg Open, International Challenge di Prancis, dan Japan Open sepanjang 2024. Sementara Alwi hanya mengantongi satu gelar juara yakni dari Indonesia Masters II.
2. Atlet pelapis harus segera mengejar

Kondisi ini membuat Mulyo ingin mempercepat porgres para pemain muda tunggal putra pelatnas PBSI. Mantan pelatih Taufik Hidayat ini meyakini pemain Indonesia tak kalah secara potensi.
“Artinya mungkin prosesnya harus dipercepat, karena mereka punya potensi, jangan sampai potensi itu hilang ditelan waktu. Artinya yang semestinya dia bisa muncul, tapi munculnya terlambat atau bahkan tidak muncul. Saya akan proses itu,” kata Mulyo.
3. Optimistis pada potensi pemain Indonesia

Pada 2025, tim utama tunggal putra Indonesia diisi enam pemain yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo, Alwi Farhan, Yohanes Saut Marcellyno, dan Moh. Zaki Ubaidillah. Mulyo optimistis pada potensi para pemain Indonesia dan berencana menggencarkan program akselerasi untuk pemain muda.
“Saya optimis sekali dengan pemain-pemain kita, yang muda maupun yang sudah senior, karena kita perlu dari hasil-hasil pertandingan kemarin. Apalagi yang pemain-pemain muda harus kita percepat dengan program-program akselerasi, supaya bisa mengejar dengan secepat-cepatnya, itu yang saya harapkan nanti,” kata Mulyo.