Dulu Anak Penjual Durian, Stamp Kian Dekat Jadi Juara Dunia 3 Disiplin

Siap cetak sejarah di #ONEFightNight14

Berawal dari anak penjual durian di pinggiran Thailand, Stamp Fairtex siap mencetak sejarah sebagai juara dunia 3 disiplin pertama di dunia.

Mengawali karier dari titik nol, anak kecil yang dahulu dirundung kini menjadi megabintang Thailand yang siap mengukir sejarah di panggung global ONE Championship. Ia pun akan meraihnya dalam hitungan minggu, di ONE Fight Night 14 pada 30 September mendatang.

Tampil dalam laga utama, Stamp akan menghadapi penantang kedua teratas sekaligus veteran MMA asal Korea Selatan, Ham Seo Hee. Hanya sebelum hari H, tak ada salahnya kita mengenal sosok sang atlet wanita berusia 25 tahun itu.

1. Jalani masa kecil sederhana

Perjalanan Stamp dimulai di Rayong, sebuah provinsi di pesisir timur laut Teluk Thailand, yang dikenal memiliki taman dan pantai yang sangat indah. Namun, keluarganya memiliki perkebunan durian, karet, dan rambutan.

Walau berkecimpung dalam perkebunan, keluarga Stamp sangat aktif dan terikat pada skena Muay Thai lokal. Ayahnya adalah seorang praktisi Muay Thai berbakat, dan pamannya menjalankan sebuah sasana kecil di mana para anggota keluarga dapat mengasah kemampuan mereka.

Walau beberapa anggota keluarga Stamp berlatih Muay Thai, ia tidak terburu-buru memasuki olahraga itu. Dirinya malah lebih terfokus pada tugasnya di sawah dan pendidikannya.

2. Temukan cinta di Muay Thai

Namun, Stamp mulai berkenalan dengan Muay Thai karena dirundung saat di sekolah dasar. Dari yang awalnya untuk mempertahankan diri, ia malah jatuh cinta dengan 'seni delapan tungkai.'

Tidak lama kemudian, Stamp menjalani laga pertamanya pada usia 5 tahun. Ia pun langsung menang KO, dalam debutnya di Muay Thai.

Kesuksesan itu pun berlanjut dalam kompetisi nasional, yang membuatnya dilirik oleh sasana kenamaan Fairtex di Pattaya. Tak perlu waktu lama baginya, untuk menegaskan nama sebagai salah satu seniman Muay Thai terbaik di Thailand.

3. Cetak debut spektakuler di MMA

Sebagai veteran dengan lebih dari 70 laga striking profesional, Stamp mencetak debutnya dalam seni bela diri campuran (MMA) pada Juli 2018 di acara Rich Franklin’s ONE Warrior Series.

Dihadapkan pada bintang baru India, Rashi Shinde, wanita muda Thailand ini hanya membutuhkan kurang dari 20 detik untuk mendaratkan tendangan keras ke kepala lawannya. Serangan itu begitu keras, hingga lawannya langsung terjatuh dan menyerah.

Atas kemenangannya yang impresif, Stamp langsung mendapat kontrak tanding untuk berlaga di panggung dunia ONE Championship.

Baca Juga: Atlet Perempuan Berebut Sabuk Juara di ONE Fight Night 14

4. Menjadi juara dunia dua disiplin ONE Championship

Walau menjalani debut di MMA lewat ONE Warrior Series, Stamp memulai kariernya di ONE Super Series dengan mengalahkan mantan penguasa kickboxing asal Taiwan, Chuang Kai Ting, di 2018.

Kurang dari setengah tahun setelahnya, Stamp kembali meraih status sebagai Juara Dunia ONE Women's Atomweight Muay Thai usai mengalahkan Janet Todd dalam perebutan sabuk inagurasi.

Namun, Stamp harus merelakan kedua sabuknya pada 2020 silam. Kala itu sabuk kickboxing miliknya direbut oleh Janet Todd, dan sabuk Muay Thai direbut oleh Allycia Hellen Rodrigues.

Tak menyerah, Stamp mulai menjajal transisi di MMA pada tahun yang sama. Walau sempat mengalami naik turun, ia menegaskan dirinya sebagai ancaman usai mengalahkan Ritu Phogat dan merebut sabuk perak di turnamen ONE Women's Atomweight World Grand Prix.

5. Hampir jadi juara dunia 3 disiplin pertama

https://www.youtube.com/embed/wbhv50qr2BI

Superstar Thailand ini berkompetisi di laga terpenting dalam karier MMA-nya, ketika ia menantang Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA, Angela Lee, di ONE X pada Maret 2022. 

Di awal ronde, Stamp memang hampir membuat Angela menyerah lewat sebuah pukulan kanan keras yang melukai sang ratu divisi. Namun, keadaan berbalik pada ronde kedua setelah Angela mampu mengamankan rear-naked choke yang mengakhiri laga ini di atas kanvas.

Terlepas dari kekalahan Stamp, pertarungan liar yang penuh aksi panas ini memberinya penggemar baru. Di titik itu, laga ini juga mendapatkan penghargaan MMA Fight of the Year 2022 di ONE Championship.

6. Incar kembali status juara dunia 3 disiplin di ONE Fight Night 14

Pasca kekalahannya, Stamp kembali mendaki tangga divisi lewat sepasang kemenangan besar lainnya dalam MMA dan satu di disiplin kickboxing. Yang mengesankan, kemenangan itu diraihnya lewat penyelesaian keras atas atlet papan atas seperti Jihin Radzuan dan Alyse Anderson.

Pencapaian itu memastikan statusnya sebagai penantang teratas divisi, serta memberinya kesempatan kedua untuk meraih kejayaan dalam tiga disiplin melawan atlet peringkat dua teratas Ham Seo Hee pada 30 September ini.

Baca Juga: Ladies Day: ONE Fight Night 14 Penuh Srikandi Bela Diri

ONE Championship Photo Verified Writer ONE Championship

The Home Of Martial Arts

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya