3 Perubahan yang Dilakukan JJ Redick untuk Lakers di NBA 2024/2025

Los Angeles Lakers ditangani pelatih anyar untuk mengarungi NBA 2024/2025. Sosok tersebut ialah JJ Redick. Menariknya lagi, ini menjadi kali pertama Redick menangani sebuah tim. Dia sebelumnya berperan sebagai analis di ESPN usai pensiun sebagai pebasket pada 2021.
Meski masih minim pengalaman di dunia kepelatihan, Redick justru tidak menemui kendala berarti. Bahkan, dia membuat Lakers tampil apik meski dengan komposisi skuad yang sama dengan musim lalu. Lakers pun bertengger di posisi kelima klasemen Wilayah Barat per 29 November 2024 usai meraih 11 kemenangan dan 7 kali kalah.
Redick juga cukup jeli dalam meracik strategi. Pelatih berusia 40 tahun ini melakukan sejumlah perubahan yang bisa berdampak positif bagi permainan Lakers. Lantas, apa saja perubahan yang dilakukan JJ Redick untuk Lakers di NBA 2024/2025? Berikut ini ulasan lengkapnya!
1. Menjadikan Anthony Davis sebagai poros utama
Los Angeles Lakers sebelumnya sangat bertumpu kepada seorang LeBron James dalam membangun serangan. Namun, sejak dilatih JJ Redick, peran James sedikit berkurang. Redick memilih untuk menjadikan Anthony Davis sebagai poros utama.
Bukan tanpa alasan, level kebugaran James sudah menurun karena faktor usia. Lain halnya dengan Davis yang sedang dalam masa emasnya. Keputusan itu pun membuahkan hasil manis. Davis sukses menjalankan peran dengan baik dan berkontribusi besar.
Dari 17 game yang dijalani, pemain berposisi center ini mencatat rata-rata 29,2 poin, 11,5 rebound, dan 3,2 assist. Persentase field goal dan tembakan tripoinnya terbilang bagus, mencapai 55,5 persen dan 36,1 persen. Tidak hanya menyerang, dia juga hebat dalam bertahan dengan mengemas 1,9 blok dan 1,3 steal. Berkat statistik apik yang ditorehkannya, nama Davis bersaing untuk memperebutkan gelar Most Valuable Player (MVP).
2. Berani mencadangkan D'Angelo Russell
JJ Redick juga membuat keputusan berani terkait salah satu bintang Los Angeles Lakers, D'Angelo Russell. Sejak kembali ke Lakers pada paruh kedua NBA 2022/2023, Russell selalu menjadi pilihan utama di posisi point guard. Redick sebenarnya menerapkan hal serupa dalam delapan game awal pada musim reguler 2024/2025.
Namun, karena performanya inkonsisten dan kalah menonjol dibanding pemain starter lain, Redick pun berinisiatif untuk mencadangkan Russell. Tujuannya agar dia menjadi pemimpin unit kedua Lakers dan bisa tampil lebih leluasa. Langkah itu juga membuat permainan antara tim inti dan tim cadangan tidak terlalu jomplang ketika terjadi rotasi.
Dengan Russell yang berperan sebagai sixth-man, tugas point guard utama beralih ke tangan Austin Reaves. Redick kemudian memasukkan Dalton Knecht atau Cam Reddish. Kedua pemain itu pun mampu tampil apik ketika dipercaya tampil sebagai starter.
3. Gaya menyerang yang efisien serta efektif
Sektor penyerangan mendapat perhatian lebih dari JJ Redick setibanya di Los Angeles Lakers. Redick ingin para pemainnya memiliki eksekusi elite serta efisien dalam segala hal. Itu bertujuan agar peluang yang sudah mereka ciptakan tidak berakhir sia-sia.
Hasilnya pun terlihat memuaskan sejauh ini. Lakers menempati urutan keempat tim dengan offensive rating terbaik. Itu meningkat dibanding musim lalu yang hanya berada di urutan ke-12. Selain itu, persentase field goal mereka cukup tinggi, mencapai 48,2 persen.
Transisi dari bertahan ke menyerang mereka juga bagus. Lakers mencatat poin fast-break per game dengan rata-rata 16,6 poin. Serangan yang efisien serta efektif itu tentu menjadi modal penting bagi Lakers untuk merebut kemenangan.
JJ Redick memulai debutnya sebagai pelatih dengan cukup meyakinkan. Dia berhasil meningkatkan aspek yang dibutuhkan Los Angeles Lakers untuk bersaing di papan atas klasemen Wilayah Barat. Menarik dinanti sejauh mana Redick membawa Lakers melangkah di NBA 2024/2025.