5 Pembalap yang Meraih 3 Kemenangan Beruntun di F1 GP Belgia

- Michael Schumacher meraih 3 kemenangan beruntun di GP Belgia pada 1995--1997
- Kimi Raikkonen mendominasi GP Belgia pada 2004--2007
- Max Verstappen merajai GP Belgia pada 2021--2023
Meraih kemenangan di Formula 1 bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Terlebih untuk melakukannya sebanyak tiga kali beruntun di seri yang sama. Meski sulit, prestasi tersebut pernah diraih beberapa pembalap.
Salah satu seri yang cukup sering menyaksikan dominasi pembalap yang sama adalah GP Belgia. Tercatat, ada 5 pembalap yang mampu meraih 3 kemenangan beruntun atau lebih per 23 Juli 2025. Siapa saja mereka? Berikut kami sajikan ulasannya di bawah ini.
1. Michael Schumacher merebut tiga kemenangan beruntun di GP Belgia pada 1995--1997
Michael Schumacher merupakan pembalap dengan kemenangan terbanyak di GP Belgia. Pembalap asal Jerman tersebut meraih total 6 kemenangan. Tiga kemenangan di antaranya diraih Schumacher secara beruntun pada 1995--1997.
Kemenangan Schumacher pada 1995 menjadi yang terbaik. Hal itu karena ia harus mengawali balapan dari urutan ke-16. Kondisi lintasan yang diguyur hujan deras serta strategi yang bagus dari Benetton membuat Schumacher keluar sebagai pemenang.
Pada 1996 dan 1997, Schumacher yang pindah ke Ferrari sukses mempertahankan takhtanya di GP Belgia. Rentetan kemenangan tersebut terhenti pada 1998. Schumacher mengalami kecelakaan dengan David Coulthard ketika tengah memimpin balapan.
2. Kimi Raikkonen mendominasi GP Belgia pada 2004--2007
The King of Spa merupakan salah satu julukan yang dimiliki Kimi Raikkonen. Julukan itu tak lepas dari performa apik pembalap asal Finlandia tersebut di GP Belgia. Raikkonen meraih total empat kemenangan ketika balapan di Sirkuit Spa-Francorchamps.
Raikkonen pertama kali meraih kemenangan di GP Belgia pada 2004 bersama McLaren. Ia kemudian mengulang prestasi apik tersebut semusim berselang. Pada 2006, GP Belgia sempat absen dari kalender Formula 1.
Raikkonen yang pindah ke Ferrari pada 2007 sukses menjuarai GP Belgia untuk kali ketiga secara beruntun. Catatan kemenangan tersebut terhenti setelah Raikkonen gagal finis pada 2008. Namun, ia kembali ke puncak podium untuk kali terakhir pada 2009.
3. Max Verstappen merajai GP Belgia pada 2021--2023
Max Verstappen pertama kali meraih kemenangan di GP Belgia pada 2021. Kemenangan tersebut terbilang unik karena balapan hanya berlangsung dalam tiga lap akibat cuaca ekstrem. Situasi unik tersebut membuat semua pembalap hanya dihadiahi setengah poin.
Semusim berselang, Verstappen meraih kemenangan luar biasa dari grid ke-14. Itu merupakan kemenangan dari grid terendah kedua dalam karier Verstappen. Ia sebenarnya tampil tercepat pada sesi kualifikasi. Namun, pergantian beberapa komponen mobil membuatnya terkena penalti.
Verstappen sukses meraih hattrick kemenangan di GP Belgia pada 2023. Ia tampil dominan sepanjang balapan, meski hanya start dari posisi keenam. Rentetan kemenangan tersebut akhirnya terhenti pada 2024 karena sang pembalap hanya mampu finis keempat.
4. Jim Clark merebut empat kemenangan beruntun di GP Belgia pada 1962--1965
Jim Clark pertama kali menjuarai GP Belgia pada 1962 bersama Lotus. Menariknya, itu merupakan kemenangan pertama Clark di Formula 1. Kemenangan itu juga merupakan awal dominasi pembalap Inggris tersebut di Sirkuit Spa-Francorchamps.
Setelah itu, Clark kembali meraih kemenangan pada 1963--1965. Catatan empat kemenangan beruntun di GP Belgia merupakan rekor yang masih bertahan hingga 2025 ini. Dominasi Clark di GP Belgia terhenti pada 1966 karena mengalami masalah mesin pada lap pertama.
5. Ayrton Senna meraih empat kemenangan beruntun di GP Belgia pada 1988--1991
Ayrton Senna menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menyamai catatan empat kemenangan beruntun Jim Clark di GP Belgia. Pembalap asal Brasil tersebut melakukannya bersama McLaren pada 1988--1991. Senna juga selalu meraih pole position dalam balapan tersebut.
Senna benar-benar tampil dominan dalam empat balapan tersebut. Ia selalu memimpin jalannya balapan dari awal hingga akhir kecuali pada 1991. Dominasi tersebut akhirnya terhenti setelah Senna hanya mampu finis kelima pada 1992. Ia sekaligus gagal melampaui rekor milik Clark.