Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Performa 3 Pebulu Tangkis Indonesia di Arctic Open 2025

ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/Stephan Rothe)
Intinya sih...
  • Lanny Tria Mayasari/Amalia Cahaya Pratiwi langsung gugur di babak pertama
  • Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari juga gugur di babak kedua
  • Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum tumbang pada babak kedua
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesia dipastikan gagal meraih gelar juara di Arctic Open 2025 meskipun gelarannya belum berakhir. Kepastian itu didapat setelah seluruh pebulu tangkis Indonesia yang turun di turnamen BWF World Tour Super 500 ini kompak gugur sebelum perempat final.

Indonesia sendiri hanya mengirimkan tiga wakil di turnamen ini. Ketiga wakil tersebut sama-sama pasangan baru dari hasil perombakan sektor ganda putri. Sayangnya, mereka belum mampu berbicara banyak di turnamen ini. Berikut hasil lengkap tiga pebulu tangkis Indonesia di Arctic Open 2025.

1. Lanny Tria Mayasari/Amalia Cahaya Pratiwi langsung angkat koper pada babak pertama

Lanny Tria Mayasari/Amalia Cahaya Pratiwi menjadi pebulu tangkis Indonesia pertama yang menderita kekalahan di Arctic Open 2025. Ganda putri itu langsung angkat koper pada babak pertama. Mereka kalah dari ganda putri Jepang yang baru dipasangkan, yakni Arisa Igarashi/Chiharu Shida. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 62 menit, mereka kalah 3 game dengan skor 13-21, 21-15, dan 12-21. Ini menjadi kekalahan pertama pada pertemuan pertama mereka dengan pasangan peringkat 72 dunia tersebut.

Sebagai pasangan baru, Lanny/Amalia belum mampu memetik hasil yang maksimal. Di Arctic Open 2025 yang merupakan turnamen ketiga mereka ini tidak ada peningkatan hasil yang signifikan dari turnamen sebelumnya. Pada dua turnamen sebelumnya, mereka juga gugur pada fase awal. Mereka kalah pada babak kedua di Hong Kong Open 2025 dan langsung tumbang pada babak pertama di China Masters 2025.

2. Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari gugur pada babak kedua

Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari tidak melaju jauh di Arctic Open 2025. Mereka gugur pada babak kedua dari unggulan kedua asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Dalam laga 2 game langsung yang berjalan selama 38 menit, mereka kalah dengan skor 15-21 dan 13-21.

Hasil tersebut tercatat sebagai kekalahan ketiga Febriana/Meilysa secara berturut-turut dari ganda putri andalan Malaysia tersebut. Sebelumnya, mereka juga kalah saat berhadapan di China Masters 2025 dan Hong Kong Open 2025. Mereka semakin tertinggal dalam rekor pertemuan dengan 0-3.

Bagi Febriana/Meilysa, hasil mereka di Arctic Open 2025 ini tidak jauh berbeda dengan dua turnamen pertama mereka sebagai pasangan. Pada dua turnamen sebelumnya, mereka juga tidak mampu melaju jauh. Mereka kalah pada babak kedua di Hong Kong Open 2025 dan keok pada babak pertama di China Masters 2025.

3. Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum juga tumbang pada babak kedua

Satu lagi pebulu tangkis Indonesia yang beraksi di Arctic Open 2025 adalah Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. Sayangnya, ganda putri anyar itu meraih hasil yang tidak jauh berbeda dengan dua ganda putri sebelumnya. Mereka tumbang pada babak kedua dari unggulan ketiga asal Jepang.

Rachel/Febi takluk di hadapan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi. Mereka kalah dalam pertarungan 2 game langsung dengan skor 14-21 dan 29-30 dalam waktu 61 menit. Kekalahan itu menjadi kekalahan perdana pada pertemuan perdana mereka dengan penghuni peringkat enam dunia tersebut.

Sama seperti dua ganda putri sebelumnya, Arctic Open 2025 ini merupakan turnamen ketiga Rachel/Febi sebagai pasangan. Hasil mereka di turnamen ini mirip dengan hasil pada dua turnamen sebelumnya. Mereka gugur pada babak pertama di Hong Kong Open 2025 dan tersingkir pada babak kedua di China Masters 2025.

Jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya, hasil ini jelas lebih buruk. Sebab, di Arctic Open 2024, terdapat wakil bulu tangkis Indonesia yang melaju hingga final meskipun akhirnya gagal meraih gelar juara. Saat itu, jumlah wakil Indonesia yang dikirimkan juga jauh lebih banyak sehingga peluangnya lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

Menguji Kritik Carlos Sainz saat Keseruan Balapan F1 Luput dari Kamera

11 Okt 2025, 19:02 WIBSport