Copot Baju Karena Panas, Bintang Tenis Ini malah Dihukum Wasit

Suhu di New York ketika itu diketahui mencapai 35 derajat Celcius. Pihak penyelenggara pun memberi jeda 10 menit baik untuk tunggal putra pada akhir set ke-3 dan tunggal putri pada akhir set ke-2.

Dalam pertandingan melawan Johanna Larsson itu, Alize memutuskan untuk menggunakan jeda 10 menit untuk mengganti jersey-nya yang basah kuyup oleh keringat. Namun, ketika dia kembali ke lapangan, dia menyadari bahwa jersey yang dikenakannya terbalik. Secara spontan dia melepas jersey-nya dan mengenakannya dengan benar.

Walaupun hanya mebutuhkan waktu kurang dari 15 detik untuk memperbaiki masalah pakaian, wasit malah memberi Alize code violation unsportsmanlike conduct alias pelanggaran tidak sportif.

Keputusan wasit yang memberi hukuman kepada Alize itu lantas memicu kegemparan di media sosial yang mayoritas datang dari sesama bintang tenis perempuan. Mereka sama-sama mengeluhkan adanya perbedaan perlakuan mengenai apa yang bisa dilakukan pria namun tidak bisa dilakukan oleh perempuan.

Judy Murray, mantan kapten Piala Fed Inggris sekaligus ibu dari bintang tenis dunia Andy Murray mengungkapkan, bahwa Alize Cornet telah menerima perlakuan tidak sportif.

Alize Cornet kembali ke lapangan setelah jeda 10 menit karena panas. Dia menyadari bajunya terbalik. Dia pun membetulkannya di bagian belakang lapangan. Mendapat kode pelanggaran. Perilaku tidak sportif. Sementara pria boleh mengganti baju mereka di lapangan.

Lima kali juara ganda Grand Slam Bethanie Mattek-Sands membalas, “Itu aneh.” Dan mantan petenis perempuan lainnya Casey Dellacqua turut me-reply, "Konyol."

Cornet sendiri pada akhirnya kalah 4-6, 6-3, 6-2 dari Larsson.

Sebelumnya, masih di pekan yang sama, jagat tenis dunia juga gempar lantaran pihak penyelenggara Grand Slam France Open melarang Serena Williams mengenakan outfit hitam.

Padahal, Serena hendak menyatakan kepada dunia bahwa dia adalah seorang pahlawan super sekaligus mempersembahkan outfit hitamnya itu kepada semua ibu baru di dunia. Soalnya, Serena sendiri nyaris meninggal karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan pada bulan Mei lalu.

"Saya percaya bahwa kita kadang-kadang sudah melewati batas," cetus Presiden Federasi Tenis Prancis Bernard Giudicelli kepada Tenis Magazine tentang bagaimana pilihan wardrobe Serena itu telah melenceng dari standar industri olahraga.

"Outfit Serena tahun ini, misalnya, tidak lagi bisa diterima. Anda harus menghormati permainan dan tempat,” papar Bernard seperti yang dikutip Vogue.