Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Performa Anthony Ginting di 5 Turnamen Terakhir

ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash/Stephan Rothe)
Intinya sih...
  • Anthony Ginting kalah di laga perdana Hong Kong Open 2025 dari unggulan keenam, Christo Popov.
  • Ginting juga tersingkir di laga perdana China Masters 2025 setelah kalah dari Leong Jun Hao dalam pertarungan tiga gim.
  • Pada Korea Open 2025, Ginting menang di laga pembuka tapi kalah dari Kenta Nishimoto di babak kedua. Di Denmark Open dan French Open, ia juga kembali kalah di laga perdana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah absen cukup lama akibat cedera pada awal 2025, Anthony Sinisuka Ginting akhirnya kembali ke lapangan bulu tangkis pada pertengahan tahun. Comeback-nya pada Juli 2025 sempat membawa harapan besar bagi para penggemar Indonesia yang rindu melihat aksi cepat dan agresif khas Ginting. Namun, hasil yang ia raih di beberapa turnamen terakhir justru menunjukkan bahwa sang tunggal putra andalan ini masih berjuang menemukan performa terbaiknya.

Meski sudah kembali berkompetisi di level internasional, Ginting tampak belum sepenuhnya pulih secara performa maupun kepercayaan diri. Dalam beberapa turnamen BWF terakhir, langkahnya sering terhenti lebih cepat dari yang diharapkan, bahkan di babak-babak awal. Lantas, seperti apa sebenarnya performa Anthony Sinisuka Ginting dalam lima turnamen terakhir yang ia ikuti?

1. Kalah atas pemain unggulan keenam pada laga perdana Hong Kong Open 2025

Pada turnamen Hong Kong Open 2025, langkah Anthony Ginting langsung terhenti di laga perdana setelah kalah dari wakil Prancis, Christo Popov, yang merupakan unggulan keenam. Pertandingan berlangsung sengit selama 1 jam 15 menit, memperlihatkan usaha keras Ginting untuk mengimbangi permainan cepat Popov. Gim pertama sempat dimenangkan Ginting dengan skor 21-19, namun momentum tersebut tak mampu ia pertahankan hingga akhir laga.

Memasuki gim kedua dan ketiga, performa Ginting mulai menurun dan terlihat belum konsisten, terutama dalam menghadapi reli-reli panjang. Popov memanfaatkan situasi tersebut dengan baik dan berhasil menutup dua gim terakhir dengan skor 21-17 dan 21-19. Kekalahan ini menjadi sinyal bahwa Ginting masih membutuhkan waktu untuk benar-benar kembali ke performa terbaiknya setelah masa pemulihan panjang akibat cedera.

2. Kembali angkat koper pada laga perdana China Masters 2025

Belum sempat bangkit dari hasil kurang memuaskan di Hong Kong, Anthony Ginting kembali harus tersingkir di laga perdana China Masters 2025. Kali ini, ia dikalahkan oleh wakil Malaysia, Leong Jun Hao, dalam pertarungan tiga gim yang berlangsung selama 54 menit. Meski sempat merebut gim kedua dengan skor telak 21-5, Ginting gagal menjaga ritme permainan di gim penentuan.

Pada gim ketiga, Ginting tampak kesulitan mengimbangi kecepatan dan variasi serangan Leong Jun Hao. Skor 10-21 di gim terakhir menunjukkan bahwa konsistensi masih menjadi tantangan terbesar bagi Ginting pasca cedera. Kekalahan beruntun di dua turnamen ini pun semakin memperkuat tanda bahwa sang tunggal putra Indonesia masih mencari performa stabil untuk kembali bersaing di level atas.

3. Takluk atas pemain unggulan ketujuh pada babak kedua Korea Open 2025

Di turnamen Korea Open 2025, Anthony Ginting sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah berhasil mengalahkan wakil Jepang, Yushi Tanaka, dalam dua gim langsung pada laga pembuka. Kemenangan tersebut sempat membangkitkan optimisme bahwa Ginting mulai menemukan kembali ritme permainannya. Namun, langkahnya harus terhenti di babak kedua setelah takluk dari unggulan ketujuh asal Jepang, Kenta Nishimoto.

Dalam pertandingan berdurasi 54 menit itu, Ginting harus mengakui keunggulan Nishimoto dengan skor 18-21 dan 19-21. Meski permainan Ginting tampak lebih stabil dibanding dua turnamen sebelumnya, ia masih kesulitan menuntaskan peluang pada momen-momen krusial. Kekalahan ini membuat upaya Ginting untuk kembali ke jalur kemenangan harus tertunda, sekaligus menegaskan bahwa proses pemulihannya belum benar-benar tuntas.

4. Kembali keok pada laga perdana Denmark Open 2025

Perjalanan Anthony Ginting di Denmark Open 2025 kembali berakhir lebih cepat dari harapan. Pada laga perdana, ia harus menghadapi lawan tangguh sekaligus unggulan kedua dan juara bertahan turnamen, Anders Antonsen. Dalam pertandingan berdurasi 47 menit, Ginting tak mampu berbuat banyak dan kalah dua gim langsung.

Gim pertama berjalan sulit bagi Ginting yang tampak kewalahan menghadapi tempo cepat permainan Antonsen hingga tertinggal jauh 7-21. Di gim kedua, Ginting sempat memberikan perlawanan ketat namun tetap harus menyerah dengan skor 19-21. Hasil ini kembali menunjukkan bahwa Ginting masih berjuang keras untuk menemukan kembali ketajaman dan kepercayaan dirinya setelah masa pemulihan cedera panjang.

5. Masih belum maksimal di French Open 2025

Di turnamen French Open 2025, Anthony Ginting kembali menunjukkan potensi kebangkitannya di awal kompetisi. Ia sukses menaklukkan wakil Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, dalam dua gim langsung yang memperlihatkan permainan agresif dan cepat khas Ginting. Namun, langkahnya kembali terhenti di babak kedua setelah menghadapi wakil Taiwan, Chi Yu Jen.

Pertandingan berlangsung ketat selama 1 jam 18 menit, di mana Ginting sempat unggul di gim pertama dengan skor 21-14. Sayangnya, ia gagal menuntaskan perlawanan lawan di gim kedua yang berakhir sengit 23-25, dan akhirnya kalah di gim penentuan 15-21. Hasil ini memperlihatkan bahwa performa Ginting memang sudah membaik, tetapi masih belum cukup stabil untuk membawa dirinya kembali bersaing di level elite dunia.

Dari lima turnamen BWF terakhir, terlihat bahwa Anthony Ginting masih berjuang mengembalikan performa terbaiknya pasca cedera. Meski menunjukkan progres, ia perlu meningkatkan konsistensi agar bisa kembali bersaing di level tertinggi dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

Indonesia Harus Siap Tak Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional

25 Okt 2025, 09:01 WIBSport