Pesan Aryono Miranat untuk Pelatih Ganda Putra Pelatnas

Jakarta, IDN Times - Performa ganda putra Pelatnas Indonesia menjadi perhatian mantan pelatih Aryono Miranat. Melihat pencapaian Fajar Alfian dan kawan-kawan saat ini, Aryono mengaku sempat berbincang dengan pelatih ganda putra Pelatnas saat ini, Antonius Budi Ariantho.
Dari perbincangan itu, Aryono menyatakan kesabaran menjadi kunci dalam memoles ganda putra Indonesia. Sebab, saat ini kondisinya tak sama dengan sebelumnya lantaran peta persaingan juga berubah.
1. Fokus ke atlet dan lebih sabar

Aryono meminta agar Antonius bisa dengan sabar memoles ganda putra Indonesia. Tak perlu memikirkan hal lain, karena menurut Aryono, Antonius hanya perlu memfokuskan diri memantau perkembangan anak-anak asuhnya.
"Ya satu-dua kali pernah ngobrol. Saya bilang, sabar saja, terus tingkatkan performa atletnya," kata Aryono.
2. Pemain harus apa?

Selama didampingi Antonius, ganda putra Indonesia belum sekali pun menjadi juara. Pencapaian terbaiknya adalah runner up Super 1000 All England 2025 lewat pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Gelar runner up dari ajang Super 1000 lainnya diraih pasangan non pelatnas, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dari Indonesia Open 2025 lalu. Menurut Aryono, evaluasi dan menjaga konsistensi menjadi hal paling penting.
"Saya rasa, itu perlu evaluasi lagi dari pemain, pelatih, dan yang paling penting dilakukan adalah untuk teknik, mempertahankan pola permainan. Kedua, memperkuat pertahanan. Jadi, yang paling penting konsisten juga," kata Aryono.
3. Butuh evaluasi dan penyesuaian

Aryono mengatakan, ganda putra Indonesia sebenarnya masih dalam performa yang cukup baik saat ini. Namun, Aryono tak menampik ada penurunan performa untuk beberapa pemain, termasuk Fajar/Rian. Namun, Aryono meyakini evaluasi dan penyesuaian latihan dengan pelatih baru bisa menjadi solusi permasalahan tersebut.
"Kalau menurut saya lebih ke penyesuaian pelatih yang baru. Kalau main kurang lebih sama. Karena lawan pun mungkin sudah tahu kelemahan dari pemain kita. Dari kita harus menyiasatinya dengan evaluasi pemain dan pelatih," kata Aryono.