Pembelaan PSSI Usai Dikritik I Gede Siman: Kami yang Bikin Acara

Jakarta, IDN Times - PSSI menjawab kritik pedas yang dilontarkan atlet renang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, soal apa yang terjadi dalam arak-arakan juara SEA Games 2023. Ternyata, pawai tersebut memang inisiatif dari PSSI.
PSSI ingin merayakan medali emas pertamanya di cabang olahraga (cabor) sepak bola putra, sejak 1991. Namun, federasi pimpinan Erick Thohir itu ingin mengajak seluruh cabor lain yang meraih prestasi di SEA Games 2023 Kamboja.
"Soal ini kan memang awalnya kami yang bikin acara, baru mengajak kolaborasi dengan Menpora Dito, supaya cabor lain ikut semua. Jadi tidak cuma selebrasi sepak bola saja," kata Exco PSSI, Arya Sinulingga, kepada awak media, Jumat (19/5/2023).
1. PSSI dianggap gagal paham dengan kritik Siman

PSSI sebenarnya salah kaprah dengan kritik yang dilontarkan Siman. Dalam kasus ini, yang disinggung Siman adalah sikap Timnas U-22 yang petantang-petenteng.
Skuad asuhan Indra Sjafri dan kawan-kawan memang datang terlambat, dari jadwal yang telah ditetapkan. Seluruh atlet yang sudah tiba sebelum pukul 08.00 WIB, pun terpaksa harus menunggu Timnas U-22.
Timnas U-22 bahkan tak masuk sejenak ke Kemenpora seperti atlet lainnya. Padahal, kedatangan mereka sudah dinanti-nanti. Ini yang membuat Siman merasa sepak bola lebih dispesialkan.
Selain itu, saat puluhan atlet dari 31 cabang olahraga peraih medali kompak naik bus karnaval yang disediakan Kemenpora, Timnas U-22 justru datang dengan bus double decker. Mereka juga memimpin rombongan, meski datang terlambat.
"Kami merasa kok ada cabor yang terlalu dispesialkan. Kami merasa tidak dihargai, sudah datang awal sesuai waktu, disuruh menunggu. Kami sama-sama berjuang, kok. Kami juga sama-sama dapat medali. Kenapa seperti itu? Terus pas waktu berangkat kok terjadi kesenjangan yang jauh," kata Siman kepada IDN Times.
"Jauh sekali perbedaanya. Jadi kita ngerasain kayak ini selebrasi buat satu cabor saja atau buat semuanya? Kenapa terjadi perbedaan? Kami berjuang bersama kan harusnya dipukul rata dong. Semua sama, harus sama. Kami kan berjuang juga di SEA Games, tapi terjadi banyak perbedaan. Kami merasa sedikit tidak logis saja sebagai atlet. Bisa dibilang gak sportif lah jadinya," ujar Siman.
2. Siman pilih pergi duluan

Karena kelewat jengkel, Siman memilih berpisah dengan rombongan dan tak mengikuti arak-arakan hingga selesai. Dia turun meninggalkan mobil sebelum mencapai rute Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Siman tidak pergi sendirian. Ada beberapa atlet atau ofisial lain yang ikut meninggalkan pawai lebih dulu bersamanya.
"Melihat seperti itu (kondisinya) kayaknya tidak diperlukan sebenarnya kehadiran kami," kata Siman.
3. Menpora Dito minta maaf

Menpora RI, Dito Ariotedjo langsung meminta maaf atas insiden yang menimpa Siman. Dia tak ada niat untuk berlaku tidak adil.
"Tapi memang karena menunggu atlet bola tadi akhirnya kita putuskan kita langsung mulai acaranya, ternyata ada kekecewaan dari atlet renang Siman. Tapi ini tidak juga kita berniat seperti itu," ujar Dito.
Dito juga membenarkan acara ini merupakan inisiatif dari PSSI. Dia menjelaskan, pawai ini sebenarnya untuk memperkenalkan cabor-cabor yang berprestasi di SEA Games.
"Nah, ini budaya pertama di mana bisa dibilang memang kita menunggangi antusias masyarakat kepada bola yang menang. Lewat bola, kami ingin mempromosikan juga bahwa cabor-cabor lain ini kita juga berprestasi," kata Dito.