6 Performa Unggulan Indonesia di Australian Open 2025, Nirgelar!

- Indonesia keluar sebagai juara umum di Australian Open 2025
- Jonatan Christie (1) langsung keok pada laga perdana
- Alwi Farhan (8) gagal ke semifinal
Indonesia keluar sebagai juara umum di Australian Open 2025 yang berlangsung pada 18-23 November 2025. Bulu tangkis Indonesia berhasil meraih dua gelar juara dan empat posisi runner up pada turnamen BWF Super 500 ini. Menariknya, kedua gelar juara tersebut justru diraih oleh pemain yang bukan termasuk unggulan.
Dari 6 wakil unggulan Indonesia, 3 di antaranya berhasil menembus partai final dan meraih posisi runner up. Hasil ini sekaligus menegaskan dominasi Indonesia di turnamen bergengsi ini, meski gelar juara utama datang dari kejutan pemain nonunggulan. Lalu, seperti apa performa lengkap keenam wakil unggulan Indonesia di Australian Open 2025 hingga berhasil mencetak sejarah ini?
1. Jonatan Christie (1) langsung keok pada laga perdana
Unggulan pertama Indonesia, Jonatan Christie, justru langsung tersingkir pada laga perdana Australian Open 2025. Ia dikalahkan tunggal putra Jepang, Yushi Tanaka, dalam dua gim langsung dengan skor 17-21 dan 7-21. Pertandingan yang berlangsung selama 32 menit ini menandai langkah awal yang kurang baik bagi atlet yang akrab disapa Jojo tersebut.
Kekalahan ini terasa lebih mengejutkan karena Yushi Tanaka kemudian melaju hingga partai final dan keluar sebagai runner up tunggal putra. Hasil ini menunjukkan bahwa peringkat unggulan tidak selalu menjamin kemenangan di turnamen tingkat tinggi. Dengan performa seperti ini, Jonatan pun menjadi salah satu wakil unggulan yang gagal menembus babak akhir.
2. Alwi Farhan (8) gagal ke semifinal
Unggulan kedelapan Indonesia, Alwi Farhan, gagal melaju ke semifinal Australian Open 2025. Ia dikalahkan tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen, unggulan kedua, dalam tiga gim sengit dengan skor 21-13, 21-23, dan 16-21. Pertandingan ini berlangsung selama 1 jam 23 menit, menampilkan perlawanan ketat dari Alwi meski akhirnya harus mengakui keunggulan lawannya.
Kekalahan ini menandai kegagalan Alwi menembus empat besar, sekaligus menambah daftar wakil unggulan Indonesia yang belum berhasil meraih gelar. Hasil ini juga memperlihatkan ketatnya persaingan di level BWF Super 500. Dengan demikian, Alwi harus menunda ambisinya meraih gelar di turnamen ini.
3. Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (4) takluk di semifinal
Ganda putra unggulan keempat Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, harus tersingkir di semifinal Australian Open 2025. Mereka dikalahkan rekan senegara sendiri, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, unggulan kelima, dalam tiga gim ketat dengan skor 15-21, 21-19, dan 16-21. Pertandingan berlangsung selama 1 jam 16 menit dan menegaskan dominasi Fajar/Fikri dalam head-to-head, yang kini menjadi 3-0.
Hasil ini membuat Sabar/Reza gagal melaju ke partai final, meski sempat merebut satu gim dari lawannya. Pertemuan antar-pemain Indonesia ini menunjukkan kualitas tinggi ganda putra nasional yang mampu bersaing hingga semifinal. Kemenangan Fajar/Fikri juga memastikan satu tempat final ganda putra tetap dipegang oleh wakil Indonesia.
4. Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (5) ditaklukkan oleh junior pada laga final
Ganda putra unggulan kelima Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, harus mengakui keunggulan junior mereka pada partai final Australian Open 2025. Mereka dikalahkan pasangan tak diunggulkan, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, dalam tiga gim dengan skor 20-22, 21-10, dan 18-21. Pertandingan ini berlangsung selama 1 jam 7 menit dan menjadi pertemuan pertama kedua pasangan tersebut.
Kekalahan ini membuat Fajar/Fikri gagal merebut gelar, meski sempat bangkit di gim kedua. Hasil ini sekaligus menegaskan kejutan besar yang dihadirkan pemain nonunggulan di turnamen BWF Super 500 ini. Penampilan Raymond/Nikolaus menjadi bukti bahwa pemain muda Indonesia mampu menembus puncak, bahkan menghadapi senior mereka sendiri.
5. Putri Kusuma Wardani (2) belum bisa mengatasi tunggal putri terbaik dunia pada babak final
Unggulan kedua tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus puas menjadi runner up di Australian Open 2025. Ia menghadapi final ideal melawan tunggal putri terbaik dunia asal Korea Selatan, An Se Young, unggulan pertama, dan kalah dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 14-21. Pertandingan yang berlangsung selama 44 menit ini membuat head-to-head mereka menjadi 6-0 untuk keunggulan An Se Young.
Kekalahan ini menandai bahwa Putri belum mampu menembus dominasi tunggal putri nomor satu dunia. Meski demikian, hasil ini tetap menunjukkan konsistensi Putri melaju hingga partai final di turnamen level Super 500. Penampilan apiknya memberikan bukti bahwa ia siap bersaing di level tertinggi meski menghadapi lawan yang sangat tangguh.
6. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (2) juga harus puas menjadi runner up
Unggulan kedua ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, juga harus puas menjadi runner up di Australian Open 2025. Mereka kalah dua gim langsung dari pasangan Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, unggulan pertama, dengan skor 16-21 dan 11-21. Pertandingan yang berlangsung selama 42 menit ini membuat head to head kedua pasangan menjadi 5-0 untuk keunggulan lawan.
Kekalahan ini menandai bahwa Jafar/Felisha belum mampu menembus dominasi pasangan tertinggi di sektor ganda campuran pada turnamen BWF Super 500. Meski begitu, performa mereka tetap patut diapresiasi karena berhasil melaju hingga partai final. Hasil ini melengkapi catatan wakil unggulan Indonesia di Australian Open 2025, dengan sejumlah runner up yang menegaskan kekuatan tim Merah Putih di turnamen ini.
Meski sejumlah wakil unggulan harus puas menjadi runner up, tim bulu tangkis Indonesia tetap keluar sebagai juara umum Australian Open 2025 dengan 2 gelar juara dan 4 runner up. Hasil ini menunjukkan kedalaman talenta Indonesia sekaligus bukti bahwa kejutan dari pemain nonunggulan bisa menentukan sejarah di turnamen bergengsi.

















