Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pemenang Formula 1 GP Monako dengan Posisi Start Terendah

potret pelabuhan di Monako (pixabay.com/dawiduuch)
Intinya sih...
  • GP Monako merupakan salah satu seri tertua dan paling bergengsi di Formula 1
  • Sulitnya menyalip membuat pemenang balapan sudah bisa ditentukan sejak sesi kualifikasi
  • Tujuh pembalap berhasil menjadi juara meski start dari posisi yang terbilang rendah

GP Monako merupakan salah satu seri tertua dan paling bergengsi di Formula 1. Meski begitu, GP Monako sering dianggap sebagai salah satu balapan yang paling membosankan. Hal itu karena pembalap tak bisa leluasa menyalip karena sirkuit yang sempit. 

Sulitnya menyalip di GP Monako membuat pemenang balapan sudah bisa ditentukan sejak sesi kualifikasi. Pembalap yang meraih pole position atau front row memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan jika tak melakukan kesalahan. Tak heran jika banyak yang beranggapan jika sesi kualifikasi GP Monako lebih seri dibanding pada saat balapan.

Meski begitu, bukan berarti seorang pembalap tak bisa meraih kemenangan jika start dari urutan belakang. Bahkan, ada yang pernah menjuarai GP Monako dari urutan start di luar sepuluh besar. Berikut tujuh pemenang balapan GP Monako dengan posisi start terendah.

1. Maurice Trintignant memenangi GP Monako 1958 dari urutan start kelima

Maurice Trintignant hanya mampu membawa mobil Cooper miliknya berada di posisi kelima pada sesi kualifikasi GP Monako 1958. Pembalap asal Prancis tersebut berada di belakang Tony Brooks, Jean Behra, Jack Brabham, dan Roy Savadori. Posisi Trintignant terbilang kurang menguntungkan untuk meraih kemenangan.

Pada awal lap, Brooks, Behra, dan Savadori mengalami masalah pada mobilnya. Pimpinan balapan kemudian sempat diambil alih oleh Mike Hawthorn dan Stirling Moss yang jalani start bagus. Namun, keduanya juga mengalami masalah. Hal itu membuat Trintignant melenggang mulus sebagai pemenang GP Monako.

2. Patrick Depailler menjuarai GP Monako 1978 dari posisi kelima

Patrick Depailler yang mengendarai Tyrrell hanya mampu mencatatkan waktu tercepat kelima pada sesi kualifikasi GP Monako 1978. Pole position saat itu direbut pembalap Ferrari, Carlos Reutemann. Sementara, John Watson, Niki Lauda, dan Mario Andretti berada di depan Depailler.

Pada lap pertama, Reutemann tak mampu melanjutkan balapan setelah bersenggolan dengan James Hunt. Hal itu membuat tiga posisi terdepan dihuni Watson, Lauda, dan Depailler. Namun, Watson yang melebar serta Lauda yang mengalami masalah ban membuat Depailler keluar sebagai pemenang.

3. Keke Rosberg menjuarai GP Monako 1983 meski start dari posisi kelima

Sebagai salah satu tim legendaris di Formula 1, Williams ternyata tak punya sejarah bagus di GP Monako. Tim asal Inggris tersebut hanya mencatatkan tiga kemenangan di Monte Carlo. Salah satu kemenangan tersebut dipersembahkan Keke Rosberg pada 1983.

Rosberg yang saat itu hanya start dari posisi kelima tak diuntungkan untuk memenangkan balapan. Keputusan Rosberg untuk menggunakan ban kering di saat hampir semua pembalap memakai ban basah ternyata berbuah manis. Rosberg langsung merangsek ke posisi terdepan pada akhir lap pertama. Posisi tersebut mampu ia pertahankan hingga menyentuh garis finis.

4. Alain Prost finis pertama di GP Monako 1985 setelah start dari urutan kelima

Alain Prost merupakan salah satu pembalap tersukses di GP Monako dengan raihan empat kemenangan. Ia hanya kalah dari Michael Schumacher dan Graham Hill yang masing-masing meraup 5 kemenangan dan Ayrton Senna yang memiliki 6 kemenangan. Salah satu kemenangan Prost di GP Monako terjadi pada 1985 yang diraih dengan cara luar biasa.

Prost saat itu hanya menempati urutan kelima pada sesi kualifikasi. Beberapa insiden yang menimpa pembalap di depan membuat posisinya naik. Prost kemudian sempat berduel ketat dengan Alboreto untuk memperebutkan posisi terdepan. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangi Prost yang unggul 7 detik dari Alboreto.

5. Jochen Rindt menang secara dramatis di GP Monako 1970 dari posisi kedelapan

Jochen Rindt menjuarai GP Monako 1970 dengan cara yang sangat dramatis. Bagaimana tidak, pembalap asal Austria tersebut harus mengawali balapan dari urutan kedelapan. Rindt hanya mampu meraih posisi tersebut karena mobilnya mengalami masalah pada sesi kualifikasi.

Pada saat balapan, Rindt perlahan tapi pasti mulai menyalip satu demi satu pembalap di depannya. Rindt juga terbantu karena beberapa pembalap gagal menyelesaikan balapan. Pada lap ke-62, Rindt akhirnya berada di posisi kedua tepat di belakang Jack Brabham.

Rindt kemudian mempercepat laju mobilnya untuk mengejar Brabham. Tekanan yang diberkan Rindt membuat Brabham melakukan kesalahan di tikungan terakhir pada lap terakhir. Brabham menabrak tembok pembatas yang membuat kemenangan menjadi milik Rindt.

6. Maurice Trintignant menjuarai GP Monako 1955 dari posisi kesembilan

Start kelima rupanya bukanlah start terendah Maurice Trintignant yang berujung kemenangan di GP Monako. Sebab, ia pernah meraih kemenangan dari posisi kesembilan di GP Monako 1955. Ketenangan Trintignant serta beberapa pembalap di depannya yang gagal finis membuatnya keluar sebagai juara.

Kemenangan itu terasa spesial bagi Trintignant karena itu merupakan kemenangan pertamanya di Formula 1. Trintignant juga merupakan pembalap Prancis pertama yang mampu berada di puncak podium. Kemenangan dari posisi kesembilan di GP Monako sempat menjadi rekor yang bertahan lebih dari empat dekade.

7. Olivier Panis memenangi GP Monako 1996 dari urutan start ke-14

Olivier Panis menjadi pembalap yang memecahkan rekor milik Trintignant di GP Monako. Panis secara luar biasa mampu menjuarai GP Monako dari posisi ke-14. Ia menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menjuarai GP Monako dari posisi start di luar sepuluh besar.

Balapan saat itu berlangsung chaos karena lintasan yang diguyur hujan. Hal itu membuat banyak pembalap mengalami crash. Bahkan, hanya ada tiga pembalap yang mampu menyentuh garis finis. Panis yang selamat dari situasi chaos tersebut keluar sebagai pemenang diikuti David Coulthard dan Johnny Herbert. Itu merupakan satu-satunya kemenangan Panis sepanjang kariernya di Formula 1.

Formula 1 GP Monako memang lebih sering dimenangi oleh pembalap yang start dari posisi terdepan atau setidaknya menempati front row. Namun, tujuh pembalap di atas mampu menjadi juara meski start dari posisi yang terbilang rendah. Bahkan, rekor milik Olivier Panis sepertinya akan sangat sulit dipecahkan dalam waktu dekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us