Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBSI Pastikan Atlet Elite Tak Luput dari Penilaian Degradasi

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Inggris di fase Grup D Piala Sudirman 2025 (dok. PP PBSI)
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Inggris di fase Grup D Piala Sudirman 2025 (dok. PP PBSI)
Intinya sih...
  • Penilaian promosi-degradasi berlaku untuk para atlet elite, bukan hanya dalam waktu dekat.
  • Sederet nama pemain elite seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu menjadi sorotan penilaian.
  • Pemain elite harus terus memperhatikan capaian prestasi mereka, karena tidak langsung aman dari penilaian PBSI.

Jakarta, IDN Times - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memastikan penilaian promosi-degradasi akan diterapkan untuk seluruh penghuni pelatnas. Tak terkecuali para pemain elite Indonesia.

Beberapa nama yang disinggung adalah Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu. Catatan prestasi apik mereka selama ini tak lantas memastikan posisi mereka aman dari promosi-degradasi.

1. Bukan untuk waktu dekat

Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di 32 besar Indonesia Open 2025 (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di 32 besar Indonesia Open 2025 (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat mengatakan, penilaian promosi-degradasi juga berlaku untuk para atlet elite. Hanya saja, penilaian tak hanya dalam waktu dekat.

“Pasti akan berlaku, tapi enggak berlaku dalam waktu dekat karena butuh proses kan. Misalnya, kita kasih satu-dua pertandingan, tiba-tiba enggak bagus, kita keluarin, kan enggak mungkin. Kan harus berapa lama,” kata Taufik kepada wartawan.

2. Sederet nama elite menjadi sorotan

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)
Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)

Beberapa nama pemain elite disebut Taufik. Salah satu yang sempat ditanya sebagai contoh kasus adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

"(Fajar/Rian) Masuk penilaian juga. Meski juara All England? Tapi kan tahun lalu itu. Kan sayang, kita kan liatnya Olimpiade. Apakah masih berprestasi, apa kita akan naikin yang lain?” kata Taufik.

Hal serupa juga berlaku untuk Apriyani Rahayu yang sempat meraih medali emas Olimpiade pada edisi Tokyo 2020. Sempat absen panjang karena cedera, Apriyani kini dipasangkan dengan pemain muda Febi Setianingrum.

3. Pemain elite tak langsung aman

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Inggris di fase Grup D Piala Sudirman 2025 (dok. PP PBSI)
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Inggris di fase Grup D Piala Sudirman 2025 (dok. PP PBSI)

Taufik memastikan pemain elite juga harus terus memperhatikan capaian prestasi mereka. Sama seperti para pemain pelatnas lainnya, pemain elite juga tak luput dari pantauan PBSI.

“Buat semua masih masuk dalam pantauan penilaiannya juga. Jadi yang di atas juga enggak seenak-enaknya juga. Karena yang di bawah juga menunggu. Kasian kalau enggak,” kata Taufik 

“Lebih baik kan yang memang masih mau, masih ingin berprestasi. Itu yang kita angkat aja,” sambung dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Jujuk Ernawati
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us